5. Kakaa Hoonie?

187 15 0
                                    


。‧˚ʚ [ M Y   B A B Y ] ɞ˚‧。

HAPPY READINGG  ˶ᵔ ᵔ˶

***

- start

13.00

Junkyu terbangun dari tidurnya karena suara berisik dari arah dapur. Ia merubah posisinya menjadi terduduk, memandangi sekeliling kamar. Mencari seseorang yang tadi berada disamping sambil memeluk tubuh mungilnya.

"Eungh? Kakaa...?" panggilnya dengan suara nya yang masih agak serak, namun hening, tidak ada jawaban dari yang dipanggilnya.

Junkyu melirik bawahnya, ternyata dirinya sudah memakai selimut, pantas saja terasa hangat. Padahal Haruto menyalakan AC 16 derajat

'ZRRRRRRR!'

Suara berisik itu terdengar lagi di indra pendengaran si kecil yang membuatnya terkejut dan dicampur dengan perasaan takut. Kamar yang berisi dirinya juga dalam kondisi gelap karena lampunya dimatikan , belum lagi pintu nya juga tertutup rapat.

Karena semakin takut, si kecil mencoba untuk turun sendiri dari kasur lalu berlari ke arah pintu. Tetapi, karena pintunya terlalu tinggi buat si kecil, jadi dia tidak bisa membuka pintunya.

'DHOR!'

'DHOR!'

'DHOR!'

"HUWEEEE KAKAAA!! BUKAAA INTU NAAA!!"

Sementara didapur, Haruto tidak mendengar teriakan si kecil, karena kalah oleh suara blender yang masih menyala itu. Barulah, setelah ia mematikan blendernya, suara gedoran pintu dan suara teriakan itu memasuki indra pendengarannya.

"JUNKYU!?" Haruto segera berlari ke kamarnya untuk membukakan pintu.

"Cil? Bocil, jangan didepan pintu! Ini kakak mau buka pintu nya!" Junkyu yang didalam dia menurut, tapi ya mana Haruto tau kalau Junkyu sudah mundur. Jadi dirinya memutuskan untuk membuka pintu kamarnya secara perlahan. Sesudah membukakan pintu, Haruto segera menghampiri Junkyu di dekat kasur lalu menggendongnya.

"Hiks.. kaka Hawu hiks jaat!"

"Maafin kakak yaa sayangg? Tadi kakak ga denger, kakak lagi masak"

"Eung! Hiks... Kyukyu nda mau hiks maafin! Hiks"

Haruto menghela nafas sambil terus mengelus punggung Junkyu agar tenang.

"Shhtt.. udah cil.. kan kakak udah disini"

Junkyu sedari tadi sebenarnya sudah berusaha untuk menghentikan tangisnya, tapi tetap saja masih sesenggukan. Tetapi tak lama kemudian, Haruto sudah tidak mendengar isak tangis lagi dari si kecil di gendongannya.

"Maafin kakak ya?" Haruto mengulangi lagi perkataannya yang sempat di tolak oleh Junkyu. Untung kali ini ia mau memaafkan Haruto. Yang dimaafkan pun mengusak pelan rambut Junkyu yang masih berantakan karena baru bangun tidur.

"Makan yuk? Kakak udah bikinin sandwich buat kamuu"

"Eung? Cenwic ntu apa?" tanya Junkyu sambil memiringkan kepalanya ke kiri, membuat Haruto ingin segera membanting tubuh kecil nya itu karena saking gemasnya.

Haruto mencubit hidung kecil Junkyu pelan "Iihhh kamu gemesin banget dehhhh bocilll! Mimpi apa kakak waktu itu sebelum ketemu kamuuu"

Mendengar kalimat yang dilontarkan manusia tiang di depannya itu, ekspresi si kecil berubah jadi kesel "KYU TIDAA DEMESSS TAUUUKKK!!!" Junkyu menatap marah ke Haruto sambil menggembungkan pipinya. Tapi itu tidak terlihat menyeramkan bagi Haruto, melainkan malah terlihat SANGAT MENGGEMASKANNNN

MY BABY ‎ ˚✧[ HARUKYU ]✧˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang