Part 2

217 18 2
                                    

Hae Byul's Class, 2C. 12.30 PM

Seharian ini, aku menjadi tidak bersemangat.. Apa yang harus kukatakan pada ibu jika ia menanyai ponselku nantinya? Aku menjadi menyesal karena pergi keruang OSIS tadi, kenapa tadi aku tidak ke UKS saja? Padahal disana ada tempat tidur empuk untuk menyalurkan semua rasa lelahku. Memang dasarnya aku ini selalu ingin tahu dengan urusan orang lain!

Alasan aku untuk pergi ke ruang OSIS tadi karena.. yang pertama ingin bertemu dengan Chanyeol sunbae karena dia selalu berada disana untuk membaca komik-nya, dan yang kedua aku ingin bercerita seperti kemarin lagi dengan Oh Sehun, ternyata dia orang yang asik untuk diajak bicara, meskipun dia masih kekanak-kanakan.

Ruangan OSIS bagaikan tempat perkumpulan malaikat-malaikat tampan. Disana ada Chanyeol sunbae, Oh Sehun, Luhan sunbae, Kim Jong In, juga ada Hwang Zi Tao dan tak lupa dengan sibrengsek Wu Yi Fan! Mereka bergabung dalam organisasi terkenal disekolah -OSIS, menurutku mereka hanya ingin menjual tampang dengan bergabung kedalam organisasi ini, tentu saja itu karena aku melihat mereka tidak bekerja sedikitpun! Melainkan hanya duduk-duduk santai sembari dikerubungi dengan gadis-gadis cantik yang kebetulan juga anggota OSIS. Dan jangan lupakan, alasan utama mereka bergabung ialah untuk tidak mengikuti proses belajar dikelas!

Dan.. aku bingung kenapa aku bisa bergabung dengan organisasi ini. Padahal kulihat yang bergabung dalam organisasi ini hanyalah orang-orang terkenal nan kaya raya plus pemalas. Soal pemalas aku juga termasuk, tapi.. setiap kali berkumpul aku malah menjadi minder dengan anggota yang lain.

Tapi beruntung Chanyeol sunbae, Oh Sehun dan Luhan sunbae cukup ramah padaku. Kurasa yang disebut dengan pria tampan itu adalah mereka, mereka yang baik hati.

Selebihnya? Tsk, seperti tidak menganggap keberadaanku didalam organisasi itu! Bahkan ketua, wakil, bendahara, sekretaris dan seksi-seksinya tidak sedikitpun berkerja, melainkan aku, aku yang mereka perintah untuk mengerjakan seluruh tugas-tugas mereka! Apa karena aku penakut hingga mereka seenaknya berbuat seperti itu?

"Heh.. Bakpao?!"

Aku hampir saja terjatuh dari kursi karena suara yang mengagetkan itu! Aku langsung menatapnya dengan tatapan kesal.

"Tadi Mrs. Choi memintaku untuk mengatakan ini padamu, kau harus menyelesaikan undangan yang akan disebarkan keberbagai sekolah itu secepatnya. Kuharap besok kau sudah memberikannya padaku" Gadis itu tersenyum, bahkan kedua matanyapun ikut tersenyum. Jangan katakan dia adalah gadis baik yang mau disuruh oleh Mrs. Choi untuk menyampaikan ini padaku, itu adalah topengnya! Aku tahu sebenarnya membuat undangan itu adalah tugasnya! Tapi ia malah mengatakan jika itu adalah tugasku.

"Baiklah.." Memang dasarnya aku pengecut, beraninya hanya memaki didalam hati. Dan lihatlah sekarang aku malah mengiyakan perintahnya.

"Kasihan sekali.. pasti hingga nanti malam undangan itu belum terselesaikan, argh aku tidak bisa membayangkan jika aku yang harus mengerjakannya" Setelah berucap gadis itu langsung meninggalkanku. Dia bilang dia tidak bisa membayangkan? Ck, kenapa orang-orang disekitarku sangat pandai beracting?

Daripada aku membuang-buang waktu lebih banyak lagi, sebaiknya aku langsung keruangan OSIS dan menyelesaikannya. Ya.. menurutku percuma aku marah-marah sendiri, toh akhirnya aku juga yang harus mengerjakannya?

Saat aku sudah berada diruang OSIS, aku langsung menangkap sosok Chanyeol sunbae yang tengah berbincang dengan teman-temannya, dia tersenyum lebar padaku, astaga.. senyuman yang melegakan.. Akupun kembali membalasnya, lalu segera menuju meja computer.

Ketika aku sudah membuka lembar kerja itu, tiba-tiba Chanyeol sunbae datang menghampiriku.

"Kali ini apa lagi Byul-ah?" Ucapnya dengan beberapa kerutan dibagian dahinya. Berekspresi seperti apapun pria ini tampak tampan dan lucu, sungguh karena melihat wajahnya seketika hatiku yang berapi-rapi langsung berubah menjadi sejuk seperti sedang berada didalam lemari pendingin. Aku sangat menyukai pria ini..

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang