BAB I

409 76 16
                                    

"Haruno Sakura, aku menyukaimu. Aku sangat-sangat menyukaimu."

"..."

"Kau mau kan jadi pacarku? Aku janji akan menjagamu dengan segenap jiwa ragaku."

Suara riuh tepuk tangan langsung memenuhi kantin Akademi Kerajaan Konoha.

"Terima! Terima! Terima!"

Sakura mendengus kasar. Pasalnya, ini sudah kesepuluh kalinya Kiba menembaknya di depan semua orang.

Jujur saja, bukannya senang, justru Sakura merasa muak dan malu bukan main.

"Aku tidak bisa menerimamu, Kiba."

Suasana menjadi hening seketika. Bahkan ada beberapa yang pura-pura terbatuk untuk mengurangi kecanggungan momen ini.

"Tapi kenapa? Apa yang kurang dari aku, Sakura? Apakah aku kurang tampan? Apakah aku bodoh? Apakah reputasi keluargaku masih belum cukup buatmu?"

"Kiba ..."

"Tolong jelaskan kenapa kau menolakku terus, Sakura?" tanya Kiba tidak mengerti.

"Sudah berkali-kali kukatakan kalau aku tidak menyukaimu. Apa jawabanku ini masih kurang cukup bagimu?"

Tetapi Kiba tidak menyerah begitu saja dan berkata, "Kalau begitu berikan aku satu kesempatan. Siapa tahu kan seiring berjalannya waktu, kau akan menyukaiku?"

Sebuah helaan frustasi keluar dari mulut Sakura. Ia tidak tahu lagi cara membuat Kiba supaya mengerti.

"Tapi tetap saja, Kiba. Aku tidak bisa."

Kedua bahu Kiba merosot, tidak bisa dipungkiri ia merasa sedih cintanya ditolak berkali-kali oleh Sakura.

"Sakura, tolong jujur padaku. Kau pasti sedang menyukai seseorang, kan? Itu sebabnya kau menolakku berkali-kali dan tidak mau membuka hati untukku."

Sakura terdiam, lalu ia membuang muka ke arah lain.

"Sudah kuduga, ada seseorang yang sedang kau sukai," ucap Kiba sambil tersenyum getir. "Siapa orang itu? Aku ingin tahu seberapa hebat orang itu sampai-sampai kau tega menolakku!"

"Urusan hati Nona Sakura adalah hal yang privasi. Kau tidak perlu penasaran sampai sejauh itu, Inuzuka Kiba."

Sesosok lelaki berambut raven berjalan menghampiri mereka. Semua murid langsung memberi hormat padanya.

Ya, dia adalah Uchiha Sasuke. Pangeran Kedua dari Kerajaan Konoha yang sangat disegani di akademi ini.

Kiba yang kelabakan, langsung tertunduk di hadapan Sasuke. "P-Pangeran Sasuke. Saya minta maaf, saya tidak bermaksud--"

"Nona Sakura telah menolakmu sebanyak sepuluh kali. Seharusnya kau sadar diri dan jangan mengganggunya lagi. Sebagai lelaki sejati, memangnya kau tidak merasa malu, hm?"

Kedua pipi Kiba memerah menahan malu setelah merasa kalau perkataan Sasuke ada benarnya juga.

Terlebih lagi, sekarang Kiba melihat ada beberapa murid yang sedang menertawakannya dan hal itu membuatnya merasa semakin malu.

"B-baik, Pangeran. Saya janji tidak akan mengganggu Sakura lagi."

"Apa aku bisa memegang janjimu itu?" Kali ini Sasuke bertanya dengan serius.

"Y-ya, Pangeran."

"Bagus. Kalau begitu cepat pergi dari sini sebelum kau semakin mempermalukan dirimu sendiri."

Tanpa banyak kata, Kiba pun mengangguk patuh dan berlari secepat kilat meninggalkan kantin.

Akhirnya Sakura bisa bernapas lega. Namun ia masih bisa mendengar beberapa gumaman dari murid-murid di sekitarnya.

"Kau lihat itu? Lagi-lagi Pangeran Sasuke datang untuk menyelamatkan Sakura."

"Ya, aku lihat. Mereka sangat manis, bukan?"

"Aku jadi curiga, jangan-jangan mereka mempunyai sebuah hubungan khusus?"

"Kalau memang benar begitu, aku rasa mereka akan menjadi pasangan yang sangat serasi. Mereka sama-sama pintar dan mempunyai wajah yang rupawan!"

"Yup! Terlebih lagi Pangeran Sasuke sangat dingin kepada perempuan lain kecuali Sakura."

"Ya kan? Tidak salah lagi, pasti mereka diam-diam berpacaran di belakang kita."

"Abaikan saja orang-orang itu," kata Sasuke membuat Sakura tersadar. "Ayo pergi dari sini. Aku yakin kau pasti merasa tidak nyaman dengan mereka."

"A-ah, ya." Sakura berdeham. Ia pun berusaha menyamakan langkah dengan Sasuke yang sudah berjalan duluan. "Terima kasih karena telah membantuku, Pangeran."

Sasuke tersenyum tipis. "Tidak perlu berterima kasih. Kau adalah adik Sasori, sudah menjadi tugasku untuk melindungimu."

"Seharusnya Pangeran tidak perlu melindungiku terus-terusan. Aku khawatir kalau gosip kita berpacaran akan mengusik kehidupanmu sebagai seorang pangeran," ucap Sakura merasa tidak enak.

"Bukankah itu adalah solusi terbaik?" Sasuke menghentikan langkahnya, lalu menatap Sakura dengan serius. "Dengan adanya gosip kita berpacaran, maka tidak akan ada lelaki aneh yang berani mendekatimu."

"Tapi kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa Pangeran sangat protektif padaku? Lama-lama Pangeran terlihat semakin mirip seperti kakakku, kalian sama-sama tidak mau melihatku dekat dengan lelaki lain," protes Sakura karena ia merasa bingung dengan sikap protektif Sasuke.

Sasuke terkekeh, ia pun kembali melanjutkan langkahnya.

"Sederhana saja. Karena kau adalah adik Sasori, maka kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri."

Karena kau adalah adik Sasori, maka kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri.

Sakura mengejar langkah Sasuke lalu berkata, "Tapi Pangeran bukan kakakku."

"Secara biologis, ya. Aku memang bukan kakakmu. Tapi kalau untuk menjadi seorang kakak, aku tidak harus mempunyai ikatan darah denganmu, kan?"

"Terserah Pangeran saja lah."

Sakura mengangkat tangannya menyerah. Tidak ada gunanya untuk melanjutkan perdebatan dengan lelaki bermata onyx itu.

Kalau ada istilah 'wanita selalu benar', itu tidak berlaku jika Sakura berdebat dengan Sasuke. Istilah itu akan berbalik menjadi 'Uchiha Sasuke selalu benar dan Haruno Sakura selalu salah'.

Tanpa Sakura sadari, diam-diam Sasuke tersenyum karena gemas melihat ekspresi kesal gadis bersurai pink itu.

Ya, hanya Sakura lah yang bisa membuatnya tersenyum seperti ini. Sasuke sendiri juga tidak mengerti alasannya.

Tetapi yang Sasuke tahu, hanya dengan melihat gadis yang sudah ia anggap seperti adik perempuannya saja sudah bisa membuatnya merasa bahagia.



Tbc~





.


.


.






Hai! Gimana kabar kalian? Udah lama banget aku gak nulis di akun ini. Pasti kalian udah banyak yang lupa sama akun berdebu ini kan?🤣

Tapi it's okay. Kali ini aku kembali dengan menulis sebuah cerita SasuSaku baru dengan tema kerajaan, aku harap kalian suka sama cerita ini😎

Kritik dan saran sangat terbuka di lapak ini. Dan tentu saja, makin banyak kalian vote dan comment, aku makin semangat buat update. See you di chapter selanjutnyaaa🔥





19 Apr 2024 | maulidyaandini

Royal Love I : The Uchiha's Concubine | SASUSAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang