Omoiyari | 2

277 49 7
                                    

Omoiyari | 思いやり

Beberapa hari hingga menghitung minggu setelah interaksi mereka waktu itu, membuat hubungan keduanya semakin dekat dan lekat.

Bahkan setelah satu bulan Haruto terang-terangan mendekati Junkyu, pria itu menyatakan perasaannya kepada yang lebih tua dan mengajaknya untuk menjadi kekasihnya.

Junkyu yang dibilangi oleh orang-orang terdekatnya sebagai sosok yang sangat susah didekati, entah kenapa bisa luluh terhadap pria muda yang mengisi kesehariannya dengan berbagai pujian, kata-kata manis dan perilaku gentle yang akhirnya membuat Junkyu menerima permintaan Haruto.

Sekarang hubungan keduanya sudah terhitung 5 bulan. Mereka sangat dekat bahkan terkadang tinggal bersama di unit apartemen Haruto. Meski tidak selalu, tapi mungkin dalam seminggu Junkyu lebih banyak menghabiskan waktu tidurnya di tempat Haruto.

Seperti saat ini, Junkyu yang terbangun diwaktu pagi bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Melepas setelan piyama yang dia pakai dan menyisakan pakaian dalam berupa celana dan baju berbahan tipis untuk menutupi bagian atas dan bawah tubuhnya.

Tangan lentiknya menyikat giginya sembari menatap ke cermin dihadapannya. Saat selesai menyikat gigi dan cuci mukanya, Junkyu dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba menyentuh bahunya.

Tanpa berbalik dia sudah hafal siapa orang itu.

"Kamu tidak membangunkan ku"

Cup

Haruto mengeratkan rangkulan dipinggang ramping sang kekasih setelah memberikan kecupan dibahu mulus Junkyu.

"Tidur mu kelihatan nyenyak, aku tidak tega membangunkan" jawab Junkyu.

"Hmm..."

Haruto mendongakkan kepalanya dan menatap pantulan dirinya dan juga Junkyu dicermin. Menatap pria manis yang berhasil menjadi miliknya lima bulan yang lalu.

Pandangan keduanya terpaut di cermin itu, Haruto menarik ujung bibirnya melihat mata bulat cantik yang selalu membuatnya jatuh hati setiap saat.

"Sini"

Haruto membalikkan tubuh Junkyu kemudian mengangkatnya naik di space yang berada disebelah wastafel.
Tangannya mulai menggerilya setiap bagian tubuh kekasihnya yang membuatnya candu. Haruto memuji Junkyu yang pandai merawat tubuhnya hingga cantik, terawat, sehat dan lembut saat disentuh.

Merasakan sentuhan-sentuhan dari tangan kekasihnya di tubuhnya, Junkyu tak diam lama. Dia menaruh kedua tangannya di bahu Haruto dan mengusap tenguk hingga meremat rambut hitam si pria tampan.

Bibirnya tersenyum cantik saat Haruto tak lepas pandangan dari bilah bibirnya. Dia tahu, Haruto sangat suka dengan bagian tubuhnya yang satu itu. Maka dari itu, Junkyu menyatukan kedua bibir mereka dan memberikan lumatan-lumatan sayang yang semakin menambah semangat Haruto membawa tangannya menyentuh setiap inci tubuhnya. Lengan, pinggang, punggung, paha hingga pinggulnya tak luput dari sentuhan yang mampu membangun hawa sensual diantara mereka.

Ada aksi sengaja saat Junkyu melingkarkan kedua kakinya pada Haruto dan menarik tubuh itu maju dan semakin menempel kepadanya. Pusat tubuh mereka saling sentuh, terasa panas dan keras. Apalagi Junkyu menggoda dengan menggerakan sedikit pinggulnya ke depan.

Seringai tipis Junkyu muncul disela ciuman intensnya. Tidak sok polos apalagi berpura-pura tidak tahu, karena Junkyu sadar usianya sudah 25 tahun, diusianya sekarang bukan hal baru lagi dan sudah wajar bagi seusianya melakukan hal dewasa dan dia tahu itu. Junkyu tidak polos dan lugu meski wajahnya menunjukkan hal itu, tapi dia tahu cara membuat pria takluk dan merasa puas karenanya.

Tangan lentik milik yang lebih tua mengusap tonjolan yang masih tertutup celana milik dari tubuh yang berdiri didepannya itu. Kemudian lancang melepas kancing dan resleting celana lalu kembali memberikan usapan-usapan sebentar sebelum tangan itu menyentuh langsung dari dalam celana.

Yang seperti ini bukan pertama kalinya mereka lakukan, hubungan mereka bahkan sudah terbilang sangat jauh dan intim.

"Kapan aku merasakan ini memasuki ku?" Tanya Junkyu sembari menatap dan tangan yang mengelus bagian yang dia genggam itu.

"Setelah menikah"

Junkyu berdecih.

"Masih dengan prinsip lama mu itu? tidak mau bercinta sampai kamu menikah?"

Haruto mengangguk, menarik pinggang sang kekasih lebih menempel lagi.
"Itu janji ku pada diri sendiri dan kamu. Aku tidak mau menyentuh mu sampai aku sepenuhnya jadi pemilik atas tubuh mu ini, sayang"

"Menyia-nyiakan kesempatan. Padahal sudah sering melihat ku telanjang seperti sekarang, tapi masih berusaha menahannya meski aku meminta dirusak sendiri oleh mu?" Ucap Junkyu frontal dengan tangan yang menjauh dari posisi sebelumnya dan berpindah ke rahang tegas pria-nya.

"Sayang, aku menanti malam dimana kita melakukannya dengan begitu nikmat juga menggairahkan dan itu nanti pada saat kita resmi menikah. Aku menanti kamu mendesah dan meminta dibawah ku"

Junkyu terkekeh lalu mengusap tenguk Haruto, "Seperti itu ya? lantas aku tak sabar merasakan dirimu didalam hingga aku lelah dan meminta berhenti"

"Tidak. Malam itu tidak akan ada kata berhenti, aku ingin kita bercinta hingga sama-sama puas"

"Nikahi aku cepat!"

"Tunggu, sayang. Sebentar lagi. Aku juga sudah tidak sabar menanti benih ku tumbuh disini" tangan besar itu mengusap perut ramping dengan halus berulang-ulang.

Junkyu memejamkan mata sejenak.

Dasar pria muda sialan!

Bisa-bisanya membuat Junkyu takluk dan jatuh hati seindah ini.

"Kamu mau punya?"

"Mau, kalau kamu mau"

"Ayah?"

"Ya, aku mau dipanggil ayah"

Tawa renyah itu terdengar kembali, "Baik Ayah, Haru-ku ini akan jadi ayah yang baik untuk anak kita"

Pagi yang cerah dengan mimpi indah mereka.


✎﹏t.b.c































































Alurnya memang sengaja dicepetin
Makasih yang udah mampir disini🙌

OMOIYARI | [HaruKyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang