IV. Janji.

334 32 0
                                    


Paper Plane.

ㅤㅤㅤ Udara di rumah terasa sesak dan menyedihkan untuknya sekarang. Dengan langkah yang tertatih tatih dirinya kini bersiap-siap untuk keluar, bahkan tidak lupa dirinya juga mandi untuk membereskan segala kekacauan yang ada pada dirinya. Dia sudah tidak peduli dengan waktu yang sudah menunjukkan pukul 1 subuh, dimana hari juga sudah berganti. Dia hanya ingin udara segar sekarang.

Hingga saat dimana dirinya hendak menutup pintu rumah, telepon genggam miliknya yang berada didalam saku celananya bergetar. Langkahnya terhenti, dengan cepat dirinya mengambil telepon genggam miliknya yang berada di saku celananya itu.

"Halo, apa, Kal?" Tanyanya sembari berjalan keluar dari rumah, saat panggilan dari Haekal, telah ia jawab.

"Lo kemana aja, anjing? Kenapa baru angkat?" Ucap Haekal dari seberang sana.

"Belajar, lagian lo ngapain telpon gua jam segini?" Bohongnya tanpa berpikir panjang. Lagian, Haekal juga tidak akan sadar bahwa dirinya sedang berbohong kan? Toh, tadi dia juga sempat benar benar belajar.

"Belajar apaan lo, anjir. Besok Sabtu, alias libur. Luangin kek waktu lo tuh."

Ryan mendercik. "Kalau lo cuma mau ceramahin gua, mending matiin telponnya." Kesalnya.

Yang berada di seberang sana hanya tertawa geli. "Ga anjir, ampun. Eh ini gua ga salah? Kok gua kayak ada dengar suara angin sama orang orang ngomong?"

"Ga salah, emang ada orang orang."

"Lah? Lo lagi dimana?"

"Di jalan."

"Anjing? Jam segini? Mau kemana lo?"

"Cari angin, bawel bener lo."

"Dih. Gua ikut."

"Gua udah diluar jalan komplek, gausah."

"Gua susul, tungguin gua di minimarket deket komplek. Awas lo gaada, dah."

"Kal-

Belum sempat dirinya menyampaikan kalimat terakhirnya, panggilan sudah terlebih dahulu dimatikan oleh Haekal. Ryan mendercik kesal menatap layar telepon genggamnya yang hanya menampilkan wallpaper serta jam disana.

"Batu." Ucapnya memasukkan telepon genggam nya ke dalam kocek pada celana yang sedang ia pakai sekarang.

" Ucapnya memasukkan telepon genggam nya ke dalam kocek pada celana yang sedang ia pakai sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paper Plane.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang