Nekat

55 9 0
                                    


Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca tsiapaajaa

"Bahkan saya tidak sadar bahwa saya manusia bisa yang tidak akan bisa bersanding dengan gus, karena sejatinya gus akan menikah dengan ning"
~Syifa Najwa Hafsah~

Selamat membaca semua!!!





Seminggu pun berlalu, Akira sudah sehat dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Adnan ingin resepsi mereka dilaksanakan seminggu lagi, karena Adnan juga sudah menyicil semua perlengkapannyaa

"Sayang, mas mau Minggu depan kita Adain resepsi gimana" ujar nya seraya menatap akira, Akira yang sedang sibuk dengan handphonenya lantas menatap suaminya

"HAH??" kaget akira, Adnan malah mengangguk-anggukkan kepalanya

Seraya mengelus lembut kepala istrinya dan berbicara "iya sayang, biar ga kelamaan okey?" Adnan mencoba untuk menyakinkan Akira

Akira sebetulnya setuju-setuju saja mau kapan tapi menurut Akira ini terlalu cepat
"Mas ga salah?seminggu??ga kecepetan?" Tanyanya

Adnan tersenyum dan menjawab "tidak ya humairahku, in syaa Allah semua akan siap" jawab Adnan

Akira langsung teringat orangtuanya, karena mereka belum meminta izin orangtua Akira
"Terus bunda sama ayah dan kak bizar gimana?" Tanya Akira lagi

"Kamu mau kemalang?" Bukannya adnan menjawab malah Adnan balik bertanya kepada Akira

"Kalo iya, ga mungkin karena udah mepet juga mas. Lagian kalo misal kita mau Adain acara kan ga boleh pergi jauh-jauh" jawab Akira

"Maa syaa Allah istriku pintar sekalii" balas Adnan seraya tersenyum manis

Akira tentu membalas seyum Adnan seraya berbicara "gimana kalo kita vc aja? bunda, ayah dan kak bizar ga bakal marah" ujar Akira

Adnan menyetujui ide Akira dan ia langsung menelfon mertuanya dan kakak iparnya

Bunda dan ayah Akira tentu kaget, kenapa mendadak sekali ? Apalagi Abizar

Adnan mencoba menjelaskan semuanya dan Alhamdulillah mertua dan kakak ipar Adnan paham dan mengerti

Setelah mereka menelfon orang tua Akira, dan kebetulan Adnan juga hari ini sedang libur mereka memutuskan untuk ke ndalem

Sesampainya diarea pesantren Adnan memarkirkan mobilnya di garasi ndalem lalu ia turun dan membukakan pintu mobil sebelah kiri dan Akira turun dari mobil lalu menggandeng tangan Adnan

Mereka berjalan ke ndalem dan masuk
"Assalamualaikum" salam mereka berdua

Umi yang sedang berada didalam langsung keluar diikuti Adiba

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, masuk nak" jawab umi lalu mereka masuk ke ndalem dan duduk diruang taamu

"Sudah pada sarapan?" Tanya umi, karena kebetulan mereka datang sekitar jam 9 nan

"Alhamdulillah sudah umi" jawaba Adnan

"Alhamdulillah, sudah umi" sambung Akira

"Alhamdulillah..."

Adnan mulai berbicara ia aakan meminta izin uminya untuk mengadakan resepsi yang akan dilaksanakan Minggu depan dan bertempat di pesantren, kebetulan Abi sedang ada urusan jadi Adnan dan Akira membicarakannya kepada umi dahulu. Setelah selesai membahas resepsi Akira ingin berkeliling asrama putri di temani oleh Adiba seperti biasa

My sweet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang