[12.35 pm]
"Kok kamu makannya bengong gitu, Nariela?" Ucap Alya sembari menatap kearah Nariela yang sedang mengaduk-ngaduk mie ayam yang ia beli.
"Kenapa, hey?" Alya menyentuh pundak Nariela dengan khawatir, ia tak pernah melihat Nariela selemas ini.
"Kamu kalau ada apa-apa, cerita atuhh." Ucap Alya dengan nada khawatir.
"Aku bingung Al, tadi aku lihat Affan ngobrol sama temannya tentang perempuan lain.." Ujar Nariela dengan nada sedih.
"Kalau dia serius sama kamu, dia ga akan berpaling sedikitpun dari kamu, La. Tenang aja, kalau dia berani mainin perasaan kamu, aku gorok dia ntar." Gurau Alya sembari terus mengelus pundak Nariela, menenangkannya.
Nariela pun hanya merespon dengan tersenyum, lalu melanjutkan kegiatannya menghabiskan makan siangnya.
"Aku harap dia serius."
✧✧✧
[17.12 pm]
"El, jadi ga?" Mendengar namanya dipanggil, Nariela sontak menoleh ke arah sumber suara, dan ia melihat sesosok lelaki dengan paras menawan, dengan seragamnya yang tetap rapih walau hari sudah sore, rambut bermodel two block dan medium mullet, wajah yang manis serta pemilik senyum terindah.
Nariela tersenyum dan menghampiri lelaki tersebut. "Jadi kok, ayo sini." Nariela tersenyum dan berjalan di depan Affan, menuntunnya untuk berdiri di tangga belakang sekolah, tempat favorit keduanya berbincang.
"Jadi, kamu mau cerita apa?" Tanya Affan.
"Biasa, masalah keluargaku, kamu nda mumet kan aku ceritain gini? Aku takut nambah beban pikiran kamu." Ucap Nariela dengan nada ragu.
"Nda atuh, santai aja El." Affan tersenyum dan menumpu tangannya pada besi pegangan tangga, menunggu Nariela memulai ceritanya.
Nariela tersenyum dan mulai bercerita mengenai masalah hidupnya. Memang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka berdua untuk selalu terbuka terhadap satu sama lain, dan tentunya terus percaya pada satu sama lain.
Time skip
Nariela dan Affan memang selalu bertukar solusi juga, hari ini pun mereka begitu. Usai Nariela bercerita tadi, Affan langsung memberinya solusi terhadap masalah yang sedang ia hadapi. Dan tak lupa sebagai ucapan semangat, Affan selalu mengelus kepala atas Nariela, entah mengapa namun Affan selalu refleks menaruh tangannya di atas kepala Nariela. Dan, Nariela pun nampak bahagia saja.
Selanjutnya, mereka hanya memandangi suasana sekolah yang sudah lumayan sepi karena hari sudah semakin sore, selama 10 menit mereka memandangi suasana sekolah, Affan memutuskan untuk pulang kerumah, begitupun Nariela.
"Sampai jumpa, El." Ucap Affan sembari melambaikan tangannya.
"Sampai jumpa juga, Fan." Balas Nariela sembari melambaikan tangannya juga.
Mereka berpisah disini, pulang kerumah masing-masing dan akan kembali disini esok hari. Nariela pulang ke rumah dengan sebuah senyuman indah, begitupun Affan. Keduanya adalah insan Tuhan yang akan nampak selalu bahagia apabila melihat satu sama lain.
✧✧✧
[Keesokan harinya, 07.12 am]
"Affan mana ya? tumben belum dateng." Gumam Nariela sembari terus melongok mencari keberadaan lelaki favoritnya.
Namun tanpa ia sadari dari arah belakang, seseorang menepuk pundaknya, membuat ia berjingkat terkejut.
"Kenapa melongok gitu?" Tanya Affan kepada Nariela, tangannya tetap pada bahu Nariela.
"Eh! Astaga kamu bikin aku kaget saja!" Ucap Nariela sembari menepis tangan Affan dari bahunya.
"Haha, lagian kamu bengongg sii!" Affan tertawa pelan sembari melihat ke arah Nariela.
Ah, tatapan itu. Tatapan indah yang selalu Nariela kagumi, dua bola mata indah berwarna coklat terang, serta senyuman manis yang selalu ia berikan pada Nariela. Ah, rasanya Nariela hanya ingin menghilang saja ketika diberi tatapan seperti itu oleh Affan.
"Diem deh, gausah natap aku kayak begitu!" Nariela memalingkan wajah, menyembunyikan wajah kemerah-merahannya.
Affan yang melihat tingkah laku Nariela yang seperti itu menganggap Nariela sangatlah lucu ketika sedang salting seperti ini. Affan tertawa sejenak dan menatap ke arah lapangan tengah yang menjadi pemandangan bagi mereka berdua.
"Hari ini jadwal mapel apa aja?" Tanya Affan memecah keheningan diantara mereka berdua.
"Banyak, tapi untungnya hari ini ada mapel B. Inggris, aku sangat suka pelajaran itu." Ucap Nariela.
"Ah, aku juga suka pelajaran itu." Affan tersenyum dan kembali melihat ke arah lapangan tengah.
Keheningan menyapa mereka berdua, Affan dan Nariela yang sedang berdiri bersebelahan. Dan tanpa Nariela sadari, Affan sedari tadi kerap melirik ke arahnya, mengagumi segala tentang Nariela. Nariela pun juga begitu, ketika Affan tak melirik ke arahnya, Nariela pun melirik ke arah Affan, memandangi berapa indahnya lelaki yang berada disampingnya ini, dengan rambut berwarna kecoklatan, mata coklat indah yang selalu memancarkan sinar menenangkan, serta senyum manis yang selalu tampak di wajahnya ketika memandangi Nariela. Segala tentang Affan sangatlah Nariela senangi dan kagumi.
"Aku harap kita bisa seperti ini sampai tahun depan, ya?" Ucap Affan dengan nada serius namun tetap memberi kesan menenangkan bagi Nariela.
"Ya, aku juga berharap seperti itu." Jawab Nariela dengan senyum yang terpatri di wajah kecilnya
Affan sedikit tersentak ketika melihat senyum Nariela yang sangat indah menurutnya, Affan dengan reflek mengelus pipi kiri Nariela dengan lembut, menuangkan segala kasih sayang pada setiap sentuhannya.
"Ur so cute, Nariela." Ucap Affan dengan nada penuh kekaguman.
"Shut up." Jawab Nariela dengan rona merah yang mulai muncul di kedua pipinya.
Affan hanya tertawa ketika melihat Nariela blushing. Menurutnya, Nariela sangatlah lucu ketika seperti ini, dia sangat bersyukur dapat memiliki Nariela dan segala keindahan tentangnya.
Dan, mereka berdua juga akan selalu melantunkan berbagai kata syukur kepada Tuhan, karena sudah mempertemukan mereka berdua dan memberi kesempatan bagi mereka untuk bersatu. Namun, tanpa mereka sadari, yang mereka pikir akan selamanya, belum tentu akan terwujud.
✧✧✧
End of this Chapter
8.8.24 (22:05 WITA)
-with love, Alessmilani a.k.a
Asha Narielle
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The End of The Time.
Lãng mạn18.01.23, hari yang takkan Nariela lupakan. Hari dimana seseorang yang ia sukai sejak 1 tahun lalu menyatakan perasaanya. Tentu Nariela langsung menerimanya. "kita akan terus seperti ini, kan?" Tanya Nariela saat mereka berdua sedang memandangi sua...