BAB 46 ( BERPISAH )

23 2 0
                                    

Happy reading...

*
*
*
*
" Haruskah aku melupakannya? "

* Zeeva *

" Udah semaleman Zeeva ngurung diri di dalam kamar dan nggak keluar-keluar. Gue pengen nangis liat dia kayak gitu. " Karina, gadis yang sedang menahan tangis di sofa terus menunduk.
" Gue nggak nyangka kak Dava se-brengsek itu. Dia pikir dia siapa berani bohong sama Zeeva? Dia pikir cuma dia yang tersakiti? Karina,lo tau,kan seberapa cintanya Zeeva ke dia? " Dara yang notabenenya adalah gadis emosian walaupun centil kini semakin membara dibuat.

Dara terus saja mondar-mandir di depan Karina sambil menggigit ibu jarinya karena khawatir dengan Zeeva yang masih mengurung diri. Saat ini, Zeeva sedang tinggal di rumah Karina untuk sementara sedangkan Dara buru-buru ke rumah Karina karena mendengar kabar sahabatnya itu cukup menyedihkan.

" Sekarang coba lo ceritain ke gue,kok bisa Zeeva kesini. " Ucap Dara pada Karina.
" Tadi malam habis jalan, gue niat pergi lagi buat beli cemilan. Waktu gue keluar tiba-tiba udah ada Zeeva yang datang sambil nangis. Dia langsung cerita semuanya kalau kak Dava adalah orang yang udah bunuh kakaknya. Dan kak Dava sendiri udah hamilin Ilona. Gue kasihan banget, Dar. Bisa-bisanya dia kayak gitu ke Zeeva. " Kata Karina sambil mengusap air matanya.
" Gue curiga kalo dia bakal lakuin hal diluar nalar ke Zeeva. Kalau dia sampai di apa-apain gimana? Bangsat, apa harus gue gebukin dia sekalian,hah? " Dara benar-benar emosi sekarang. Bahkan berteriak di sini saja tidak cukup jika bukan memukul Dava secara langsung. " Zeeva udah makan? Kalau belum biar gue yang-- "
" Karina!!! "

Brakk.

Pintu rumah Karina terdobrak kasar dan memperlihatkan seorang wanita cantik yang datang dengan deru nafas terengah-engah. Itu Kanara. Setelah dikabari oleh Karina tentang keadaan Zeeva dia langsung kalang kabut ke rumah ini untuk melihat adik sepupunya itu. Karina dan Dara sedikit terkejut karena dobrakan Kanara dan mematung di tempatnya.

" Dimana Zeeva? "
" Di-di kamar atas. "

Tanpa berlama-lama, Kanara pun langsung berlari ke lantai dua rumah ini dan mencari Zeeva di setiap kamar yang bisa terbuka sampai dimana satu kamar itu terkunci dari dalam, Kanara yakin jika di dalam kamar itu ada adik tercintanya. Jika dengan sifatnya seperti ini, Karana memang kurang sopan di rumah seseorang,tapi rasa khawatir dan paniknya ini jauh lebih berharga agar keluarganya baik-baik saja.

Tok tok tok tok tok tok tok!!!

" Zeeva, Zeeva buka pintunya. Gue tau lo ada di dalam, Zeev. Ayo,buka pintunya. Ini gue Kanara. Gue udah dengar semuanya dari Karina. Gue mohon buka pintunya sekarang. Lo baik-baik aja,kan? "

Di dalam sana, Zeeva yang masih terpuruk terus menutup kupingnya rapat-rapat saat dia terduduk di bawah kasur. Tubuhnya gemetaran tanpa alasan seperti orang ketakutan. Suara pintu yang terus di ketuk membuatnya risik dan semakin membara.

" Zeeva buka pintunya sekarang. Zeeva!! "
" ENGGAK!!! Pergi, gue gak mau liat kalian lagi. Gue tau lo semua ada niat jahat buat gue. Gue takut. GUE TAKUT!!! "
" Enggak Zeeva,lo salah. Kita sama sekali nggak ada niat jahat sama lo. Gue ini kakak lo, Zeev. Mana mungkin gue mau nyakitin adik gue sendiri. " Jawab Kanara.
" BOHONG! SEMUA ORANG BILANG NGGAK BAKAL NYAKITIN GUE,TAPI APA BUKTINYA? RENCANA APA YANG LO RENCANAIN SEBENARNYA,HAH? " Zeeva semakin terisak tak karuan. " Zeeva jijik setiap teringat sentuhan kak Dava. Kenapa semuanya harus kaya gini? "
" Gue paham. Tapi semuanya pasti bisa di perbaiki,kan? "

Kanara memberi isyarat pada Karina untuk segera mengambil kunci cadangan untuk kamar yang Zeeva tempati ini. Karina pun buru-buru mengambil kunci di dalam lemari kecil di dalam kamarnya dan memberikan pada Karana.

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang