Semua yang datang akan pergi, disambut dengan rasa bahagia, diantar dengan air mata, setiap mulai pasti akan selalu ada selesai, begitu hidup berjalan dengan semestinya.
Tak ada yang bisa menghindari takdir buruk dari hidup, entah itu saat lahir namun pergi setelahnya, dan itu yang Becca rasakan, tangannya bergetar saat rasa haru itu berubah sendu, saat semuanya berbanding terbalik dengan yang Ia harapkan.
Becca bersujud dengan sejuta penyesalan dalam dirinya untuk kehilangan mereka, Ia menangis meminta ampun untuk dirinya yang tak bisa menyelamatkan bayi mungil itu, Ia sejajarkan kepalanya dengan ujung kaki dari lelaki yang memiliki hak penuh untuk si kecil itu.
"Dokter jangan gini. "
Lelaki itu menarik kembali Becca untuk berdiri, ini takdirnya, bukan kesalahan Becca seutuhnya, karena bagaimanapun Ia menundanya, walaupun bukan ditangan dokter Becca sekalipun, anak mereka akan tetap berpulang kepada pemiliknya.
"Tidak masalah dokter, Kami mengerti, Tuhan belum mengijinkan kami untuk merawatnya, walaupun kelahirannya kami tunggu dengan sangat, tapi tidak masalah, ini hanya perihal ikhlas, dokter sudah melakukan semuanya sebisa dokter, dan kami apresiasi semangat dokter, jangan jadikan ini beban, dokter tengah hamil, saya takut ini akan menjadi masalah untuk kandungan dokter. "
"Maafkan saya, maaf saya tidak bisa selamatkan buah hati Bapak. "
Semua keluarga pasien juga tidak mempermasalahkannya, mereka berbesar hati dengan semua kehilangan ini, karna mereka percaya, di balik rasa sedih ini, akan kembali ada sebuah kebahagiaan yang mengganti kehilangan yang menyakitkan.
"Dokter, apapun yang terjadi, semuanya sudah menjadi kehendak-Nya, jangan menyalahkan apapun yang mungkin saja tidak sesuai dengan ingin mu, takdir itu misterius, dan kita harus siap dengan apapun itu, hiduplah dengan biasa kembali dokter, Kami berterimakasih untuk dedikasi dokter kepada istri dan anak kami, semoga dikesempatan lainnya, Kita akan bertemu kembali. "
Tepukan di bahunya menjadi perpisahan mereka, saat jenazah bayi kecil itu berpindah ke tangan keluarganya, Becca melihat dengan jelas bagaimana sedih itu menyelimuti mereka, namun apa yang bisa dirinya lakukan, jika semuanya sudah benar-benar selesai.
Tubuhnya meluruh ke lantai, namun pelukan hangat itu membuatnya merasa sedikit lebih baik, bisikan semangat itu menghangatkan hatinya.
"Bec, Kamu sudah melakukan yang terbaik, jika Tuhan tidak mengijinkan gadis kecil itu bertemu dengan keluarganya, memang itu hanya perihal waktu, memang belum saatnya. "
"Kak. "
Faye tak membiarkan Becca mengatakan omong kosong itu lagi, pelukan itu Ia eratkan, membiarkan tangis itu terdengar berisik di telinga, Becca harus selesai dengan rasa sesalnya.
"Udah ya, ada aku, peluk aku, "
Becca melakukannya, hatinya hancur, perasaannya gundah, Ia tak tau harus bagaimana lagi untuk melanjutkan hidupnya, setelah bertahun-tahun Ia selalu berhasil dengan pekerjaannya, namun hari ini, Ia kehilangan kepercayaan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Determine (Freenbecky)
Romance(Misgendering⚠️) ---- SEQUEL DARI BUMI UNTUK FREENKY 🤍 Setiap hari adalah pilihan, bahkan jika mencintai kau lakukan setiap harinya, berarti kau salah satu dari pilihan.