.
.
.
"Lea dimana Bibi dera? Seperti nya tak ada masakan apapun hari ini? Apa terjadi masalah?" Lea yang tengah sibuk dengan layar iPad milik Violet terusik saat Ameera datang."Ah itu, Bi dera Tak di izinkan masak oleh Non Vio, Sejak pagi non Vio marah dan Menangis" ujar Lea tetap fokus ke layar iPad itu.
"Apa terjadi sesuatu? Kenapa ini sangat tiba-tiba?" Ameera kembali bertanya Membuat Lea menatap nya.
"Mungkin. Tapi entahlah, terdengar seperti Non Vio ribut lagi dengan Tuan Allan" ujar Lea Membuat Ameera Sedetik Senyum tipis lalu kembali Memasang wajah Datar.
"Ku harap Adik ku itu tak terlalu Stres dan memiliki tekanan, ini akan berakibat fatal pada Bayi nya" ujar Ameera Prihatin Membuat Lea mengangguk.
"Ku harap juga Begitu, Tapi seperti nya Bos Allan bisa mengatasi Nya karena Sekarang Non Vio dan Bos Allan pergi ke kantor Berdua" mata Ameera Membelalak Mendengar hal itu.
Namun sebisa mungkin ia tutupi.
"Jadi mereka sekarang sudah pergi?" Tanya Ameera membuat Lea menatap nya curiga.
"Bukankah itu hal bagus? Kenapa tiba-tiba bertanya " ujar Lea Membuat Ameera membeku.
"Aku Ada pekerjaan penting, Aku harus ke kamar" ujar Ameera Membuat Lea tersenyum miring.
"Mari kita lihat siapa yang bisa memperdaya. Coba saja sakiti Non Violet anda salah berurusan dengan Ku" ujar Lea kemudian Pergi ketika Bayangan Ameera luput dari pandangan Nya.
"Baiklah Sekarang waktunya lanjut hahahah pesta akan sangat meriah untuk Non Violet tercinta......" Lea bergumam bahagia namun di ujung ruangan Ternyata Ameera belum pergi, ia melihat hal itu dan mengerti bahwa ternyata semua sudah tahu kelakuan nya
"Ternyata kalian pintar juga, kita lihat apa kebahagiaan ini lanjut atau justru bertukar dengan darah"
.
.
.
.
Violet tersenyum lebar ketika Kini dirinya Di bawa ke dalam sebuah Tempat sangat mewah, cahaya lampu di terpa indahnya hiasan setiap dinding menjuntai indah mengiringi langkahnya.Sesaat ia meraba perut nya yang masih rata, tersenyum cerah karena bahagia. Violet tak percaya jika Sekarang adalah hari ulang tahunnya. Allan Membawanya ke Sebuah meja di sana sudah di susun tapi berbagai macam kue dan di hias Indah, Allan Mendekat dan Memberi nya Kecupan Hangat, tiba-tiba air mengalir dari mata indah Violet terasa asin melewati bibir Allan yang tersenyum lebar.
"Selamat Ulang tahun istriku.... Selamat Juga karena Menjadi Ibu, Setelah hari ini tak perduli Sebesar apapun jalan kita untuk melewati semua rintangan Aku harap kita tetap bersama. Terimakasih telah menyempurnakan Hidup ku, Trimakasih sudah Mengajari ku banyak hal, dan satu hal Lagi jika anak kita lahir maka izinkan Aku nambah satu lagi, Aku mencintaimu sangat mencintai mu" tawa Violet pecah saat mendengar candaan Allan.
Tangis nya berubah tawa lebar seraya memukul dada suami nya tersebut karena Bahagia. Allan menarik nya Ke dalam pelukan di iringi suara romantis yang begitu indah.
Allan mengeluarkan sebuah Kotak kecil dan memperlihatkan Sebuah kalung liontin Putih Mengikat nya di leher indah istrinya tersebut dan mendaratkan kecupan basah hingga membuat Violet harus menepuk pundak Allan.
"Apa yang kau lakukan Mas. Itu akan meninggalkan jejak ahhhh" Violet cemberut membuat Allan terkekeh geli dan kian Mengulangi nya.
"Maaf Sayang tapi Semua yang Ada di Tubuhmu Sangat manis" Violet mencubit suaminya tersebut.
"Dasar mesum....." Keduanya tertawa
Duaaarrrrrrrrrrr..........
Mata Violet Membelalak lebar....
