6🐰

1.4K 174 5
                                    

Sakit itu indah bukan rasanya seperti candu yang mematikan

Rea terbangun ia mengusap matanya

Mnn bukankah dia tertidur di dekat danau kenapa sekarang berada di kamar?

"Daisy"

Sebuah buntalan muncul di udara ya seperti di ch 2 rea sedikit deja vu

"Apa anda memanggil tuan?"

"Mnn, aku hanya ingin memanggilmu"

"Haha saya sangat senang anda merindukan saya (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)"

Rea tersenyum entahlah rasanya seperti ada yang kosong hatinya merasa lelah tapi dia tidak tahu apa yang salah

Hahhh...

Rea mengelus bulu lembut Daisy

'tok'tok'tok

"Masuk"

"Tuan muda saya akan menyiapkan air hangat untuk anda mencuci muka"

"Mnn terimakasih"

"Sudah menjadi tugas saya"

"Tolong siapkan pakaian gantiku juga"

"Baik tuan muda"

___________

Rea sudah berganti pakaian sekarang ia menjadi lebih segar setelah mandi dan berpakaian rapi

Rea sudah berganti pakaian sekarang ia menjadi lebih segar setelah mandi dan berpakaian rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pinterest)

"Anda ingin pergi kemana tuan muda?"

"Hmm aku ingin melihat kakak ku latihan berpedang saja"

"Baik saya akan menunjukkan jalan nya tuan muda"

"Baik terimakasih"

Rea mengikuti pelayan itu dari belakang sambil melihat lukisan yang berada di dinding dah juga dinding dinding yang bercorak emas vas mahal guci mahal dinding berlapis emas langit langit terlukis indah dengan sejarah semuanya sangat memukau

"Kita sudah sampai tuan muda"

"Aa terimakasih"

"Senang bisa membantu anda tuan muda"

Rea melihat kakak pertamanya yang beradu pedang dengan pangeran mahkota ah ia belum berkenalan kan dengan nya mungkin nanti saja

"Bela bisa tolong bawakan minuman dingin dan beberapa camilan"

"Baik tuan muda akan saya bawakan"

Rea duduk di bawah pohon sebelumnya juga dia sudah meminta di bawakan sebuah alas jadi bela bisa langsung meletakkan camilan nya nanti di sini

Rea memperhatikan mereka yang sedari tadi beradu pedang.. begitu sengit bahkan tak menyadari para prajurit yang meringkuk bak tikus di pinggir lapangan bahkan kakak nya tak menyadari kehadiran nya

'apa mereka tidak lelah huh?'

"Tuan muda saya sudah membawakan camilan dan minuman nya"

"Mn terimakasih bela"

"Sudah menjadi tugas saya"

Rea mengalihkan perhatian nya kembali ke latihan berpedang kakaknya ia melihat jika kakaknya kalah

'kok bisa? Bukannya pangeran mahkota lebih muda dari kakak ya? Uh terserahlah lebih baik panggil mereka kesini saja'

"KAKAK KEMARILAH!" Rea berteriak lembut  sambil tersenyum

"Adik kamu disini? Sejak kapan?" Tanya erland

"Tidak lama rea bosan jadi melihat kakak Erland saja" aslinya dia bosen karna tidak ada buku yang bisa dia baca lagi di perpustakaan jadi dia gabut deh

"Kakak minumlah rea meminta bela untuk menyiapkan ini untuk kakak" gajuga sebenernya buat dia cemilin sambil liat kakaknya sparing sama pengeran mahkota

"Wah terimakasih adik kakak yang paling perhatian" ucap Erland sambil mengunyel unyel pipi rea

"Ekhem"

Erland kesal memandang sinis pangeran mahkota karna mengganggunya berduaan dengan adiknya.. dasar pangeran mahkota menyebalkan

"Adik pasti belum tahu siapa dia kan"

Rea hanya mengangguk saja dengan mata 'polosh' ugghh apa ini cuk

"Beliau adalah pangeran mahkota Alexander Skyler Nevalion" ucap Erland memperkenalkan

Ayo pura pura terkejut ayo kamu bisa rea kamu bisaaa!!!

"Aa"

........

'batalin ajadeh'

"Memberi salam kepada pangeran mahkota"

"Tidak usah formal begitu padahal kemarin saja kamu sangat akrab dengan ku"

Tolong bunuh pangeran mahkota sekarang juga ughhh rea ingin sekali rasanya menendang muka mirip pantat panci itu dasar babi anjing ********** kata kata ramah lingkungan pastinya.

"Ya i-itu hanya k-kesalah pahaman saja hahah- eph" •)-(• (kayak di manhwa manhwa)

"Emmm~ kesalahan pahaman yaa~"

'ah anj*** bab**' ingin rasanya ia mencakar wajah sok milik seorang yang sangat di hormati yaitu pangeran mahkota

Erland yang melihat situasi yang sedikit aneh tidak bisa menahan penasaran nya

"Apa kalian sudah saling kenal?"

"Iya"

"Tidak"

"Huh?"

"Ah kami hanya tidak sengaja bertemu di perpustakaan saja kok" ucap rea sedikit panik

"Kenapa kakak tidak makan kue ini saja kakak pasti lelah kan" rea berusaha mengalihkan pembicaraan dengan cepat menyumpal mulut eland dengan kue manis kesukaan kakak nya itu... dia tak ingin rendetan pertanyaan keluar dari mulut kakak nya itu

"Adik memang yang paling tahu ya, terimakasih" Erland menerima suapan yang di berikan rea

Ugh rasanya rea ingin menghilang dari sini sekarang juga matanya berputar putar karna terlalu panik


Votedongggg

 𝙲𝚛𝚊𝚕𝚊𝚛𝚒𝚝𝚢 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang