Halaman 6 :Bodoh

116 6 3
                                    

WHAT A BIG MISTAKES

Didalam rumahnya, Cani segera memberikan box paket ke teman abangnya, tak lupa pula ia membuatkan kopi untuk teman abangnya itu.

"Ini bang, diminum dulu yaa, Gue mau ke kamar bentar" Cani berucap, lalu setelahnya ia berbalik arah dan berjalan ke kamarnya.

di kamar, Cani hanya duduk di pinggiran kasur, karena demi apapun dia sedikit gelisah dengan tamunya itu, dia merasa takut dan cemas ketika orang itu memasuki rumahnya.

"Aduh..gue kudu apa ini??" Kata Cani, lalu karena merasa sudah sangat lama di kamar dia bergegas keluar dan duduk bersama tamunya, Terasa sangat canggung!

pria itu berdehem,
"Minum aja dulu dek minumnya, daripada canggung adeknya kan," Kata pria itu sambil tersenyum.

"Iya bang, hehe" kata Cani lalu dengan cepat jemarinya memegang gelas berisi teh dan ia minum hingga sisa setengah dan meletakannya kembali, nampak senyum tipis terlihat dari pria di sampingnya.

10 menit berlalu, Cani mulai merasakan hawa tidak enak dari dalam tubuhnya, ia menggelinjang gelisah, pangkal alisnya menaik keatas membuat tatapannya sayu sedangkan mulutnya tertutup rapat menahan rangsangan di tubuhnya yang entah apa membuatnya menjadi seperti ini.

"Kenapa dek? sakit? mau abang anter ke dokter?" Kata pria itu berbasa basi.

"E-eh..itu anuu..gapapa hehee..gue mau ke kamar ajaa" kata Cani lalu bangun dan melangkah kecil kecil menuju kamarnya. namun langkahnya terhenti karena kepalanya berat.

"Ehh..dek!" kata pria itu dengan spontan menggengam tangan Cani, ia menuntun Cani memasuki kamarnya dan menidurkannya di atas kasur. disamping kasur, pria itu berkacak pinggang sambi menatap Cani yang sudah sangat gelisah.

"N-nhHh" lenguhan Cani karena tubuhnya mulai terangsang semakin kuat, dengan kesadaran yang hampir habis, Cani langsung membuka bajunya dan memainkan jemarinya di dadanya. ia memilin, mencubit dan menarik benda berwarna coklat susu di dadanya itu.

sedangkan pria disampingnya sudah ikut terangsang melihat ulah Cani. pria itu melepas jaketnya hingga tersisa singlet putihnya. ia tanpa aba aba menindih badan Cani dan meletakan wajahnya tepat di depan wajah Cani yang sedang berbaring.

"Kenapa sayaang?" Tanyanya dengan mesra. Cani tak merespon dia hanya memejamkan matanya kala tangan pria itu sudah menggantikan tangannya di dadanya. dadanya membusung antara geli dan nikmat.

"A-ahh mmmh" lenguhan Cani, sayup sayup matanya menatap sosok pria di atasnya, matanya memincing dan langsung mengeluarkan air mata, ia menggelengkan kepalanya, tangannya berusaha untuk menyingkirkan tubuh pria itu, namun dengan kekuatannya, pria itu mampu mengunci pergerakan Cani.

"Nggh..aaah lepaas aaah" Kata Cani sambil mengayunkan kakinya berontak,

"SSHT! DIEEM!" bentak pria di atasnya lalu berusaha mencium bibir Cani namun terhalang karena Cani terus menerus menggelengkan kepalanya.

"AARGH DIEM GAK LUU HA!!" pria itu mencekik leher Cani dengan satu tangannya, membuat Cani kesusahan bernafas hingga terpaksa membuka mulutnya untuk pasokan udara.

melihat Cani membuka mulutnya, dengan kesal ia meludah ke mulut Cani dan melepas cekikannya.

"NGGAAH lepaaas,, sssh awaas" Kata Cani dengan lirih namun tetap memberontsk.

Our MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang