Siapa dia sebenarnya

7 1 0
                                    

"Target terkunci" gumam Rara tersenyum miring


^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^


Happy Reading

Kalian tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa spam komen yaa


^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Di sebuah ruangan yang gelap tanpa ada cahaya lampu terdapat satu orang yang sedang menelpon seseorang, sosok misterius yang menggunakan pakaian serba hitam

"Semua nya berjalan lancar" ucap sosok misterius itu dengan nada berat

"......."

"Baik" ucap nya tiba tiba saja panggilan itu mati

Pria itupun segera keluar dari gedung tersebut dengan cara mengendap gendap

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Sebuah gedung yang telah lama ditinggal, sekarang dibuat menjadi basecamp oleh salah satu geng motor terkenal dibandung, basecamp itu diberi nama "ORION" yang artinya sang pemburu, karena mereka membangun geng motor itu hanya untuk mempererat tali persahabatan dan persaudaraan. Orion Bukan lah geng motor yang selalu bikin onar, mereka hanya turun disaat terdesak, seperti contohnya mereka tidak bakal segan segan menghabisi seseorang, jika salah satu bagian dari mereka terluka. Mereka mempunyai 6 anggota inti yang sangat di percayai satu sama lain

"Mana nih Lino, katanya jam 20.30 harus ada disini semua, sedangkan dia malah belum datang!" Ucap rigo salah satu anggota inti

"Lo kayak ngak tau ketua lo aja" ucap Kevin santai

"Eh vin, lo ngerasa ada yang aneh ngak sih sama Lino 2 hari ini?" Tanya Galang teman sekelas lino dan Kevin sekaligus anggota inti

"Enggak tu, lo aja kali yang mikir kek gitu" ucap kevin dengan di ikutin suara motor yang menggeber geberkan basecamp mereka, saat mereka mengetahui siapa pelakunya mereka pun terdiam saja

"Sorry telat, ada urusan negara sedikit tadi" ucap Lino sambil cengar-cengir

5 anggota inti yang melihat Lino tanpa bersalah itu pun hanya bisa diam

"Oke, to the point aja langsung, jadi gini gw mau mencari tau siapa dalang pembunuhan Bastian!" Perkataan Lino tersebut membuat mereka berlima tercengang

"Ha? Ini beneran Lino? Lo banyak berubah lin, Lino yang gw kenal itu adalah tipekal orang yang sangat malas berurusan dengan yang namanya polisi apalagi kasus itu udah lama di tutup" Ucap Bagas wakil ketua Orion

"Gw selalu merasa bersalah setiap gw melihat foto dia, gw merasa ini ngak adil buat dia, dia pasti butuh keadilan juga, bagaimana pun dia dulu berperan sangat penting disini" ucapan lino tersebut membuat hati mereka luluh

"Oke, kalo gitu kapan kita mau menyelidiki kasus itu lagi?" Tanya Alex

"Setelah hari kelulusan" final lino, lalu ia pergi meninggalkan teman teman nya tanpa berpamitan


^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^


Disebuah taman ada seorang wanita yang sedang duduk didepan air pancuran, saat dia ingin berdiri ia merasa ada seseorang di belakang, saat dia menoleh kebelakang tidak ada orang dan dia pun menoleh lagi kedepan dan ternyata ada 2 orang berpakaian serba hitam dengan muka tertutup berdiri didepan nya

"Aaaa tolosdjek" teriak wanita itu

"Bawa dia ke mobil" terdengar suara wanita di balik masker tersebut

Saat mereka masuk ke mobil, mereka tidak menyadari jika ada seorang wanita yang memperhatikan mereka dari kejauhan di belakang pohon besar

"Licik" ucap wanita tersebut tersebut mirin

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Drtt Drtt
Dering hp berbunyi

Seorang wanita sedang mengendarai motor nya itu langsung berhenti di pinggir jalan, lalu mengangkat telpon tersebut

"Halo, kenapa?"

"......"

"Apa? Kok bisa?" Panik Rara

"......"

"Oke, gw kesana sekarang!" Tutup Rara, setelah ia meletakkan hp nya disaku, ia pun mengendarai motor nya lagi

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Seorang wanita yang ingin menaiki tangga kelas 9, tetapi dengan tidak sengaja dia bertabrakan dengan seseorang

Bruk

"Awhh" ringis Rara memegang bahu nya

"Lo ngak papa kan?"

"Sakit tau! Lo tu kalo jalan pakai mata dong! Ngak tau apa sakit kalo ditabrak!" Omel Rara

"Sorry, gw minta maaf, ini juga ngak sepenuhnya salah gw kok!"

"Ha? Bukan salah lo? Trus salah siapa? Gw?" Tangan telunjuk Rara mengarah ke diri nya dengan alis yang naik turun

"Hmm"

"Ngaca dong lo! Cewek tu ngak pernah salah ya!" Ucap Rara meninggal cowok tersebut

"Serah lo!" Teriak lino yang masih terdengar oleh rara









RaLino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang