.
.
Allan meremas rambut nya prustasi seakan tak percaya jika semua sudah di lewati, Tapi bibirnya tersenyum lebar Senang"Ayah, Ibu ku ikut serta dalam semua Ini? Tapi kenapa Mas?" Tanya Violet tak percaya saat suaminya mengatakan bahwa Ameera kabur dari penjara atas bantuan Nilam.
"Untuk itu Mas sudah Memastikan kebenaran nya, Mas sangat terkejut saat mendengar semua Nya seolah hanya sebuah Penipuan untuk menyakiti hati kita, Aku percaya dan yakin jika itu hanya Isu tapi kenyataannya memang benar, Mas melarang media meliput apapun, Ameera kembali ke penjara Tapi untuk Ayah dan Ibu......" Allan terdiam menatap lamat-lamat wajah Violet yang menahan sedih nya .
"Ameera menjual semua properti dan mencuri Seluruh aset tanpa di ketahui mereka
"Mas. Boleh Aku menemui mereka?" Ucap Violet sangat berat, Allan menghela nafas panjang lalu mengangguk.Memutar kemudi Dengan dada terasa begitu berat, Allan sesekali melirik Violet yang hanya diam membisu. Kenyataan pahit yang ia terima begitu merubah semua Nya. Ia begitu senang saat melihat kedua orang tuanya bergembira ketika menemui nya dan ikut senang akan Kehamilan nya waktu itu berpikir jika itu awal dari segalanya yang telah hilang.
Violet Sedih terhadap dirinya sendiri karena merasa hatinya lah yang berbohong pada dirinya sendiri, Kenyataan nya baik dulu maupun sekarang ia lah yang Terlalu mencintai orang tua nya itu.
dan Ameera harus mendekam di penjara. Bukan oleh Allan semua oleh akibat dari yang ia lakukan sendiri.
Karena usahanya untuk menghancurkan hidup Violet, Ameera Rela mengeluarkan Uang besar, ia Kenal dengan Tyara yang tentu saja wanita haus uang yang memanfaatkan segala Apapun untuk menguntungkan dirinya. Dan satu fakta lagi bahwa Kenapa Pernikahan Batal dan Ameera kabur itu karena Dia tahu bahwa Allan adalah kekasih dari Tyara teman dekat Nya.
Dunia terasa begitu sempit saat mengetahui semua fakta itu, dimana Kehidupan seolah berputar di titik satu kemudian kembali lagi.
"Sayang ayo turun" suara Allan mengejutkan Violet yang tertidur.
Melihat suami nya itu mengulurkan tangannya dengan wajah Nanar."Mas, Aku ragu" ujar Violet setengah Berbisik karena merasa kaki nya beku untuk sekedar melangkah.
"Ayah, Ibu Masih di dalam. Mereka Sedang bersiap untuk pindah tapi mereka Akan menunggumu terlebih dahulu Sayang" ujar Allan Membuat Violet Hanya bisa mengangguk.
Melangkah memasuki mansion, Sepi dan terlihat beberapa Orang lalu lalang itu bukan pekerja rumah karena Violet ingat jika mereka Memang bekerja di situ. Violet paham mungkin semua adalah Orang-orang dari pihak lelang.
Pintu besar terbuka, Allan menggenggam erat Tangan kecil Violet melirik nya sekilas memberi senyum untuk menguatkan.
"Suamiku Aku akan bilang apa pada Violet. Apa yang harus kita lakukan untuk ini semua"
"Aku telah salah menuruti kehendak mu, Nilam. Sudah ku perjelas jika Putri mu itu Bukan manusia.... Dia Mencelakai Violet, Dia mencoba Membunuh Violet, dia mempengaruhi kita untuk membenci Violet dan apa yang dia lakukan sekarang. Dia Merusak Semua Bisnis dan menguras harta Dengan hal yang sama sekali gak berguna " ujar Pria tua yang duduk menyender di Bibir Sopa tertutup kain Siap untuk di Segel.
"Aku tak bisa menghadapi Putri kedua ku itu, Aku malu pada nya, pada besan kita, pada Allandra dan pada Mu suamiku"
Allan dan Violet hanya diam membisu mendengar dan menyaksikan Semua keterpurukan Itu, Terlihat kedua orang tua Violet duduk tak berdaya dengan tampilan kusut siap menarik koper untuk Pergi.
"Ayah.... Ibu...." Suara Violet memanggil pelan membuat Dua Pasangan yang tengah duduk prustasi itu langsung memandang ke arah Nya.
"Violet...... Kalian???" Violet dan Allan Bergegas masuk. Nilam langsung memeluk Violet dan seketika tangisan pun pecah.
"Apa ini semua Bu?"
Tanya Violet Dengan suara tersengal-sengal."Maafkan Ibu nak, Ibu salah dan salah untuk ke sekian kali nya, Ameera Menipu Ibu dia Memohon dan mengatakan bahwa dia sudah berubah tapi nyatanya......" Nilam terisak.
"Ibu.... Jangan menangis Lagi hmm.... Aku yang justru minta Maaf, Maaf karena telat tahu semua. Untung Mas Allan Cerita akan semua Nya " Nilam melepas pelukan Nya menatap Allan yang hanya diam melihat mereka.
Nilam meraih tangan Menantunya itu."Allan terimakasih. Terimakasih sudah menjaga Violet, Terimakasih sudah Menggantikan tanggung jawab kami pada Violet, Dia sejak kecil kami sering abaikan tapi Kau memberinya cinta. Kau menjaga nya dan Memberi nya cinta lebih besar ketimbang cinta Kami" Allan mendengar hal itu menggenggam kedua tangan Ibu mertuanya itu.
"Justru Aku yang berterimakasih pada kalian, Ayah. Ibu. Kalian melahirkan Violet Yang sama saja memberikan kehidupan untuk ku, Untuk keluarga kami. Kalian tenang saja Semua nya akan usai" ujar Allan Memeluk kedua mertuanya Itu.
.
.
.
Violet Menutup pintu kamar, Ia menyeka air mata Nya yang terus keluar. Allan Menunggu nya lalu langsung memeluk Nya erat."Jangan menangis Sayang. Kau Terlalu berharga dari segala nya bagiku, tenang saja Lelang itu Sebenarnya untuk Memberi peringatan. Mas memenangkan lelang di waktu yang tepat" mata Violet melebar, alisnya bertaut.
"Hah Mas? Apa maksud semua ini?" Tanya Violet masih belum paham.
"Ceritanya panjang. Tapi yang pasti saat acara pelelangan Itu Mas Datang bersama Arvin. Mas terkejut kalau Itu Ameera yang melakukan Nya " ujar Allan Menghela nafas panjang.
"Apa itu yang membuat Mas Bekerja keras?" Tanya Violet Lagi.
"Tidak, Mas bekerja Itu karena......" Allan memutus kata-kata Nya lalu tersenyum membuat Violet menyerngitkan dahi.
"Ah sudahlah sekarang, Ayo kita Buat semua menjadi usai. Ayo kita temui Ayah, Mas sudah mempersiapkan semua untuk mengembalikan semua seperti semula."
Violet hanya pasrah saat Allan menarik tangan nya untuk pergi.
.
.
.
"Mas terimakasih untuk semua"
mata Allan Terbuka.Ia tersenyum lebar Mengeratkan pelukan Nya.
Sudah sangat larut, Violet merindukan Suasana masa kecil nya yang singkat. Mansion tak bisa di Jual pada siapapun itu hanya akan abadi menjadi milik keluarga Loes.Violet meminta Untuk tidur di mansion Setelah suka cita Mengembalikan semua seperti sedia kala. Bahkan Allan mempersiapkan semua nya seorang diri. Allan tahu Cinta Violet begitu besar pada Orang tua nya itulah yang membuat Allan Melakukan semua.
"Jadi ini kamar Violet kecil?" Gumam Allan Memandang segala arah. Violet mengangguk Tersenyum.
"Ternyata sangat Lucu. Boneka, Mainan rambut, Dan hiasan Rambut hmm.....ini seolah menampar ku keras" ujar Allan bergumam sambil Bangkit dari ranjang. Kantuk nya hilang Seketika saat Niat jahil nya untuk menggoda sang istri.
Allan memandang Lemari kaca Menampilkan Koleksi Violet. Membuat Violet Mendekat dan bergelayut Manja di lengan Kekar suami nya itu.
"Kenapa Tertampar? Mas sedang bicara soal Apa?" Tanya Violet membuat Allan Mengangkat Tubuh kecil itu dan menggendong nya seperti koala. Mata Violet melebar, ia Membayangkan apa Yang akan terjadi setelah ini, pasti suami nya itu akan meminta Sesuatu yang lebih.
"Mas turunkan Aku" rengek Violet berusaha turun tapi Allan Mengeratkan pegangan.
"Melihat kita seperti ini Aku merasa Aku terlihat sedang menculik anak Kecil" violet memandang ke arah cermin, dan Tatapan nya bertemu mata tajam Allan membuat jantung keduanya Berdetak kencang.
"Mas Aku malu" Violet menyembunyikan wajahnya di dada suaminya itu, Allan terkekeh geli, satu kecupan Hangat di kening Violet membuat Violet memejamkan mata.
Tok...tok..tok.....
"Nak, apa kalian sudah tidur?"
Suara dari pintu mengejutkan keduanya."Mas itu Suara ibu?" Allan menurunkan Violet dan bergegas ke pintu, membuka nya Memperlihatkan Sepasang Suami istri siapa lagi kalau Nilam dan Loes.
"Ayah, Ibu?" Ucap keduanya kompak.
"Ayah ingin bicara pada Kalian......"
.
.
.
