Jo hanya tak ingin kehilangan kakaknya. Namun Jo tak bisa menolak apa lagi membalik takdir. Hingga akhirnya, ia memilih untuk melupakan sang kakak dari semua yang telah mereka lewatkan dan semua kenangan yang telah terukir jelas dalam ingatan.
Perl...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♬ ♬
Tap...
Tap...
Harua perlahan berjalan memasuki rumahnya. Saat berhasil masuk dan menutup pintu, ia menoleh ke kanan dan ke kiri namun pandangannya berhenti dan ia membulatkan mata ketika melihat sang Ayah yang duduk di kursi piano.
Ia menunduk "Aku pulang" Ucapnya dengan takut.
"Pukul berapa sekarang?"
"Maaf" Harua kembali menunduk meminta maaf.
"Jelaskan apa yang kau lakukan selarut ini hingga kau pulang terlambat" Suruh sang Ayah dengan tegas.
"Aku berlatih kolaborasi bersama teman-teman" Bohongnya.
"Kenapa tidak memberi tahu ku sebelumnya?"
"Lupa"
"Lupa? Anak sebesar ini, bisa-bisanya lupa meminta izin?" Marah Sang Ayah.
"Shigeta Harua. Tetap mataku" Harua mendongak menatap sang Ayah dengan takut.
"Apa aku salah? Kau ingin kembali belajar di rumah?"
"Tidak" Jawabnya cepat menolak perkataan Ayahnya.
"Aku akan belajar dengan giat, Ayah" Lanjut Harua berusaha meyakinkan Tuan Shigeta.
"Aku tidak menuntut mu. Bukankah ada universitas yang kau inginkan? Maka bersungguh-sungguh 'lah" Nasihatnya.
"Baik"
"Berlatihlah seperti waktu biasanya" Ucapnya sebelum berlalu pergi memasuki kamarnya.
♪
02:00, Harua masih duduk di kursi piano.
Dini hari seperti ini ia masih berlatih piano karena ia telat pulang dan meninggalkan waktu latihannya. Berakhir, waktu tidurnya Harua gunakan untuk berlatih. Jika tidak, mungkin sang Ayah akan marah.
Bahkan ia masih memakai seragam sekolah karena tidak sempat menggantinya.
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ🖤⃝🤍ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
"Tuan muda Jo, lama tak berjumpa" Ucap Euijoo yang berjalan di samping Jo dan tangan yang melingkar di pundaknya.
"Kau memberi tahunya kata sandi rumahku?"
"Ganti saja" Sambar Euijoo yang tak mau di salahkan.
"Sepertinya, terakhir kali kau mengganti sandi itu, karena di rampok" Kata Euijoo mengingat-ingat.
"Apa hubungannya denganmu?"
Euijoo tak menjawab. Ia malah berjalan lebih dulu dan membalikkan badannya hingga ia berjalan dengan mundur. "Kau terlihat lebih baik" Ucapnya yang melihat kondisi Jo.