BAGAIMANA aku bisa tau kalau saat itu sepasang mata menaruh perhatian padaku?
Perasaan yang diakui sebagai “cinta” selalu saja hadir dengan dalih “pertemuan tanpa disengaja”.
Lantas jika pertemuan yang disengaja, apakah tidak bisa disebut sebagai “cinta”?
Tanpa kata, tanpa sapa, hanya mata. Memperhatikan gerak-gerik dalam ruang yang sama, tanpa mengenal satu sama lain, tanpa mengetahui eksistensi masing-masing.
Kamu bilang, hatimu jatuh pada pandangan pertama. Merasakan butterfly era seketika, padahal dirimu tidak tau akan nama.
Merasa bahwa akulah selanjutnya, sehingga fokus tak seharusnya berada di sana.
Bahkan tidak pernah aku sangka bahwa saat itu, aku yang hanya orang asing, justru menarik perhatian seorang insan untuk menaruh hatinya padaku.
Bagaimana selanjutnya dirimu akan meneruskan awal perasaan itu?
.
.
.
.
.
-Awal yang terus berlanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kata Bukan Menjadi Kita
Short StoryKetika kita tidak dapat menjadi kata, Maka kata dapat menjadikan kita. Kata dapat menceritakan kita, Kita tidak dapat menceritakan dengan kata. Garis panjang yang membentang membentuk jalanan cerita yang berlika-liku tanpa ujung, akankah pada akh...