⌗ BAB ; I PERTEMUAN

35 9 1
                                    

✎ᝰ. . .

Siang yang begitu indah, memancarkan cahaya mentari hangat yang masuk lewat jendela. Isagi yoichi, kini tengah pulang dari pekerjaan Shift malam nya, pulang dengan kelelahan.

Menyadari akhir-akhir ini tidak ada siapapun di rumah minimalis ini, isagi sedikit bingung dan khawatir. Walaupun tahu ayahnya yang biasanya adalah pemabuk, judi, dan juga selalu pulang malam. Tapi empat hari ini tak kunjung pulang.

Begitu ia duduk di sofa, ia melamun beberapa saat, memikirkan pengeluaran nya bulan ini

"Setidaknya, aku harus hemat bulan ini deh. " - isagi

Terkadang, ia juga memikirkan nasib ini, hidup sendirian dan berusaha menafkahi dirinya sendiri, walaupun ia masih mempunyai seorang ayah - tidak, ia menganggapnya hanyalah bajingan yang hanya bisa membebani. Karna ibundanya sendiri sudah meninggalkan dunia ini ketika ia berusia lima tahun.

Kini isagi tumbuh menjadi remaja biasa, hidup untuk bekerja, dan bekerja untuk hidup. Kini usia nya sudah menginjak 21 tahun, namun parasnya seperti anak tahun pertama sekolah menengah.

Ketika ia sedang memainkan ponselnya, ia sedikit terkejut, mungkin itu ayahnya, tapi untuk apa ayahnya mengetuk pintu dulu?.

Ia bangkit dari sofa, lalu berjalan menuju pintu. Dan ketika ia hendak membukanya, ia punya firasat yang datang adalah orang asing.

"Siapa? "

Isagi membuka pintu, sedikit terkejut terdapat seorang remaja - sepertinya lebih tua darinya. Tengah berdiri dengan yang awalnya tatapan tak suka menjadi tak percaya.

Pria berambut blonde dengan gradasi merah itu menyilangkan tangannya, ia lebih tinggi dari isagi.

"Kau anaknya isagi Iyo? " -?

"Ah, iya.. Ada apa?.. " - isagi

Isagi tentunya sedikit bingung tapi tetap was-was.

"Perkenalkan, aku putra dari Williams alexis, ness alexis. Ayahmu sendiri mempunyai hutang sebesar 57,9 miliar. Dan hari ini adalah hari terakhir bayarannya, aku tidak menerima alasan sampah lagi. " - ness

Ness berkata dengan dingin dan sedikit acuh, Diam-diam mengamati isagi yang tiba-tiba membeku terdiam dengan kebingungan dan tak percaya, bisa terlihat ia pastinya tidak tahu soal ini, ness terkekeh samar-samar.

"A-apa?.. Kau bercanda? "- isagi

" Tidak, aku serius sekarang. Jangan membuang-buang waktu ku, berikan aku uang untuk melunasi hutang mu. " - ness

Isagi sedikit menunduk dan berpikir keras, ayolah, dengan gaji 9,5 juta ditambah potongan setiap bulannya, memangnya bisa membayar 57,9 miliar dalam satu hari?.

"T-tapi yang berhutang adalah ayahku?! Kenapa harus aku?! " - isagi

Isagi sedikit menggeram, lagipula dia benci si tua brengsek itu.

"Kau anaknya, berarti kau bisa menanggung tanggung jawabnya, gadis nakal. " - ness

Isagi yang mendengar itu cemberut, ia cemberut karna hutang itu - dan satu lagi karna dipanggil gadis. Lagipula paras nya yang menurutnya biasa-biasa saja itu feminim?.

"Aku laki-laki! " - isagi

Ness sedikit menyipitkan matanya, ia kurang percaya yang ada di hadapan nya itu berkelamin laki-laki. Memangnya ia mudah tertipu?.

"Ah, ayolah, aku tidak butuh lelucon. " - ness

Ness sedikit memutar mata nya, menurutnya ini konyol.

"Cih, kau pikir aku perempuan?!. Omong kosong, dan aku tidak tahu harus membayar hutang itu bagaimana, oke?. Aku benar-benar tidak tahu cara membayarnya.. " - isagi

Isagi sedikit gugup tapi juga kesal, mungkin ia tidak tahu menahu tentang masalah ini, tapi ia beepkir kenapa harus ia yang terlibat?.

"Terserah. Aku ingin uang ku kembali. " - ness

"TAPI AKU TIDAK PUNYA UANG?! " - isagi

Isagi sedikit membentak, dia seperti kucing yang galak. Ness hanya bisa menghela nafas, tapi dilihat-lihat isagi menarik juga.

Lekuk tubuhnya yang sempurna, kulitnya yang halus, dan wangi nya seperti bayi polos dan naif. Nesa hampir tidak percaya ia seorang lelaki.

Tiba-tiba, ness memanggil bodyguard nya yang ada di belakangnya.

"Bawa dia, Anak-anak. " - ness

Ness hanya memerintahkan dengan acuh, isagi tengah panik dan ingin berniat melarikan diri. Tapi tubuhnya langsung di cengkram oleh para bodyguard. Lalu di pergi menuju mobil mewah milik ness.

"L-lepaskan!!.. " - isagi

Isagi sedikit menggeram dan mengamuk, ia sama sekali tidak mengerti.

Karna ness sedikit muak, ia memberi kode ke bodyguard nya untuk melakukan sesuatu.

Ternyata ness menyuruh bodyguard itu untuk menyumpal mulut dan hidung isagi dengan kain basa berisi obat bius.

Isagi langsung melemah dan tenang, lalu tiba-tiba pingsan begitu saja

"Let's play the game, doll. " - ness.

______________________________________
TBC.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

组·₊̣̇. STARTED BY UR DEBT ᝰ- NESSAGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang