OO1. Hari Spesial.

2 1 0
                                    

Suara burung berkicauan pagi itu, mentari terbit yang terik memasuki dan memenuhi ruangan. Menyorot tepat ke arah mata seorang gadis bernama Cashandra.

"Ck.... Silau bgt sih"

Ia membuka matanya perlahan, melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 05.30 pagi. Untung saja rumahnya dekat dengan sekolah SMP nya, jadi ia tak terlalu panik.

Ia bergegas menggunakan seragam SMP nya setelah mandi, mengikat rambutnya dengan jepitan lalu merapikan kedua poninya kesamping.
Ia tak pernah menggunakan parfume atau hal hal kecantikan lainnya, seperti hari hari biasanya ia hanya mengikat rambut nya dengan jepitan tak ada yang signifikan dari dirinya.

Kala itu SMP Lautan Tenang menggunakan sistem sif masuk, kebetulan ia mendapat sif Selasa dan Kamis.

Bogor. Selasa, 12 April 2022.

"(Hari yang biasa saja, tak ada yang spesial. Selesai belajar pulang.)"

Ia menaiki tangga dan masuk ke kelas lalu menempatkan tas nya di tempat duduk. Selanjutnya, ia mengobrol dengan beberapa temannya. Kebetulan sekali, ia baru saja berbaikan dengan musuhnya yang kini jadi teman yang cukup dekat dengannya.

Dia adalah Kiara Hudaina Sherryl, musuh Cashandra yang kini berteman cukup dekat dengannya. Mereka baru saja berbaikan beberapa hari lalu, namun sudah sangat dekat dan bertukar cerita tentang crush. Ya walaupun Shandra hanya memamerkan karakter fiksi nya itu.

"Shan, lu gaada niatan merubah penampilan lu yang biasa aja itu kah?" Tanya Kiara

"Hm? Buat apa?" Jawab Shandra

"Ya kalau lu gitu gitu terus kapan ada org suka sama lo? Sesekali lepas lah rambut panjang lo itu"

"Dih ngapain gua harus tampil cantik, lagian gua kan suka Anime doang avv!! Bukan urusan gua lah pendapat mereka suka gua atau ga gw ga ngurusin juga sih. Lagian gw lebih suka ngejar daripada dikejar wkwkwk"

"Tetep ajalah Shan, siapa tau kalau lu lebih meduliin penampilan ada yg suka lu?"

"Kata gua mah percuma, gua gasuka dikejar wkwkwk"

Bell masuk pun berdering, para siswa siswi kembali ke tempat duduknya masing masing seraya guru memasuki ruangan kelas.

"Silahkan buka buku kalian di halaman 289" Pembuka guru sembari dirinya meletakkan buku buku besar itu di meja.

Waktu berlalu sangat cepat, Shandra melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 10.59.

"Satu, Dua...... Tiga"

Bell pulang berbunyi, dan jam pun berdentik berubah menjadi 11.00 siang.

11.00
Tringgg,,,,!!

"Baiklah kalian boleh keluar kelas perlahan ya, jangan lupa jaga kesehatan" Tutup guru lalu ia berjalan meninggali kelas

"WEII TUNGGUIN GUAA" Teriak Shandra

"Lama luuu"

"Ya sabar kali, tuh lu duduk situ gua disini"

"Gak ah, gua duluan udh dijemput supir wkwkwk"

"Idih, yaudah hati hati ya"

"Thx"

Shandra diam dalam keheningan saat itu, dia tak punya banyak teman yang dikenal karna mereka sudah kembali pulang. Lalu ia bergumam,

"(Aelah Tuhan, pengen ngerasain suka manusia deh. Yang berponi, berkacamata, kakak kelas, tinggi)"

Gemuruh suara kaki bersahutan menuruni tangga sekolah, berisik. Itulah pikir Shandra yang pertama, ia tak suka keramaian. Maka gemuruh itu mengganggunya, suara kaki dan tawa anak anak itu menyebalkan bagi Shandra.

"HAHAHAHA!!"
BRUKKKK,,,,

"(Aelah berisik banget sokap)" Batinnya seraya melihat ke sumber suara

2 perempuan, 3 laki laki. Berlima, ia mengamati kelimanya. Dan, pandangannya tertuju pada satu orang diantara 3 lelaki kakak kelas itu.

Berkacamata,
Berponi,
Kakak kelas,
Tinggi.

"(Perasaan berdebar? Aku... Belum pernah merasakannya selain pada karakter fiksi...?...?....)"

Para kakak kelas itu akhirnya sampai dihadapan Shandra, ia hanya bisa diam membeku. Mulutnya terkatup tak bisa mengeluarkan suara, matanya hanya tertuju pada laki laki yang menarik perhatiannya itu.

Tak ada kursi kosong tersisa, kecuali tepat disamping Cashandra.

"Kosong?" Tanya laki laki itu

"Eh? E, iya. Kosong" Jawab Shandra

"Ntar jadi mabar rotlox kan? Call aja di WD!! (WhatsDown)" Ujar salah satu temannya

"Ya, ntar call gw aja ya." Sahut laki laki itu

"(Ehh? Main rotlox juga? Apa ajak kenalan perkara rotlox? Garing banget gasih)" Batin Shandra

"Bu maaf saya sudah di jemput" Ucap Laki Laki itu

"Oh ya, hati hati dijalan ya" Jawab guru itu

"(Sialan, malah pulang duluan)" Gerutunya beberapa detik sebelum ia dijemput.

"(Sialan, malah pulang duluan)" Gerutunya beberapa detik sebelum ia dijemput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah, Kamar.

"Chess!! Gw ketemu cowok ganteng!! Kakel!" Ujar Shandra pada teleponnya dengan Chesselyn.

Chesselyn Junaive, ia adalah sahabat Cashandra sejak kelas 1 SD. Sayang sekali mereka harus berpisah pada kelas 4, karena Chesselyn yang pindah ke Jakarta. Mereka adalah sahabat yang sangat dekat.

"Anime apalagi?" Jawab Selyn

"Engga, ini manusia"

"HAH?!!! LU SUKA MANUSIA? IMPOSIBBLE ANJIR. Matahari terbit dari mana sih?" Ujar Selyn seraya memelototkan matanya

"Dari Timur lah, seriuss gw udh kirim foto nya ke lu"

"Jirr, lu tau nama nya siapa?"

"Engga, mau tebak tebakan nama?"

"Boleh, dari A-Z ya"

Mereka berdua bersahut sahutan nama, dari A seperti Adriel, B seperti Bagas dan lainnya. Hingga tiba pada inisial J.

"Justin Bieber?" Tebak Selyn

"Mimpi apa sih lu?, Jerrico?" Sahut Shandra

"Capek ah, dah gw mau ngegambar dulu." Tutup Selyn

"Yaudah sana, gw mau ngecekkin IG SMP Lautan Tenang. Dia SMA dimana ya?"

"SMA Lautan Tenang kali, kan masih satu kepemimpinan sama SD-SMP Lautan Tenang?"

"Iya juga ya, gua cek deh sekalian"

Keduanya sibuk dengan kegiatan mereka, sesekali bercakap cakap tentang kakak kelas tanpa nama itu.

Hari itu berakhir seperti biasa, namun isi hari itu tidak biasa. Bagaikan dijawab Tuhan, ia benar benar akhirnya merasakan cinta.

.

.

.

Bersambung.

My Long JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang