Keesokan paginya, Firman dibangunkan oleh jam waker milinya. Ia pun bangun dari tidurnya dan mematikan jam yang berbunyi itu dan kemudian Ia mandi. Selesai mandi dan ganti baju, Firman segera pergi berangkat ke kampus agar terhindar dari yang namanya macet.
Sesampainya di Kampus, Firman memarkirkan motornya dan berjalan menuju ruang guru atau dosen. Sekali lagi ia melihat Indra seorang diri duduk di bangku mejanya sambil membaca buku dan menyeruput secangkir teh hangat dilihat dari Indra yang akan meniup secangkir tehnya sebelum meminumnya
"Selamat pagi Indra! pagi banget Ndra, jadwal pagi kah?" sapa Firman di iringi pertanyaan
"Pagi juga, saya memang selalu berangkat pagi, dan hari ini saya tidak memiliki jadwal pagi, hanya saja malas jika harus berangkat siang hari" balas Indra masih Fokus dengan buku dan tehnya..
"Ohh, rajin banget.." komen Firman.
Setelah percakapan yang singkat tadi, Firman kembali fokus dengan pekerjaanya sendiri. Ia fokus membuat materi yang akan di pelajari menjadi menarik. Begitu fokus dengan pekerjaannya, Firman sama sekali tak menyadari tatap tajam dari orang lain yang berada diruangan itu. Yap, Indra menatap Firman lekat lekat, ia cukup kagum dengan Firman yang berangkat begitu pagi dan fokus dengan pekerjaanya bukan seperti dosen lain yang datang pagi hanya untuk numpang wifi.
Setelah beberapa menit berselang, datanglah dosen lain yang bernama Ayon. Ia langsung duduk di bangku mejanya dan merapikan beberapa kertas yang berserakan di mejanya. Selesai merapikan kekacauan yang ada di mejanya ia pun menghampiri Firman.
"Oi, dosen baru yak? Kenalin gw Ayon, dosen matkul Sastra Inggris." sapa Ayon sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Owh, Gw Firman! Dosen baru matkul Informatika." balas Firman dan menjabat tangan Ayon.
"Eh, lu ngajar jam pagi kah?" tanya Ayon.
"Kagak, masih agak siangan nanti." jawab Firman.
"Kalo gitu mampir kafe depan yok!" ajak Ayon dan kemudian berjalan keluar ruangan dan berhenti tepat di depan pintu yang terbuka lebar.
"Ayok!, Itu Indra nggak di ajak?" tanya Firman menyusul Ayon dan ikut berhenti di depan pintu.
"Indra? Lo udah kenanlan ama tu kulkas seratus pintu?" tanya Ayon balik.
"Udah, kemarin yang ada disini cuman dia jadi ku ajak kenalan" jawab Firman.
"Oalah, biarin aja di-" ucap Ayon yang terpotong oleh panggilan seseorang.
"Oii, Yon! Ngapain lu di depan pintu, eh dia siapa?" sapa orang itu dan kemudian diiringi dengan pertanyaan.
"Anj- bisa nggak sih nggak motong ucapan orang Lik, dia Firman, dosen baru matkul informatika." balas Ayon sediki emosi dan disusul kekehan pelan Firman.
"Ohh, salken gw Malik, matkul teknik mesin, oh yak, kalian mau kemana?" tanya Malik lagi.
"Kefe depan kek biasa, kenapa? Mau ikut lo" balas Ayon.
"Yoi, tunggu, gw taro tas gw dulu." jawab Malik
Setelah Malik meletakkan tasnya ia pun menghampiri Firman dan Ayon yang masih setia berdiri di depan pintu. Mereka pun berjalan menuju kafe depan kampus sambil mengobrol santai. Sampai di kafe tentu saja mereka memesan makanan dan minuman, lalu ketiganya pun duduk dan lanjut mengobrol hingga pesanannya datang.
"Permisi, ini pesanan kalian,...apakah sudah semuanya?" tanya sang pelayan.
"Sudah semuanya kok mas" jawab Ayon .
"Baik, selamat menikmati" ucap pelayan itu lagi sebelum akhirnya pergi dan kembali melayani pelanggan lainya.
"Imut!" gumam Ayon pelan, namun sepertinya tidak cukup karena Malik dan Firman dapat mendengar persis apa yang di ucapkan Ayon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Should I Choose?
FanfictionKisah tentang seorang dosen di Universitas Brutal yang cukup belibet dan nggak jelas Mau tau kelanjutannya? baca aja gih, siapa tau suka ═════════•°•⚠️•°•═════════ WARNING BXB FIRMAN HEREM Note -Semuanya hanya khayalan Author semata -Oc include -Fi...