KUPIKIR diam mu adalah langkah awal untuk menjauh, aku pun tidak banyak berpikir.
“Ah, aku hanya kagum tak berbalas.”
Dan memang begitulah adanya.
Tidak kupikirkan langkah jauh selain kagum. Hanya kagum dan memuji pada dirimu yang pemikir.
Tanpa perasaan, berlalulah hari-hari selanjutnya.
Hari demi hari, kulalui dengan tenang.
Eksistensi dirimupun tidak ada, tidak ada gravitasi yang menarik diriku melihat ke arahmu.
Hanya hanya dan hanya, dirimu sendiri yang melihatku tanpa kutatap kembali.
“Terimakasih.” Itulah kata yang pernah aku sampaikan saat pertolongan darimu datang tanpa diminta.
Kemudian, hari itu kembali berlalu dengan begitu saja.
.
.
.
.
.
Dekat...?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kata Bukan Menjadi Kita
Cerita PendekKetika kita tidak dapat menjadi kata, Maka kata dapat menjadikan kita. Kata dapat menceritakan kita, Kita tidak dapat menceritakan dengan kata. Garis panjang yang membentang membentuk jalanan cerita yang berlika-liku tanpa ujung, akankah pada akh...