Chapter 5

233 26 3
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

"Aku akan memberikan waktu untuk membongkar dan merakit pistolnya" ucap letnan lee

"Apa?"

"Apa dia gila?"

"Jika tidak selesai dalam satu menit, kalian akan dihukum" lanjut letnan lee

"Apa?!"

"Hukuman apa?!"

Semua protes terhadap ucapan letnan lee

"Siapa yang mengeluh tadi?" Satu pertanyaan dari letnan lee cukup membuat semua nya terdiam

"Angkat tangan."

Ha-rin baru ingin mengangkat tanggannya, langsung di tepuk oleh ilha

"Sialan." Gumam Ha-rin

"Grup satu bongkar dan rakit senjatanya"

"Mulai."

●●●●●●●●●●●●

Ini sudah sore, semua sudah selesai merakit senapan

Hanya aesol yang tersisa

Semua memandang aesol dengan bosan

Ini sudah beberapa jam mereka menunggu aesol karna ia salah terus

Ha-rin menghela nafas lelah, tidak munafik, ia merasa kesal dengan aesol

Semua orang harus berkorban deminya.

"Aku lapar dan aku mengantuk" ucap Ha-rin

"Benar. Aku juga"

"Iya! Astaga aku sangat lelah"

"Sialan!"

Bora yang sudah sangat kesal, menendang kursi aesol

"Grup dua, perhatian."

"Siap!"

"Tidak ada individu atau aku di tempat latihan. Hanya ada kita"

"Namun, kalian mengkritik kesalahan teman kalian dan mengejek mereka"

"Jika di situasi nyata, kalian semua sudah pasti mati."

"Karena itu, sampai orang terakhir berhasil, kalian tidak akan mendapatkan makanan."

"Astaga!"

"Apa?!"

"Brengsek."

"Letnan lee?" Panggil Ha-rin

Semua mata langsung tertuju ke arah nya

"Maaf kalau saya lancang tetapi bukannya kita semua akan mati jika tetap bertahan kepada orang yang menurut kita beban kelompok? Aku tak akan munafik, tapi aku rasa aku akan langsung mati jika harus menunggu orang yang lambat." Ucap Ha-rin

𝐒𝐓𝐀𝐑 𝐆𝐈𝐑𝐋 ; Duty after schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang