1

2.9K 228 8
                                    

" AKHH!! KAU INI KENAPA LEE HAECHAN!! Bodoh sekali... "

Sedari tadi setelah bangun tidur hal yang di lakukan haechan adalah menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi, ia merasa hal yang di lakukannya adalah suatu hal yang bodoh.

Mengapa ia harus sedih karena hal sepele, ia sudah sering di perlakukan seperti itu padahal. Harusnya ia biasa saja dan bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa. Haechan merasa malu sekarang untuk bertemu dengan member padahal sore nanti mereka ada jadwal bersama.

" Pabbo! Pabbo! Pabbo! Pabbo! Pab-"

" YAK KAU SEDANG APA DONGHYUKIE?! MENGAPA MEMUKUL KEPALAMU SEPERTI ITU?!?" Ibu haechan dengan cepat menghampiri sang anak sulung dan menahan tangannya agar berhenti memukul kepala.

" Eomma~ boleh tidak haechanie izin untuk tidak ikut syuting hari ini?... "

" Ada apa?? Apa kau sakit?! Katakan pada eomma!" Haechan menggeleng dengan cepat, mukanya dibuat semelas mungkin.

" Aku... Aku malu~ " sang ibu menatap sang anak dengan terheran-heran.

" He??? Kau masih punya malu? Biasanya tidak tau malu padahal " haechan merucutkan bibirnya kesal, sang ibu hanya terkekeh pelan.

" Eomma~ "

" Ada apa sebenarnya donghyuckie? Katakan dengan jelas, eomma tidak suka bertele-tele"

" Kemarin aku melakukan kesalahan dan sekarang aku malu bertemu para member" ibu haechan hanya menggeleng kepala.

" Dengar ya, donghyuckie yang eomma kenal adalah orang yang pemberani dan dewasa dalam menghadapi masalah. Apa pun masalahnya hadapi saja, jika pun salah jangan malu untuk minta maaf dan mengakui kesalahan. Eomma percaya kau pasti bisa. Nah sekarang mandi dan bersiap-siap lalu kita makan karna sebentar lagi manager mu akan datang menjemput, okey?" Haechan mengangguk dengan bola matanya yang berkaca-kaca, sang ibu hanya kembali terkekeh melihat tingkah menggemaskan haechan.

" Okey! Aku akan bersiap-siap, eomma gomawoyong~"

" Hm... "

Pukul 2 siang semua member kecuali haechan sudah berkumpul untuk briefing, haechan masih diperjalanan dan mereka memutuskan untuk menunggu.

Semua member fokus pada handphone mereka masing-masing, atmosfirnya terasa kaku tidak seperti biasanya. Mungkin karena sang pembawa keceriaan belum tiba. Biasanya haechan selalu membuat kegaduhan yang memancing keributan antar member.

Ceklek...

Pintu berukuran cukup besar itu terbuka, semua orang yang ada di dalam ruangan reflek menoleh pada sumber suara, disana menampakkan haechan yang tenggelam dengan mantelnya dan terlihat bersembunyi di belakang tubuh besar milik sang manager.

" Kenapa bersembunyi? Sana masuk haechanie " sang manager mendorong pelan tubuh haechan agar masuk ke dalam ruangan, jujur saja haechan sangat malu sekarang. Semua pasang mata tertuju padanya.

" Maaf... Aku terlambat " cicit haechan yang masih bisa di dengar.

" Tidak apa-apa haechanie~ mari sini duduk disamping Hyung" haechan mengangguk dengan kaku, ini adalah pemandangan langka bagi mereka. Sikap haechan yang malu-malu seperti ini benar-benar menggemaskan, sangat sulit untuk dilewatkan begitu.

Dengan ragu dan pelan haechan menarik kursi yang berada di samping Taeyong dan Ten. Dengan gerakan sangat pelan ia mendudukkan tubuhnya di kursi tersebut.

" Kau kenapa haechanie? Apa kau sedang sakit?" Pertanyaan Johnny langsung mendapat gelengan dari haechan.

" Tidak! Tidak! Aku baik-baik saja kok!"

" Kalau baik-baik saja kenapa seperti orang kurang darah begitu?" Haechan mengerucutkan bibirnya kesal.

" Aku baik-baik saja, Taeyong Hyung!" Semua member tersenyum lega, mereka pikir haechan masih marah.

" Haechanie kan memang begitu, tukang drama" haechan menatap tajam pada doyoung, bukannya takut doyoung malah terkekeh geli, sangat menggemaskan.

" Jangan memancing aku doyoung Hyung! Lihat saja nanti aku akan balas dendam!" Doyoung hanya menampilkan senyum mengejeknya. Membuat haechan semakin kesal dibuatnya, inilah pemandangan yang mereka suka. Haechan yang kesal itu sangat menggemaskan.

" Sudah doyounga, jangan membuat adikmu marah" taeil yang coba menengahi mendapat tatapan cinta dari haechan.

" Taeil hyungie memang yang terbaik! Saranghae!" Taeil hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala pelan. Haechan memberikannya finger heart.

" Haechanah, aku?... " Haechan lantas menoleh pada Mark yang terlihat murung.

" Apa?... Ada apa melkk~??" Bukannya menjawab muka Mark malah semakin tertekuk, ia menatap haechan dengan tajam membuat haechan sedikit takut.

" Melk... "

" Katakan apa yang ingin kau katakan Hyung! Haechanie bukan seorang peramal yang bisa membaca isi pikiran. " Timpal Renjun sambil merotasikan bola matanya malas, sejak kapan Mark dramatis seperti ini.

" Lupakan saja, sebaiknya mari kita mulai. " Ucap Mark masih dengan aura mencekamnya.

"Saranghae molk lee!" Ucap haechan dengan tersenyum cerah, aura yang tadinya gelap perlahan menghilang beriringan dengan sudut bibir Mark yang semakin terangkat membentuk senyuman.

Semua member kecuali haechan berdecih malas, tidak habis pikir dengan kelakuan si alis camar.

"Baiklah, karna semuanya sudah berkumpul, mari kita mulai"

Setelah 30 menit berlangsung, akhirnya semua diskusi mereka mengenai konten kali ini selesai. Sang kepala manager berdiri sambil merapikan barang-barang miliknya.

"15 menit waktu istirahat dan bersiap-siap, setelah itu syutingnya akan di mulai" ucap sang kepala manager sambil membungkuk memberi salam sebelum akhirnya keluar dari ruangan.

"Haechanie! Nanti duduk disamping ku yaa!" Ucap jeno dengan eye smilenya.

"Tidak bisa, haechanie Hyung kali ini denganku jeno Hyung" sahut chenle dengan suara khas cemprengnya itu.

" Tidak, tidak, tidak, haechanie Hyung dengan ku saja, aku maknae jadi kalian harus mengalah" ucap jisung dengan bangga, bagaimana tidak bangga jika haechan terus menempel padanya sejak tadi.

" Sudah sudah, biarkan haechan memilih sendiri, aku pusing mendengar kicauan kalian" ujar doyoung sambil memijit pelipisnya, terlihat sangat tertekan bukan?.

" Kicauan katanya... Memang kami burung apa!"

" Mmm... Baiklah! AKU MAU DENGAN WINWIN HYUNGG!" Ucap haechan dengan semangat nya, anak itu berlari menghampiri winwin namun sebelum sampai tujuan langkahnya terhenti di karenakan Johnny yang menangkap kerah bajunya dan mengangkatnya bak anak kucing.

" Kau di samping ku, kalau tidak diawasi kau nanti akan membuat kegaduhan haechanie" haechan mengerucutkan bibirnya kesal, tangannya kini bersedekap merajuk.

"AKHH!... Gemas sekali tolong.... "

"Kalau begitu jadinya kenapa aku di suruh memilih?! Malas! Aku mau sendiri saja! AWAS! AKU MAU LEWAT! " Yuta, Mark, jaemin bahkan winwin yang tidak ikut-ikutan malah kena imbas amukan haechan.

BRAKKK!

Bahkan pintu sebuah benda mati pun kena juga. Luar biasa memang seorang Lee haechan ini.

" Ini semua salah doyoung Hyung!"

"Terus! Salah kan saja aku terus!"

"Ini kan memang salah doyoung Hyung! Akui sajaa!"

"Yak! Aku ini lebih tua! Mana sopan santun mu hah!"

"Tertinggal di rumah!"

"Yaish shi-"

"KIM DOYOUNG! "




manusia, manusia kuat~ itu doyoung










TBC

Don't forget to vote and comment❣️

'FAVORITE' (Lee Haechan X NCT Member)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang