PROLOGUE

209 2 0
                                    

Suasana kelab malam itu tidak membuat Ayu merasa betah, setelah putus rasa-rasanya hidupnya membosankan. Pulang kerja hanya ia habiskan untuk tidur tak ada kegiatan lain, sampai ide gila muncul ia akhirnya menyetujui untuk ikut Arde ke kelab malam - setelah sekian kali ia tolak tawaran itu karna menghargai mantan pacarnya- namun sekarang Ayu tak terikat dengan siapa-siapa artinya ia bebas melakukan apapun.

Namun sayang sekali berharap akan berakhir dengan seseorang asing di sebuah hotel malah Ayu tak merasakan apapun, ia hanya memperhatikan Arde yang sibuk menari di tengah-tengah kelab tanpa memperdulikan kondisi bajunya yang tak karuan. Perempuan itu memang ratunya kelab, tidak seperti Ayu yang memilih untuk menghabiskan malam dengan tidur yang nyenyak.

18fess

fess! M25, ada yang di bandung? Punya saran tempat yang enak gak? Or mau temenin gue night drive? Like ya, yang beruntung gue dm!

Dan Ayu pun iseng menglike salah satu postingan di base Twitter yang lewat di timelinenya.

Karena melihat keadaan Arde yang semakin brutal ia segera menghampiri perempuan itu yang sudah hampir mabuk karena pengaruh alkohol. Arde sedikit menolak karena euphoria badannya masih ingin melanjutkan tarian. Namun Ayu paksa perempuan itu untuk menjauh.

"Gak mau pulang." Rengek Arde yang duduknya pun sudah tak karuan.

Ayu hanya menggeleng pasrah,"Pulang De, udah jam 2 pagi," Cemas Ayu.

Arde tetap menggeleng. Bukannya apa Ayu hanya mengantuk, ia merasa butuh tidur bukan hingar bingar kelap malam yang bikin kepala pusing namun ia pun tak sanggup meninggal Arde sendirian walaupun ia tahu Arde dan kelab malam bagaikan sahabat sejati, tetap saja ia harus segera memulangkan perempuan setengah sadar itu.

Satu direct message masuk!

theoptimus: hi?

Ayu segera mengangkat badan Arde keluar kelab dengan sedikit terseok-seok karena beban. Ia dibantu beberapa security membawa Arde sampai tempat penjemputan, karena tahu mereka akan ke kelab malam Ayu sengaja tak membawa mobil namun itulah yang menjadi petaka karena sialnya driver online mana yang masih menerima orderan pada jam setengah tiga dini hari? Ayu mengumpat lalu melihat keadaan Arde yang tergelak tak berdaya di trotoar.

Ada yang di deket jalan braga gak ya? Boleh nebeng? Nanti gue bayar, temen gue collapse. *sent pics Arde yang tepar*

Ayu mengirimkan tweet di twitternya berharap salah satu mutualnya ada yang melihat dan membantunya karena merasa tak ada harapan lagi.

theoptimus: Gue di jalan braga, lo dimana? Send lokasi.

Satu pesan dari non-mutual masuk dari notifikasi, segera ia menebak darimana orang memfollownya, namun ia buang jauh-jauh pikiran itu dan segera membalas.

sunshinee: hei, gue di F3X club. Kalo lo deket boleh gue numpang? Gue butuhnya mobil, temen gue udah gak karuan, thank before yaa

theoptimus: gue otw ya, mobil warna hitam toyota fortuner 2563

Ayu tak membalas lagi pesan itu karena tiba-tiba Arde berdiri, Ayu mengikuti dan benar saja dugaannya perempuan itu muntah. Terlalu banyak yang Arde minum, sampai tubuhnya tak kuat menerima respon minuman beralkohol itu.

Toyota fortuner hitam yang disebutkan datang setelah Ayu membantu Arde membersihkan diri, seseorang di dalam mobil melambaikan kaca. Memakai kacamata dan punya lesung di kedua pipi. Ayu tak menyadari namun segera ia menghampiri dan memohon maaf untuk dibantu mengangkat Arde yang sepertinya tak kuat untuk berjalan. Pagi ini benar-benar kondisi Arde tak seperti biasanya, ia sedikit merepotkan pikir Ayu. Laki-laki dari dalam mobil segera memarkirkan mobilnya, turun dan menghampiri Arde. Wangi maskulin dengan sedikit wangi teh menyeruak masuk ke dalam penciuman Ayu, tubuh yang pas, tinggi yang semampai dan pakaian yang terlihat sederhana namun terasa nyaman melekat di penilaian pertama Ayu. laki-laki itu mengangkat Arde menuju mobilnya, karena Arde tak bisa duduk ia akhirnya tidur di kursi belakang sedangkan Ayu dipersilahkan untuk naik di kursi depan.

Be my sugardaddy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang