Gitndah | Greshan | Freflo
Kerumunan masyarakat semakin menjadi di area festival kuliner. Hampir semua stand makanan dikerumuni orang, berebut menu makanan sasaran mereka. Kapan lagi mereka dapat makanan enak dengan harga murah? Tentunya sekarang saat pemerintah memberikan tiket potongan harga per orangnya untuk dipergunakan di festival ini. Keramaian ini berkat ide Wakil Bupati Kaliasri, Pak Gustav. Sosok pria muda berumur akhir 20an, berasal dari keluarga terpandang, pintar dan bergelar S2, dan tentunya tampan. Menjadikannya idaman wanita single yang juga mencari pasangan untuk ke jenjang berikutnya. Banyak pinangan ditujukan kepadanya, namun Gustav menolak semuanya. Bahkan dia terkesan tidak tertarik untuk menjalin hubungan, sehingga memunculkan gosip-gosip bermunculan. Ada yang bilang dia sebenarnya sudah menikah, duda, jadi simpanan, hingga diisukan berbelok. Pria itu menghiraukannya tentu saja, urusan asmaranya bukan konsumsi publik dan itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya.
Saat ini Gustav memilih berada di rumah dinasnya setelah energinya terkuras habis bertemu banyak orang dan memerintahkan asistennya untuk mengisi kehadirannya mendampingi bupati. Meskipun ada alasan lain sebenarnya kenapa pria idola ibu-ibu ini memilih di rumah saja.
"Kamu gak pengen sesuatu? Mumpung masih lengkap yang buka standnya."
"Boleh deh. Kamu aja yang pilih tapi, yang enak yang mana."
"Tunggu ya, biar staff aku aja yang beli."
Gustav tersenyum ke arah wanita di depannya, sebelum berjalan keluar menemui staffnya di sebelah ruangan untuk memberikan perintah. Hanya 5 menit dan pria itu kembali masuk ke dalam ruangan, langkahnya mendekat ke wanita yang dari pagi berada di rumah dinasnya itu. Memeluknya dari belakang dan menaruh kepalanya di ceruk leher wanita tersebut, mencium lehernya lembut.
"Aku kangen banget sama kamu."
"Kamu udah bilang gitu puluhan kali dari aku datang kesini."
"Habisnya kangen."
"Hmm manja. Btw, tumben kamu berani meluk-meluk? Balkon kamu kebuka lho ini, kalo ada yang tahu gimana?"
"Yaudah. Biar mereka tahu."
"Tahu kalo Pak Gustav yang yang dingin dan sempurna ini menyelundupkan perempuan ke rumah dinasnya?"
Gustav tak menjawab namun malah mengeratkan pelukannya, seolah tidak ingin kehilangan wanita di dekapannya ini. Bibirnya tidak berhenti menciumi bahu putih kesukaannya, selagi tersenyum senang. Kemudian dia melepaskan pelukannya dan menatap ke arah wajah kekasihnya.
"Ndah, kalo kita nikah tahun ini kamu mau nggak?"
"Aku gak butuh pertanyaan mu, Mas Gustav yang ganteng. Aku butuh action mu. Dari tahun baru lho kamu tanya itu terus, tapi hal yang paling minimal kayak go-public ke temenmu aja kamu gak mau."
Gustav langsung terdiam bisu. Gak salah memang apa yang dikatakan Indah, dia sudah menanyai pertanyaan yang sama semenjak liburan Desember lalu. Tapi dia gak mau go-public, dia takut. Takut hubungan rahasia mereka yang sudah berjalan 5 tahun lamanya berubah setelah menjadi konsumsi publik, apalagi dengan kondisi LDR karena Indah bekerja sebagai dosen di kota lain.
"Aku takut."
"hmm?"
"Hubungan kita berubah. Gimana kalo mereka ngapa-ngapain kamu?"
"Kalo hubungan kita ini kuat dan saling percaya, everything will be okay Mas Gustav."
"Aku bingung. Kalo go-public aku takut kamu kenapa-kenapa. Tapi kalo tetap gini terus, aku takut kamu dijodohkan sama yang lain."
Gustav dapat merasakan Indah menegang di genggamannya. Sorot matanya juga berubah dari awalnya lembut menjadi penuh keraguan. Dia tahu dari temannya yang menjadi rekan kerja Indah di PTN yang sama. Bahwa kekasih rahasianya ini akan dijodohkan dengan pria lain pilihan keluarganya. Gustav tidak bisa marah karena ini juga salahnya karena terlalu menahan hubungan mereka. Keluarga Indah bahkan hanya tahu Gustav sebatas teman kuliah Indah, bukan lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang
Short StoryJKT48 Random Shots Kopal Kapal mostly bxg ⚠️gender bender alert ⚠️futanari alert