Flashback satu
Sudah hampir satu jam Seona dan Hejin berada di halte bus menunggu hujan reda, tadi tidak lama setelah sekolah dibubarkan langsung turun hujan yang lumayan lebat
"Sepertinya hujan ini tidak akan berhenti"
"Bersabarlah sebentar lagi Seona..."
"Aku lapar, sudah satu jam kita disini"
Disaat hujan seperti ini jarang sekali ada bus yang lewat, padahal disaat-saat seperti ini bus sangat diperlukan
Karena tidak bisa lagi menunggu hingga hujan reda, Seona mengatakan kalau dia akan pulang dengan berlari. Dia pikir tidak masalah karena rumahnya lumayan dekat dengan sekolah
"Kau tidak mau ikut?"
Heejin tidak ingin ikut karena malas untuk berlari, selain itu dia juga mudah sakit jika terkena hujan
"Baiklah, kalau begitu aku pulang duluan"
"Kau sungguh mau basah kuyup Seona?"
Pertanyaan Heejin sudah tidak terdengar oleh Seona, dia berlari menerobos hujan sembari melindungi kepalanya dari air hujan
"Dia benar-benar nekat"
Baru sampai setengah perjalanan seluruh tubuh Seona sudah basah kuyup, bahkan sepatunya terasa berat untuk berlari karena penuh oleh air hujan
Seona terus mengumpat disepanjang jalan sampai akhirnya dia memutuskan untuk berhenti sebentar didepan sebuah kedai mie
"Astaga...aku lupa, aku hanya punya satu sepatu"
Sembari memeras baju dan roknya Seona terus mengerutu, jika besok dia tidak pergi ke sekolah karena hal ini Heejin pasti mentertawakannya
"Bagaimana besok aku bisa pergi sekolah?"
Tiba-tiba saja seorang pria menawarkan jaketnya pada Seona, karena merasa tidak kenal jadi dia mengabaikannya
"Bajumu tembus pandang" kata pria itu
Mendengar itu, Seona langsung menutupi dadanya menggunakan kedua tangannya, dia juga menyebut pria itu mesum dan menatapnya dengan tatapan sinis
"Kalau tidak mau ya sudah..."
Pria itu mematikan rokoknya dan memakai kembali jaketnya, dia juga hendak pergi dengan payung yang dibawa
Seona tampak berpikir sebentar sampai akhirnya dia mengatakan sesuatu
"Berikan jaketnya!"
"Tadi kau tidak mau"
"Apa tadi aku bilang kalau aku tidak mau?"
Pria itu kembali melepas jaketnya untuk diberikan pada Seona, dia menahan untuk tidak tertawa saat melihat Seona yang lucu dengan jaketnya yang kebesaran
"Kau juga boleh pakai payungku kalau kau mau"
"Tidak perlu, ini saja sudah cukup"
Pria itu meninggalkan payungnya lalu pergi begitu saja, dirasa pria itu sudah semakin tidak terlihat baru Seona mengambilnya
"Kenapa dia membuang payungnya? baiklah kalau begitu akan aku ambil, ini masih bagus"
Egonya mengalahkan segalanya, dia tidak ingin berhutang budi pada orang lain
----------
Ketika sampai di rumah Seona langsung disambut ibunya yang sedang menyiapkan makan malam, melihat anaknya yang pulang dengan basah kuyup ibunya langsung meminta Seona untuk segera mandi dan makan agar tidak sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil In Gangster || Jung Jaehyun
FanfictionJaehyun memutuskan untuk kembali lagi bergabung dengan gangster yang sudah dia tinggalkan 4 tahun lalu untuk menjalankan sebuah misi. Seona yang merupakan kekasihnya tanpa berpikir panjang melibatkan dirinya dalam misi itu. Hingga semuanya menjadi s...