BAB 4

9.4K 388 14
                                    

Thank you buat 2,78 rb nya🙆💟

Ga nyangka banget cerita ga jelas ku bisa banyak yang baca.

Sering sering votment ya guys, lopp yuu💗

Sering sering votment ya guys, lopp yuu💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Matahari mulai menampakkan sinarnya, burung-burung mulai beterbangan dan mengicaukan suaranya.

Di dalam kamar, terdapat dua orang yang sedang bergelut di dalam selimut tanpa menggunakan pakaian sedikitpun.

Salah satu dari mereka membuka matanya, menghalau sinar matahari yang menembus dari gorden kamar.

"Shh ..sakit banget anjing, dasar laki laki kelebihan hormon." Arsa mendesis kala bokong nya terasa sakit, apalagi sekarang kejantanan Erga belum di cabut dari hole nya.

Ingin rasanya ia mendorong badan tegap Erga hingga terjatuh dari ranjang. Tapi sepertinya tidak akan bisa, merasakan tubuh nya yang terasa remuk.

"Bangun setan! atau gue tendang lo aja?" Arsa berteriak tepat di telinga Erga, memuat sang empunya terbangun secara tiba tiba.

"Ck, lo berisik banget" Dengan tak tau dirinya Erga malah semakin mengeratkan pelukan nya.

Sepertinya hari ini dua pasangan itu akan bermalas malasan. Apalagi sekarang hari sabtu dan sekolah libur.

°°°
🔞🔞

Sekarang jam menunjukkan pukul 11 siang, dan mereka tengah berada di ruang santai sembari memakan makanan yang baru saja di pesan.

Sebenarnya, Arsa bisa saja memasak untuk dirinya dan Erga tapi ia terlalu malas untuk memasak. Lagi pula badan nya masih terasa sakit akibat semalam.

"Sa, beres makan lanjutin lagi yang semalam ya? " Seperti mendengar kabar buruk, Arsa tersedak oleh makanannya.

Erga tak tau tempat untuk menanyakan itu, padahal dirinya tengah asik makan.

"Anjing, gak mau gue" Jawabannya setelah meminum air. "Apalagi yang semalem aja belum sembuh, " Lanjut nya.

"Gitu doang sakit? " Sepertinya Erga salah menanyakan ini, buktinya Arsa menatap Erga dengan wajah yang tak enak di pandang.

"Enak banget ya lo ngomong gitu, sini biar gue semein lo sekarang"

Tanpa di duga Erga malah tertawa terbahak bahak, membuat Arsa mengernyitkan kening nya. Seperti memikirkan 'gajelas banget anjing kaya orgil'

Setelah beberapa lama Erga pun menghentikan tawaan nya. Ia menghap Arsa yang sedari tadi menatapnya.

"Lo kalo ngomong pikir dulu, badan lo kecil gini gimana mau semein gue? Punya gue juga lebih gede dari pada lo ya, sayang." Ia mengusap kepala Arsa.

Possessive Boyfriends [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang