Di suatu sore di balkon ku pandangi pemandangan gunung dengan langit sore ysng cerah ku lihat hiruk pikuk keramaian orang di bawah ada yang sedang bertransaksi saling menyapa sangat ramah dan indah di lihat hingga mataku tertuju pada pemuda dengan membawa alat mandi memang gk ada yang menarik tapi wajahnya begitu familiar.
Sampai tiba tiba suara petir menyambar ranting pohon dekat pemuda itu aku yang panikpun refleks berteriak keras, pemuda itu yang merasakan sesuatu yang aneh lantas melihat keatas dan menghindari ranting pohon yang akan menimpanya.
Aku yang melihatnya dari atas ikut lega,
Hingga tiba tiba
"Nak boleh minta tolong sebentar?" Tanya seorang kakek tua berjanggut putih
"Ada apa? Apakah ada yang bisa saya bantu?" Ucap saya sopan
"Kamu tolong pegang ini saya mau menghias ruangan ini pakai lampu yang panjang ini" ucap kakek tersebut
Aku menatap ragu lampu panjang itu aku melihat kilatan listrik kecil dengan spontan melihat kakek itu, kakek yang mengerti tatapan itupun menenangkan
"Percaya padaku tidak akan terjadi apa apa padamu" ucap kakek menenangkan.
Akupun memegang lampu ituTiba tiba
DUARRR
Aky terbangun dari mimpiku dengan jeringat banyak dan masih mencerna apa yang terjadi
Tiba tiba terdengar suara pintu kamarku terketuk
Tok tok tok park jisung
Akupun mengelap semua keringatku dan membukakan pintu ternyatazhong chenle temen kostku
Ada apa le?" Tanyaku pada chenle
"Minjem earphone dong punya gua rusak soalnya" ucap chenle
Aku yang madih kepikiran mimpi tadi jadi lumayan parno takut terjadi sesuatu
"Ini banyak petir lho kok main hp mana pakai earphone" ucapku khawatir
"Gk apa dah biasa mendadak ini pacar gua mau nelfon soalnya, takutnya gak kedengeran karena hujannya deres banget" Ucapnya chenle kekeh
"Emm gimana ya?" Ucapku ragu
"Please yakk" ucap chenle kekeh
"Iyadah nih tapi gua gk msu tanggung jawab kalau terjadi apa apa" kataku pasrah
"Gk akan terjadi apa apa terima kasih icung" kata dia sambil berlalu menjauh dari kamarku.
"Semoga itu beneran cuma mimpi biasa" ucapku sambil berusaha menenangkanPaginya
Aku dan chenle berangkat sekolah, aku sedikit lega gk terjadi apa apa sama chenle, tapi rasa was was dan takutku masih ada. Aku selalu menghindari apapun yang berbau kabel dari pagi sampai siang. Dan untung aman dan tidak terjadi apa apaSore harinya
Aku main ke kamar chenle dan main handphone karena lama bermain handphoneku lowbat jadi aku berinisiatif mencharger handpohobe dan mandi, ku lihat charger handphone di kamar chenle banyak jadi aku berinsiatif untuk minjem ke chenle
"Le gua minjem charger ya" ucapku ke chenle
"Iya pakai aja jie" ucap chenle masih fokus dengan handphonenya.Saat aku baru selesai mencharger sku merasakan sengatan di ponselku yang mana posisi ponsel masih di tanganku aku yang masih gk percaya masih menggenggam handphoneku hingga makin lama sengatan itu makin terasa aku spontan menarik tanganku dari handphone aku blank bangong gk menyangka.
Hingga chenle yang awalnya fokus ke handphone melihatku.
"Napa dah jie kok handphone di jatuhin gitu untung ada karpet lho itu kalau gk bisa pecah itu" ucap chenle heran padaku
"Nyetrum le serius dah, ya kali mau gua pegang terus untung ini belum mandi belum kena air" ucap ku sambil memungut handphoneku yang sudah jatuh terlepas dari chargernya.Chenlepun akhirnya bantu minjemin charger ke kakak kelas kamar ujung
"Bang nih katanya handphone jisung napa dah?" Tanya chenle ke bang jaemin
"Chargernya kali coba ya pakai charger gua" ucap bang jaemin
"Ini bisa gk nyetrum chargernya berarti dah minjem charger gua aja biar charger di sini" ucap bang jaemin
" okee terima kasih ya bang" ucapku
Akupun bergegas mandi.
Setelah mandi aku duduk teringat mimpi tadi apakah ini ada kaitannya dengan mimpi kejadian gua kestrum sore sama seperti waktu di mimpi posisi mau mandi apakah pemuda yang ku lihat bawa peralatan mandi itu aku?End
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE Park Jisung NCT Dream
Misterio / Suspensocerita ini berkisah tentang mimpi horor seorang park jisung, kisah ini terinspirasi 100% dari mimpi buruk penulis mau percaya atau tidak itu terserah pada kalian saya hanya ingin berbagi cerita saja