PROLOG

6 1 0
                                    

Di sebuah kamar ada tiga sosok wanita cantik yg sedang harap-harap cemas menunggu hasil pengumuman snbp

"Duh takut banget gue ga lulus jalur ini kasian nanti nyokap gue harus bayar mahal kalau mandiri" ucap gadis bernama Risa.

"Tenang aja kan masih ada jalur snbt, lagian lu ga bego-bego amat kok" timbal gadis bernama Amel.
"Iya ga Key?"

"Iyaa tenang aja gue yakin lu lolos, lagian itung-itungan lu juga bagus jadi gue yakin lu lolos di jurusan akuntasi" timbal gadis yg disebut Key, atau bernama lengkap Keysa Arabela.

"Huh oke deh makasih yaa" ucap Risa tulus sambil menatap dua sahabatnya itu.

Amel tiba-tiba menatap Keysa lalu tatapannya berubah.
"Ouh iya Key kalau lu lolos berarti lu pindah ke Jawa Timur dongg"

Risa juga tiba-tiba berubah menjadi sendu dan mentap sahabatnya yg telah banyak menolong dirinya.

"Dih kenapa jadi meloww lagian gue juga berdoa supaya ga lulus disini kok" tawa Keysa membuat kedua sahabatnya mendengus, udah sedih gini bisa-bisanya sahabatnya itu malah tertawa.

"Ck ga asik lu Key, biarin aja Ris biar nanti dia lolos trus pergi mampuss tuh"

"Hayoloh nanti ga punya temen kaya kita disana" tambah Risa sambil tertawa bersama Amel membuat Key merotasikam matanya.
"EH UDAH MUNCUL WOII"

"Weh santai anjir sakit nih telinga gue" ucap Keysa sambil mengusap telinganya.

Risa tidak peduli dengan Keysa yg mengomel dia hanya berharap di bisa lulus, dengan menutup sedikit dia mencoba melihat hasilnya dan terlihatlah tulisan berwarna biru degan tulisan SELAMAT ANDA DINYATAKAN LULUS SELEKSI SNBP.

"Huwaaa seneng banget gue lulus gess" sambil mengusap airmata yg keluar dia segera memeluk Amel yg kebetulan duduk di tengah.

"Yahh merah deh gue" ucap Am dengan sedikit nada kecewa, lalu keduanya menatap Keysa yg raut mukanya kecewa.

"Uluhh udah-udah gapapa gue juga ga lolos kok, lagian kan kita bisa masuk jalur lain"

"Bener kata Amel Key, lagian kata orang snbp itu hoki-hokian tau"

Bukannya tenang Keysa malah menangis sambil merangkul sahabatnya.

"Gapapa Key, mungkin ini yg terbaik kan?" Ucap Risa sambil menepuk pelan punggung sahabatnya itu.

"Kita bisa belajar buat seleksi snbt kok, eh tapi lu udah pinter ngapain juga belajar yg butuh belejar kan gue ya" ucap Amel di hadiahi tawa oleh Risa.

"Gu-gue lulus huwaaa"

Kata-kata Keysa membuat kedua sahabatnya saling pandangan lalu dengan segera melepas pelukannya.

"Anjir gue kira lu ga lolos" ucap Amel sambil melihat laptop Keysa dan benar saja Keysa lulus.
"Iya dia lulus" lanjutnya pada Risa.

"Lah trus kenapa lu nangis?" Baru saja Keysa ingin menjawab tiba-tiba Siska mendahuluinya.

"Ouh lu nangis terharu ya?" Tanya Amel mendapat gelengan dari Keysa.

"Atau lu nangis karna kasihan sama Amel?" Tanya Risa membuat Amel melotot tajam padanya.
"Eh hehe bercanda sayangg"

"Gue ga mau ke Jatim" singkat, padat dan jelas kata-kata itu membuat suasan hening hanya terdengar suara isak tangis Keysa.

.
.
.

Hari Perpisahan

Tepat tanggal 10 Mei ini adalah hari dimana Keysa mengakhiri jenjang SMA nya, masa putih abu yg katanya masa paling bersejarah dalam sekolah. Menurutnya masa ini adalah masa yg penuh dengan drama, dimasa ini juga dia merasakan jatuh cinta dan sakit hati.

KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang