01

142 21 2
                                    

                "Go out from here, now. "

BAB 1

Karina, Winter, Ningning, Giselle adalah sekelompok siswi yang tengah menjalani liburan disuatu desa, dengan suasana yang sejuk dan nyaman dapat menarik perhatian mereka.

Bermodalan nekat dan uang mereka menyewa suatu villa yang tidak terlalu besar di desa Martane, seminggu telah mereka lalui dengan berbagai canda tawa dengan penduduk setempat.

"Gabut banget gua, enaknya ngapain ya?" Suara itu memecahkan keheningan yang sempat datang, suara yang begitu indah bak seorang main vocal itu dikeluarkan oleh gadis bernama Ningning.

Gisella pun menolehkan wajahnya kepada Ningning dan ia berpikir sebentar. "Jujur gua juga gabut si, seminggu ini seru cuman kurang menantang aja gitu. Gimana kalo kita coba sesuatu yang baru?" Jawab Giselle.

Karina yang mendengar ucapan Giselle pun menekuk kedua alis nya.

"hal menantang? kaya gimana?" Tanya karina

"OH! gua tau, gimana kalo kita pergi ke hutan sebelah? katanya si angker ya." Jawab Giselle yang dilanjutkan oleh Ningning.

"Eh iya Denger-denger katanya ada kaya sekelompok pemuda yang masih belum pulang dari Tahun lalu, mau nyoba kesana aja?"

Karina mengangguk-angguk kepalanya yang berati dia menyetujui ajakan Ningning dan Giselle, lain hal dengan Winter yang kini malah memasang muka takut.

"Gila aja kali kesana, orang sini aja ngehindar kita yang orang asing malah nantang. Lagian gimana kalo kita ke bunuh atau ga selamat? kan ga elit banget niatnya liburan malah mati." Ucap Winter, ia sangat mentang keras dengan rencana teman-temannya.

Giselle beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Winter yang tengah duduk menghadap TV Giselle merangkul Winter dan memberi ucapan penenang. "Bro gamungkin banget kalo kita bakal mati nanti kalo ada yang macem-macem gua pukul deh."

"Nah betul tuh masa lo lupa si kalo kita punya temen atlet taekwondo kaya Giselle?" Ucap Ningning dengan diselingi tawa kecil

Winter menyadari bahwa tawa Ningning bukanlah tawa candaan, tetapi tawa yang bermaksud menyepelekan dirinya.

Tak Terima merasa dihina lantas Winter pun menganggukkan kepalanya. "Oke gua ikut, mau berangkat kapan?" Ucap Winter dengan nada sedikit kasar

"Clam down Win, kita disini bukan mau ngajak berantem kok." Kekehan keluar begitu saja dari mulut Ningning.

"Udah-udah Ning lain kali jangan kaya gitu, ga sopan sama yang lebih tua. Dan Winter ga usah takut ya? Kita pasti bakal baik baik aja kok, Giselle bisa taekwondo gua juga bisa silat jadi bawa santai. Kita bakal berangkat besok pagi, bawa barang yang sekiranya bakal perlu setiap anak jangan lupa bawa obat gua gamau nanti ada yang jatuh sakit gara gara hal kaya gini." Jelas karina, suasana yang tadi sempat panas dan sedikit canggung kini perlahan mulai menjadi hangat kembali.

Seolah melupakan hal yang tadi mereka perdebatkan, kini Karina, Winter, Ningning, Giselle bersiap-siap untuk pergi menjemput mimpinya.

                "Go out from here, now. "

Malam telah berganti menjadi pagi seperti manusia pada umumnya, kini tokoh-tokoh utama kita tengah bersiap untuk melaksanakan rencana mereka tadi malam.

Bisa dilihat dengan Karina yang tengah mengikat tali sepatunya disamping Karina terdapat Ningning yang baru saja selesai memasang sepatu, sedangkan Winter menunggu dihalaman dan Giselle baru saja turun dari tangga.

Winter melirik ke arah teman-temannya yang sudah siap dengan barangnya masing-masing, tidak lupa mereka berdoa dengan Ningning yang memimpin.

"Ini mau ke arah mana? Ada dua jalur, kalo lewat kanan kita bisa ketemu sungai kalo kiri kita ketemu pertigaan." Tanya Karina, pasalnya ia yang ditugaskan membawa peta sebagai GPS mereka.

THE DRAMA [AESPA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang