1

83 14 3
                                    

Chapter 1: Bellissimo

07.00 a.m

Pagi hari telah tiba. Kini mentari mulai kembali menampakkan dirinya. Cahaya yang masuk dari sela-sela tirai jendela menyinari tepat bagian wajah [Name] yang membuatnya terbagun dari tidur lelapnya.

Kini sudah hari Sabtu, tepat sehari setelah ia pindah dari Italia ke Jepang.

[Name] yang sudah sadar dari tidurnya bergegas bangun dari kasur untuk merapikan kasurnya yang sedikit berantakan, setelah itu ia membuka tirai jendelanya agar cahaya pagi dapat memasuki kamarnya.

Setelah beberes [Name] membasuh mukanya agar tampak lebih segar.

Ceklek.

Suasana yang sunyi membuat suara pintu terdengar jelas. Beberapa langkah dari kamarnya tercium bau sedap yang memenuhi rumah. [Name] dengan cepat menyusul bau sedap itu ke lantai bawah. Tepat di dapur ia mendapati mamanya yang sedang memasak sarapan.

"Mama Lagi masak apa?" Tanya [Name] sambil mendekati mamanya yang sedang sibuk memasak.

"Ahh sudah bangun" Mamanya memberikan senyum tipis ke arah [Name], lalu menggunakan tangan sebelah kanannya untuk menjauhkan anaknya dari tempatnya memasak. "Lagi masak omelet dan nasi goreng." Sambung mamanya menjawab pertanyaan nya.

"Ouh pasti enak." [Name] pergi menuju meja makan dan duduk menunggu masakan Mamanya datang.

Duk Duk Duk

"Siapa yang lari pagi-pagi buta seperti ini" gumamnya sambil merilekskan badannya di kursi.

.
.
.

07.30 a.m

Selesai sarapan [Name] pergi ke ruang tengah untuk menonton acara televisi, pagi ini jadwalnya Doraemon tayang, salah satu anime kesukaannya.

Ketika animenya di mulai mata [Name] hanya terfokus melihat televisi sambil menikmati anime yang sedang tayang itu.

"TOBIO! KAU LAMBAT SEKALI!!" Seruan suara perempuan tiba-tiba muncul dari arah depan rumahnya.

"Berisik sekali." Keluhnya dengan memasang muka kesal.

Dia berjalan mendekati jendela, lalu mengintip dari sela-sela tirai untuk melihat mengapa perempuan itu berteriak pagi-pagi.

Namun bukan seorang perempuan yang ia lihat, disana hanyalah seorang anak laki-laki bersurai raven yang dibumbui sinar mentari pagi tengah kelelahan, entah mengapa saat itu [Name] tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari anak itu.

"Bellissimo." Gumam [Name].

Tiba-tiba anak laki-laki itu menoleh ke arah [Name], ia merasa untuk beberapa saat mata mereka bertemu, sontak [Name] mundur dari jendela dan kembali duduk di depan televisi.

'Mata kami bertemu?? Jangan bilang dia menyadari aku menatapinya sedari tadi' isi kepala [Name] penuh dengan pertanyaan, ia sedang meyakinkan dirinya sendiri apakah anak itu melihatnya atau tidak.

Don't Forget Me| Kageyama Tobio [Haikyuu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang