BAB 6

4.4K 238 10
                                    

Temenn temnn untuk masalah yang beberapa waktu lalu lupain aja yaa, kasian takut kaka nya risihh mending sekarang fokus ke cerita nya ajaa okeii??

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰🐰

🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Di pagi hari yang cerah, terdapat sepasang kekasih yang sedang duduk di sofa sambil menonton kartun kotak berwarna kuning yang tinggal di dasar laut.

Si kecil tak berhenti mongoceh sedari tadi, menanyakan hal random yang keluar begitu saja dari bibir mungil nya. Membuat sang dominan Lelah karena terus mendengarkan ocehannya.

"gue tiba tiba mau jadi spons cuci piring deh" ucap nya pada Erga sambil memakan cemilan yang sedari tadi bearada di atas pahanya.

"iya sayang terserah lo aja, mau jadi patrick juga gapapa" lelah karena kelakuan Arsa, ia pun hanya menganggukkan kepala nya saat Arsa berceloteh mengenai hal random yang tiba tiba saja keluar dari bibirnya.

"lo kenapa cuman iya iya aja dari tadi? gasuka lo sama gue?" ia mencubit paha dalam Erga dengan kencang.

sedangkan Erga merintih kesakitan, sudah di pastikan jika bekas cubitan Arsa akan membekas selama beberapa hari.

"rasain, sakit kan?" merasa cukup, Arsa pun melepaskan cubitan nya.

"sakit lah, lo kalo nyubit keceng banget, anjing" geram pada sang kekasih, ia pun mencubit pipi Arsa hingga terlihat merah.

"sakit bangsat, udah ah gue mau pulang" ia pun beranjak dari duduknya, berniat mengambil barang nya yang berada di kamar Erga, sekalian mengganti pakaian yang sedang ia gunakan.

Erga yang melihat itu pun seketika panik dan mengikuti langkah Arsa. Apakah Arsa marah padanya? Pikirnya.

"Beneran pulang? Masa gitu doang marah" Merasa tak percaya karena biasanya Arsa selalu ingin menginap di apartemen nya, bahkan biasanya ia tak ingin pulang sebelum bundanya menelepon dirinya.

"Siapa juga yang marah, orang gue mau pulang karna kangen bunda" Ia pun meninggalkan Erga yang masih berada di dalam kamar.

Sedangkan Erga yang mendengarnya pun hanya tercengang, jadi Arsa tak marah padanya?

°°°

Erga memarkirkan mobil nya di garasi rumah Arsa, sedangkan sang pemilik rumah sudah terlebih dulu masuk ke dalam menemui ibunda tercintanya.

"kangen" ucap nya saat berada di dalam pelukan Linda.

"biasanya juga kamu di apart Erga mulu, curiga nih bunda sama kamu, pasti mau sesuatu" linda memicingkan matanya seakan ragu pada Arsa yang tiba tiba manja padanya.

"kok ayah bisa tahan ya sama bunda yang curigaan gini" tanya nya pada Linda.

Sendangkan sang bunda yang mendengar itu pun hanya menyentil kening Arsa. Sedangkan sang empunya hanya mengaduh kesakitan.

"Sama siapa kamu kesini?" Tanya Linda pada anak nya.

"sama tukang galon yang kebetulan lewat, tuh orang nya" Ia menunjuk Erga yang sedang berjalan ke arah mereka berdua.

"Kamu tuh ya, nyebelin banget. Erga kok bisa betah ya temenan sama kamu" Heran Linda, pasalnya Arsa selalu saja mengusili Erga membuat diri nya saja menyerah dengan kelakuan anak semata wayangnya itu.

'Temenan apaan, orang udah pacaran' batin Erga.

"Sini duduk di samping Arsa" Ucap Linda pada Erga yang berdiri sedari tadi.

Erga yang mendengar pun duduk di samping Arsa, tetapi sebelum itu ia memberikan buah buahan yang tadi dirinya dan Arsa beli terlebih dahulu.

"Kalian ngobrol dulu aja ya, bunda mau ke dapur buat nyimpen buah nya sekalian buatin kalian minuman" Linda pun beranjak dari duduk nya menuju dapur.

"Awas jangan deket deket" Arsa mendorong kepala Erga dari pundak nya.

Erga yang tak terima pun malah semakin mendekat ke arah Arsa, membuat sang empunya merasa risih karena sang kekasih.

"Diem ya setan, gue kutuk juga lo jadi cacing" Umpat Arsa sembari mendorong tubuh Erga agar menjauh dari nya.

Erga berdecak pelan, kesal karena Arsa tak ingin dekat dengan nya. Padahal kan dirinya juga ingin dimanja.

Karena terlalu asik berceloteh sedari tadi, mereka sampai tak mendengar suara pintu yang terbuka.

"Gue cium juga lo sampe pingsan" Ucap Erga, ia tak menyadari jika ayah Arsa sudah pulang dan mendengar ucapan yang ia katakan sebelumnya.

"Siapa yang di cium?" Tanya Naren selaku ayah Arsa. Ia mendekat ke arah mereka berdua.

'Mampus dah gue'

•••

Angkat kaki nya yang kangen aku☝

Cerita nya makin gajee wkwkw.

Kayanya gara gara kelamaan ga update jadi lupa cara nulis deh, agak gimana gitu ya waktu bikin chap ini. Aku nya lagi sakit juga, jadi sorry ya kalo update nya jarang banget.

Btw, ko adek kelas sekrng kecil kecill bngt ya, aku waktu jadi panitia mpls jadi gemes bngt sama mereka😵‍💫🤏

Possessive Boyfriends [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang