Dave sedang mencuci motor ketika ia melihat mobil Arden memasuki halaman. Pemiliknya turun. Tetap keren seperti biasa, tapi terlihat sangat marah.
"Mana Yuda?"
"Buset, datang cuma buat nyarinya Si Yuda."
Dave meneriaki Yuda. Yang diteriaki keluar dengan memegang satu cup mie instan.
Arden duduk di sofa yang ada di teras samping. Yuda mengikuti, sementara Dave mengawasi sambil tetap menyemprotkan air ke motornya.
"Kapan lo ngeliat Aya sama Joye di hotel?"
"Dua bulan yang lalu. Tadinya gue pikir mata gue salah ngeliat."
"Siang atau malam?"
"Malam, kebetulan gue juga check in di sana."
Membayangkan Aya dan Joye berada di ruangan yang sama tanpa siapapun, membuat Arden merasakan lonjakan amarah. Joye itu bajingan sesungguhnya. Dia tidak akan membawa Aya ke hotel tanpa tujuan.
"Kayaknya waktu itu Si Joye dan Sandra udah mulai berantem."
"Sandra katanya selingkuh sama Kevin," sahut Dave.
"Senior kita dulu," tambah Yuda.
"Gue enggak peduli Si Joye putus sama Sandra atau gimana. Pertanyaan gue, kenapa Aya jadi mau sama Joye, Bangsat?"
Dave ikutan duduk, membiarkan air dari kakinya membasahi lantai. "Gue juga syok berat. Gue beneran siap, kalau Yuda yang dipilih. Secara, kan, dia doang yang bener."
"Gue malah ngiranya Jasmir yang dipilih, soalnya Aya sering jalan sama Jasmir," kata Yuda.
"Sering?" heran Arden. Kata itu terlalu berlebihan.
"Kalau kerja kelompok bareng Rosseta atau Mira, Jasmir bahkan hampir selalu nemenin Aya. Malam Minggu mereka berdua hobi nongkrong di Cafe Rindu. Kasihan juga Si Rosseta mungkin jadi baper, padahal Jasmir ngincarnya Aya."
"Gue enggak tahu Aya sedekat itu sama Jasmir."
"Mungkin gara-gara Si Jasmir humoris. Pinter ngedeketin cewek," jelas Yuda lagi.
"Jadi setiap Aya kerja kelompok atau jalan sama temennya, Jasmir selalu ikut?" Arden memastikan lagi.
"I think so." Yuda mengiyakan. "Lagian lo harusnya nyadar. Sekarang Aya sering ngobrol sama Jasmir. Padahal dulu Aya kelihatan sensi sama Jasmir."
"Tunggu dulu, terus Joye gimana? Kapan Aya deket sama Joye?"
"Gue dulu ragu, tapi gue kayak pernah ngeliat Aya sama Joye di bar. Aya enggak mungkin main ke bar, tapi itu mirip Aya. Dia meluk Joye, mereka ciuman di dance floor."
"Kapan?" desak Arden.
"Kayaknya sama, dua bulan yang lalu."
"Sebelum check in di hotel berati," sambung Dave.
Arden bilang kalau Aya jadi dekat sama Joye, karena Joye menolong Aya dari Reo saat di bar. Yuda tersedak sangking kagetnya. Tidak menyangka kalau laki-laki yang ia kira baik bisa menjadi segila itu ketika mabuk.
"Mungkin Aya jadi merasa dilindungi." Dave menebak asal. Sekejap kemudian Dave mengerutkan kening. "Lo wara-wiri cuma karena itu?"
"Cuma apanya, Anjing? Sekarang Aya jadi mainan Si Joye! Semua gara-gara taruhan sialan kalian!"
"Aya sendiri yang milih Joye." Dave tidak mau disalahkan.
"Kalau bukan dipaksa, berati Aya memang suka sama Joye," kata Yuda.

KAMU SEDANG MEMBACA
RED | Step Sister [END]
RomanceArden itu paling ganteng se-SMA Tanjuaya. Tumbuh dengan kepercayaan bahwa semua cewek menyukainya membuat Arden menjadi cowok yang gampang mematahkan hati perempuan. Sekarang targetnya adalah Gaia atau yang biasa disapa Aya. Adik tirinya sendiri ya...