Ubi Amor, Ibi Dolor
[Dimana ada cinta, disana ada rasa sakit]•
•
•
•
•Gakushuu tersenyum getir melihat Karma dan Okuda yang sedang berdiri di atas altar pernikahan. Hari ini, pasangan kekasih yang sudah bersama sekitar 2 tahun itu telah resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka hanya mengundang keluarga dekat dan teman lama untuk menghadiri acara pernikahan itu. Dan sialnya, Gakushuu adalah salah satu orang yang di undang.
Setelah acara pernikahan itu selesai, banyak tamu undangan yang memberi selamat kepada pengantin baru itu. Tak terkecuali dengan Gakushuu. Dengan perasaan campur aduk, dia menghampiri Karma dan Okuda yang terlihat begitu bahagia.
"Wezehh, rival gue dateng cuy. Kapan nih nyusul?" tanya Karma seraya menepuk - nepuk pundak Gakushuu.
"Kapan - kapan. Belum ada calonnya ini," balas Gakushuu berusaha juga terlihat bahagia. "Lu mah tiba - tiba udah nikah aja," lanjutnya.
"Ya gimana? Orang si Okuda udah ngebet banget mau nikah," Karma melirik Okuda yang berdiri di sampingnya. Kalimat yang di lontarkan Karma itu sukses membuat wajah Okuda memerah seperti kepiting rebus.
"Hahahahaha, kasian itu, Kar. Sampek merah banget gitu," ucap Gakushuu seraya tertawa. Mulutnya memang tertawa, tapi percayalah, saat ini dia sedang hancur sehancur hancurnya. "Eh, yaudah, gue langsung pulang aja. Banyak kerjaan," Tanpa basa basi lagi, Gakushuu memilih untuk segera pamit. Dia tidak tahan jika harus berlama - lama disana.
Sebenarnya, Gakushuu tidak langsung pulang. Banyak pekerjaan hanyalah alibi agar dia bisa segera pamit dari acara itu. Pada akhirnya, Gakushuu lebih memilih pergi ke sebuah pantai di dekat kota. Pantai yang selalu menjadi tempat favoritnya untuk menenangkan diri, dan pantai yang menyimpan banyak kenangan tentang seseorang yang selalu dia cintai.
Gakushuu menutup pintu mobilnya. Angin laut yang sejuk langsung menyapa permukaan kulitnya. Kakinya berjalan mendekati ujung laut yang tampak indah itu. Gue berakhir disini lagi, ya? ucapnya dalam hati.
Gakushuu menghela napas. Dia kemudian duduk di atas hamparan pasir putih yang menghiasi pantai itu. Matanya tak bisa berbohong, bahwa dia sedang tidak baik - baik saja saat ini. Gakushuu kemudian memeluk lututnya sendiri, menenggelamkan wajahnya di dalam sana. Perlahan, air mata mulai menetes dari ujung matanya.
Flashback on
Gakushuu sedang asik bermain game di ponselnya, sebelum seseorang mengagetkannya tanpa rasa bersalah.
"Sialan lo, Kar. Mati kan gue jadinya," gerutu Gakushuu. Memiliki teman seperti Karma memang sangat menyiksa. Dia selalu datang di saat yang tidak tepat dan dengan cara yang tidak tepat pula.
"Alah, game doang juga," balas Karma tanpa rasa bersalah.
Mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Karma itu, Gakushuu langsung naik darah. "Game doang lo bilang?! Gue susah - susah naikin rank pagi siang malem, sampek di marahin bapak gue ya. Dengan gampangnya lo bilang cuma game. Ngajak gelut lu?!" teriak Gakushuu panjang lebar.
Karma reflek langsung menutup kedua telinganya dengan tangan ketika teriakan Gakushuu menyapa gendang telinganya. "Iya iya maap. Jan teriak budeg gue," ucap Karma kemudian mengusap kedua telinganya yang berdenging.
Gakushuu menghela napas panjang. Dia berusaha semampu mungkin untuk menahan diri agar tidak memukul kepala Karma.
"Gue suka ma Okuda," ucap Karma tiba - tiba. Gakushuu reflek membuka mulutnya lebar - lebar. Sebuah kabar yamg mengejutkan. Karma? Menyukai Okuda?
"Sejak kapan?" Nada bicara Gakushuu tiba - tiba menjadi datar. Kenapa juga Karma harus memberitahunya? Setan merah itu memang tidak pernah peka akan perasaan seseorang. Sungguh makhluk kejam nan bajingan yang pantas untuk di musnahkan.
"Nggak tau sih. Tiba - tiba muncul aja gitu," balas Karma dengan santainya. Dia benar - benar tak sadar jika sudah membuat Gakushuu terbakar api cemburu.
"Apanya?" Oke, Gakushuu sebenarnya paham dengan apa yang di maksud Karma. Tapi dia akan berpura - pura polos dan tak mengerti tentang itu semua. "Perasaannya bego. Lu kira apaan?" jawab Karma sedikit emosi.
Manik mercury itu menatap lurus ke arah langit. Melihat itu, Gakushuu mengikuti arah pandangan milik Karma. Hanya bertahan beberapa detik saja, pandangan Gakushuu langsung jatuh dan terpaku pada keindahan sosok di sampingnya.
Di antara jutaan, bahkan milyaran manusia, kenapa harus lo? - Asano Gakushuu.
Flashback off
Kar, ternyata sampek hari ini, nggak ada orang yang bisa gantiin posisi lo di hati gue. Dan pada akhirnya, perasaan gue selama 13 tahun ini nggak akan pernah sampek ke lo, batin Gakushuu.
13 tahun bukanlah waktu yang singkat. Bahkan, apa yang dia dapatkan dari mencintai sehebat itu? Secuil pun tak ada. Mati - matian dia berusaha menyimpan perasaan sukanya, demi menjaga persahabatan yang telah lama mereka jalin. Semuanya sia - sia. Dan dengan terpaksa, Gakushuu harus menelan kenyataan pahit bahwa orang yang dia cintai mencintai orang lain.
Entah bagaimana bisa perasaan itu singgah dalam hatinya, membuatnya tenggelam dan tersiksa berkali - kali. Entah sudah berapa kali dia berusaha membuang perasaan itu, tapi terus jatuh, jatuh dan jatuh. Entah makhluk apa yang membuatnya segila itu, hingga bisa mencintai seseorang selama 13 tahun lamanya. Entah apa mau semesta, menyiksanya dengan segala macam takdir yang menyakitkan.
Terkadang Gakushuu berpikir, mengapa dia hidup jika hanya untuk tersiksa? Bukankah lebih baik mati saja? Hidup pun tidak ada gunanya, bahkan ayahnya sendiri tidak menginginkan kehadirannya.
Tiba - tiba, Gakushuu berdiri dari duduknya. Kakinya terus melangkah maju, tatapan matanya kosong. Saat ini, dia seolah sedang di kendalikan orang lain. Sampai akhirnya...
"Tolong! Ada orang tenggelam!" teriak heboh orang - orang di sekitar pantai. Mereka langsung berbondong - bondong menyelamatkan orang itu. "Jangan di kerungin! Nanti korban nggak bisa napas!"
.
.
.
Di duga karena depresi dan putus asa cintanya tak terbalas, pekerja kantoran dengan inisial AG tewas dengan cara menenggelamkan diri di lautTHE END
Mwehehehe, gimana? Maap ya kalo jelek, soalnya nggak jago buat angst. Maap juga kalo slow update, soalnya nulis itu juga perlu mood yang bagus.
Sekian, terima gaji
Chaochaoo(≧▽≦)