Chapter 17

5.7K 457 151
                                    

"Hai.." Hinata tersentak kaget saat mendengar bisikan itu ditelinganya ditambah dengan kecupan basah yang ia terima pada cuping telinganya

Tidak perlu berbalik Hinata sudah mengetahui siapa pelakunya. Aroma khas ini hanya dimiliki satu orang dan orang itu adalah Sasuke. Hinata berbalik melihat Sasuke yang berdiri tepat didepannya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Hinata tidak pernah tau jika Sasuke memiliki keberanian untuk masuk ke kediaman Hyuga dan kedalam kamar Hinata. Apa Sasuke masih waras? Menyelinap masuk kedalam kawasan pengguna byakungan? Hinata rasa Sasuke sudah benar-benar gila sekarang.

"Menemuimu." Bisik Sasuke mengecup kembali pipi chubby Hinata

Hinata tersenyum tapi ada sedikit kekhawatiran mengingat apa yang sedang Sasuke lakukan sekarang.

"Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan sekarang?" Tanya Hinata mencoba mendorong tubuh Sasuke yang menarik pinggangnya

"Kenapa memangnya hm?"

"Kau benar-benar sudah tidak waras! Apa kau tidak takut kehilangan kepalamu huh?!"

Hinata tidak habis pikir bagaimana bisa Sasuke melakukan hal nekat seperti ini dengan menyelinap masuk kedalam kamar Hinata melalui jendela. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan ayahnya jika mengetahui ada seorang lelaki yang berada di kamar putrinya.

Sasuke terlihat tidak peduli pria itu menarik tubuh Hinata kedalam pelukannya, menenggelamkan wajahnya diceruk leher itu menghirup aroma Hinata yang entah sejak kapan cukup menenangkan dirinya.

Sasuke memang telah mengatakan akan menemui Hinata tapi awalnya ia juga tidak berniat menyelinap namun pikirannya sedikit kacau saat ini membuat Sasuke tanpa pikir panjang langsung menyelinap masuk kedalam kamar gadis Hyuga itu.

Sasuke membutuhkan Hinata saat ini, selama beberapa bulan berkelana bersama Sasuke menyadari satu hal bahwa pelukan Hinata cukup membuat Sasuke merasa sedikit hangat. Itu mengingatkannya akan pelukan hangat sang ibu dan Itachi dulu.

Hinata berniat mengatakan sesuatu lagi saat ia mencoba mendorong tubuh Sasuke.

"Biarkan seperti ini dulu." Bisik Sasuke semakin mengeratkan pelukannya

Memilih pasrah pada akhirnya Hinata membiarkan bagaimana Sasuke yang memeluk erat tubuhnya. Sasuke tersenyum terlebih saat merasakan bagaimana Hinata yang mulai membalas pelukannya.

"Kau tenang saja aku tidak akan ketauan, aku sudah membuat ilusi pada diriku sendiri dan saat ini hanya kau saja yang bisa melihat kehadiranku." Bisik Sasuke mengecup leher Hinata

Hinata sedikit menggerang meremas kecil baju yang Sasuke kenakan saat merasakan Sasuke yang mulai menjilat lehernya dan menghisapnya. Hinata tau itu akan meninggalkan bekas dan ia harus menutupinya besok.

"Sasuke-kun?"

"Hn."

"Jangan sekarang, aku masih lelah." Bisik Hinata lirih

Sasuke sedikit mendongakkan wajahnya untuk melihat wajah Hinata yang memerah layaknya tomat kesukaannya. Oh kenapa semakin hari Hinata terlihat semakin cantik dimatanya.

Ini sungguh berbahaya, dan Sasuke merasa jika kecantikan berlebihan Hinata bisa menjadi bencana bagi hidup dan prinsipnya kelak.

Sasuke melepaskan sedikit pelukannya dan berjalan duduk diatas ranjang empuk gadis Hyuga itu

"Aku lapar Hyuga."

"Kau datang kesini hanya untuk mengatakan bahwa kau lapar?" Tanya Hinata sengit

Sasuke terkekeh kecil menarik tubuh mungil Hinata untuk duduk diatas pangkuannya. Hinata menurut mengalungkan kedua tangannya pada leher Sasuke.

Passionate Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang