Aku memikirkan penuh perkataan lyz dihari itu, tetapi pikiran itu terhapus karna keneradaan penjahat dikota ku.
Aku sebagai pencari informasi bergegas ke komputer ku untuk mencari apa motif kejahatannya,, tetapi aku malah melihat diriku yg sedang meledek para squad heroes sambil bergelantungan dihelikopter, aku terkejut sampai menumpahkan milktea yg sedang ku genggam.
Dan seperti dugaan ku squad heroes masuk keruangan ku dan menuduh ku sebagai penghianat.
"Apa yg telah kau perbuat ave!!" - DELI."Dasar penghianat, kau tak pernah bisa seperti amy yg sempurna" - ZEN.
Sebenarnya aku tidak takut dan tidak perduli karna aku adalah yg paling berbakat disini, dan susah meminta pihak pemerintah untuk mengeluarkan ku dari squad ini, lagi pula aku tidak bersalah.
Tetapi... hal yg membuat ku marah dan sakit hati adalah perkataan zen, aku menyukainya semenjak dia masuk ke heroes, dia juga partner spy ku , dan dia jg sebuah alasan mengapa aku membenci amy.
Mereka menjauhi ku, tetapi aku masih bagian dari heroes, jadi aku bekerja sendiri untuk menemukan penjahatnya
Dan setelah penyelidikan ku selama 3 bulan aku mengetahui siapa penjahatnya dan memberitahu kepada para heroes . Dia amora anak dari seven yaitu pacar lyz , aku tidak tahu pasti tetapi sepertinya seven dan amora memiliki dendam dengan heroes.Saat ku pulang kerumah aku membuka laptop ku, sejuta pertanyaan muncul dibenak ku.
"ada apa dengan lyz" emosi ku bercampur aduk pada saat itu ditambah saat aku membuka berita, amy yg mendapat kan penghargaan.
"Hey, bukan kah aku yg menemukan penjahatnya?" Tanya ku.
"tetapi selama kita menjauhi mu, amy lah yg berkorban" - AXEL.
Amarah ku naik tetapi aku harus menjadi air yg tenang tetapi menghanyutkan.
Aku mencoba datang ke penjara untuk menanyai seven.
"seven ada apa sebenarnya dengan lyz"
- Tanya ku"Sok²an ga tau, padahal semua yg ku lakukan demi mebalaskan dendam lyz pada mu" - jawab seven
"Lyz adalah teman baik ku, dendam apa yg dia punya kepada ku?" - jwab ku dengan penuh keheranan.
Saat aku sedang bingung tiba tiba polisi berkata bahwa waktu untuk berbincang dengan tahanan telah habis.
"Aku benci waktu" gumam ku.