II. Awal.

452 38 2
                                    

Paper Plane.

ㅤㅤㅤ 4 Bulan sebelumnya. Pada tanggal 29 Desember 2017, hari Jumat. Waktu sedang menunjukkan pukul 9 pagi, waktu dimana istirahat telah tiba. Segrombolan murid murid berlarian menuju kantin.

Namun tidak dengan Ryan yang masih tetap dibangkunya, dirinya sedang melanjutkan kegiatan belajarnya dengan ditemani oleh Haekal disampingnya yang sudah menggerutu daritadi.

"Sabar." Lirih Ryan tanpa menoleh maupun menatap pada Haekal.

"Lo ga capek apa, Yan? Belajar mulu kerjaan lo. Bahkan sampai waktu istirahat juga lo habiskan buat belajar. Minimal isi tenaga lo dulu kek?" Ceramah Haekal.

"Lo lapar?" Tanya Ryan kini menoleh pada arah Haekal. Dengan semangat, Haekal mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah ke kantin aja, jangan karena gua, lo jadi ga makan. Lagian gua ga lapar. Lo aja yang ke kantin, nanti disana juga ada Jerry sama Narren yang bisa nemenin lo." Balas Ryan cuek.

"Ga. Gua maunya lo ikut makan. Lo semalam ga makan kan? Jujur ga lo." Kesal Haekal membuat Ryan terdiam sejenak. Sahabatnya yang satu ini memang tau benar tentang dirinya.

"Gua gapapa kalau ga makan, Kal. Gua ga lapar, gua masih banyak yang perlu ditulis."

"Nyatatnya bisa kapan kapan anj, Yan. Ayo kantin, buru ah!" Kesal Haekal menarik paksa pergelangan tangan Ryan.

"Lama amat lo berdua?" Tanya Jerry saat mendapatkan Haekal dan juga Ryan telah terduduk tepat dihadapannya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama amat lo berdua?" Tanya Jerry saat mendapatkan Haekal dan juga Ryan telah terduduk tepat dihadapannya sekarang.

"Biasalah, Jer." Balas Haekal yang dengan sengaja menoel lengan Ryan yang terlihat kesal dengannya sekarang.

"Belajar mulu, Yan. Nikmati hidup ngapa?" Kini Narren bersuara, dengan semangat, Jerry dan juga Haekal kini mengangguk sembari menatap pada Ryan.

"Gua gamau pa-

"Gamau bokap lo kecewa lagi, Yan?" Potong Haekal pada ucapan Ryan. "Mau kayak gimana pun, bokap lo tetap bokap lo. Jahat tetap jahat, stop lihat papa lo sebagai orang baik. Lo bisa ga sih, memberontak sekali aja sama papa lo? Hidup cuma sekali, jangan lo sia siain."

Ryan mendercik, ini merupakan salah satu alasannya tidak ingin ikut ke kantin saat jam istirahat, dirinya hanya akan di ceramahi habis-habisan oleh sahabat sahabatnya. "Tau gini gua di kelas aja."

"Dih, lo monyeeett. Udah deh, cepet pesan makan, sebelum jam istirahat selesai." Titah Narren.

○○○

Paper Plane.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang