Hari Pertama BekerjaTok.. Tok.. Tok..
Di pagi hari yang damai, kicauan burung terdengar dengan diiringi suara ketukan pintu yang sedari tadi mengganggu gendang telinga seorang gadis yang sedang tertidur dikasur empuk nya itu.
"Linaa"
Tok.. Tok..
"Lina, jika kamu tidak bangun sekarang, mama akan dobrak pintu kamar mu" ancam seorang wanita yang umur nya sudah empat puluhan itu...... Sedikit menunggu lagi, masih tak ada sahutan dari dalam, sang ibu pun menyingsing lengan bajunya hingga ke siku, bersiap-siap untuk menghitung.
"Satu.... "
"Dua.... "
"Ti.... "
Brakk
Lina yang sedang tidur nyenyak itu seperti tertimpa gempa. Tidak tanggung tangung, kekuatan mama nya memang luarbiasa. Kamar Lina rasanya seperti mau roboh, dan daripada dia tidak punya kamar lagi dia langsung bangun dari tempat tidur nya dan berdiri untuk membuka pintu.
Dan di situ, Lina langsung disambut oleh wajah garang mamanya, dengan melipat tangan di depan dada, wajah yang sudah dipenuhi amarah, langsung mengomeli sang anak.
"MAMA KETUK KETUK PINTU KAMU DARI TADI KENAPA TIDAK DI BUKA, ATAU MASIH MOLOR? SUDAH MAMA BILANG KAN KALAU TIDUR ITU JANGAN TENGAH MALAM LINA SAYANG! ".
Lina yang mendengar itupun langsung menciut, "Sudah berapa kali mama ingatkan, tidur larut malam juga tidak sehat buat kamu, dan hari ini kamu juga akan pergi bekerja kan! " tegur nya mengingatkan sang anak.
Lina yang mendengar nya pun tersentak. Bodoh sekali, ia lupa bahwa hari ini adalah hari pertamanya bekerja di sebuah kafe, dan sekarang sudah hampir pukul delapan, bisa bisa ia di pecat saat hari pertama bekerja, andai saja kemarin malam ia tidak maraton drama kesukaan nya dan ini tidak akan pernah terjadi.
"Maaf maa, karena melalaikan perkataan mama, Lina janji tidak akan mengulanginya lagi, suwer deh" ucap Lina sambil berpose peace.
"Yasudah mama maafkan, sekarang kamu pergi mandi, nanti keburu telat" jawab Sarah, mama nya Lina.
"Iya mama manis, Lina siap siap dulu ya" pamit ku.
"hust-hust sana cepat masuk" desak Sarah dengan gerakan mengusir.
Lina pun langsung ngicir lari ke kamar mandi. Menit berlalu dan Lina sudah keluar kamar dengan pakaian yang rapi.
Ceklek
Tiba-tiba ada suara pintu terbuka di ruangan sebelah dan keluar lah sebuah mahkluk gaib, "Eh kamu mau kemana rapi rapi seperti ini, tumben" tanya nya sambil menatap Lina heran dari atas sampai ke bawah.
"Mau ngelayat, kenapa mau ikut? " ucap nya malas.
"Kalau di tanya jawab yang bener dan nggak mungkin juga kamu mau ngelayat" cibir Ethan, abang nya Lina.
"Ya dipikir juga bang, aku udah pakai kemeja rapi gini sama tas tujuan nya berangkat kerja lah" ketus sang adik.
"Pfft, si bocil sok sokan mau kerja" ledek Ethan.
"Ngaca dong, abang juga dirumah terus tidak punya kerjaan" sindir nya.
"Meski dirumah terus, abang main game bisa dapet cuan, tidak seperti mu yang selalu menghabiskan uang hanya untuk barang barang yang tidak berguna itu" ungkit Ethan.
"Kata siapa tidak berguna, abang saja yang tak tahu cara menggunakan nya! " balas Lina.
"Kata ku, kenapa memang nya? " pancing sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
Teen FictionDi pinggiran kota yang tenang, di sebuah kafe kecil yang selalu mengeluarkan aroma kopi yang menggoda, Bekerja seorang barista bernama Lina. Setiap hari, ia menyajikan kopi dengan senyum yang manis dan sapaan hangat. Namun, di balik senyumnya itu, t...