SUARA DINI HARI

2 0 0
                                    

"Darma... Ayo bangun!"

     "Siapa? Siapa yang manggil? Aku kan lagi tidur, ah mungkin itu cuma khayalan aku doang." Begitu pikirku.
    
     Namun suara tersebut terus terdengar sehingga menganggu tidurku. Suara itu selalu ada setiap langit menunjukan sudah dini hari. Suara lembut seorang wanita yang menyebut-nyebut namaku dan terus mencoba membangunkan ku, seakan ia ingin aku membukakan mataku dan menemaninya bermain di dini hari. Aku ingin sekali membukakan mataku dan memastikan bahwa ini semua hanyalah khayalan ku saja tapi, aku takut.

Aku merasa terganggu tetapi aku tidak punya keberanian untuk membuka mata.

"Darma... Ayolah! Bangun! Aku tau kamu pura-pura gak denger panggilanku kan?"

"AKHHHH AKU GAK KUAT!  INI BENAR-BENAR MENGGANGGU!"

     Gawat, aku terkecoh. Tidak seharusnya aku membuka mata. Harusnya aku tetap berpura-pura tidur seperti biasanya. Bagaimana ini?

Wanita...

Aku menatap seorang wanita yang berdiri di hadapanku. Dia...

"Sangat cantik..." Ucapku.
"Eh? Siapa? Aku?"
"Ups!" Aku keceplosan.
"Aaaa... Akhirnya kamu bangun juga. Udah beberapa hari ini aku selalu coba ngebangunin kamu tapi kamu gak pernah nanggapin."

Eh? Ada apa ini? Apa jangan-jangan dia ini hantu?

"Kamu gak perlu takut. Aku bukan hantu kok."

Eh? Dia bisa baca pikiranku!

"Aku tau kamu pasti kaget sama kemunculan ku. Maaf ya, hehe... Aku gak bermaksud nakut-nakutin kok."

Apa? Nakut-nakutin? Sebenarnya, siapa wanita yang ada di hadapanku ini?

"Halo! Aku Lamora, seorang peri dini hari. Aku disini hanya akan menjadi temanmu."

Apa? Teman? Kamu tahu, aku tidak membutuhkan teman. Lagian, apa maksudnya peri dini hari? Lelucon apa itu!

"Halo! Kenapa dari tadi Aku di kacangin sih? Aku ini makhluk hidup loh... Bukan setan, eh, setan juga makhluk hidup kan... Eh, tunggu, em.."
"Sebenarnya ada apa ini? Siapa kamu?" Tanyaku terheran-heran sembari mencoba menjauh dari hadapan wanita itu.
"Eh... Tadi kan aku udah mengenalkan diri. Apa aku harus mengenalkan diri lagi? Baiklah, aku Lamora, peri di-"
"Baiklah! Apa itu peri dini hari? Lalu itu apa, teman, apa maksud ingin menjadi temanku?" Sela ku.
"Hmm... Sepertinya kamu tidak paham ya."

     Tentu saja! Orang aneh tiba-tiba muncul di hadapanku dan mengakui dirinya sebagai seorang peri, mahkluk dongeng yang hanya dipercayai oleh anak-anak. Terlebih lagi, dia seorang wanita. Lalu, menjadi temanku katanya... Persetan dengan kata itu!

"Sudah ku katakan, kamu gak perlu takut dan bingung kayak gitu. Aku bakal jelasin semuanya." Ucap wanita itu sambil tersenyum padaku dan duduk di hadapanku.
"Kamu cukup dengarkan saja aku ya... jangan banyak bertanya sebelum aku kasih kamu kesempatan buat bertanya, oke?" Lanjutnya.

Dengan penuh keraguan, aku malah menuruti perintahnya. "Em... Ba-baiklah."

"Anak baik. Aku Lamora, peri dini hari. Mungkin terdengar gak masuk akal bagi kamu karna 'peri' bagi manusia itu cuman sekedar dongeng anak-anak kan. Tetapi ketahuilah bahwa sebenarnya kami para peri ini bukanlah sekedar makhluk dongeng anak-anak namun benar ada keberadaannya, hanya saja Dunia yang kami tempatkan berbeda dengan dunia manusia."
"Hah? Terus gimana ceritanya kamu bisa ada disi-" Tak sempat aku menyelesaikan pertanyaanku, ia menyela dan berkata "syutt... Diem! Aku kan belum memperbolehkan mu bicara kan?"
"Ugh, baiklah. Lanjutkan." Keluhku.
"Kami para peri ada di dunia manusia karna kami ini ditugaskan untuk membantu para manusia penyedih agar keluar dari zona kesedihan itu dan menjadi manusia yang bahagia. Kami para peri adalah penyebar kebahagiaan, itulah tugas kami. Maka dari itu, aku disini untuk membantu mu mencari kebahagiaan."

SUARA DINI HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang