LH : Bagian 2

103 13 2
                                    

"They said, love is just the matter of time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"They said, love is just the matter of time."

• • •

Jungkook menghela nafasnya kasar, tangannya memegang kemudi dengan sesekali memijit pelipisnya, lelah. Dengkuran halus terdengar dari arah belakang menandakan suaminya itu tertidur lelap setelah berhasil memuntahkan setengah isi perutnya hari ini dan Jungkook total bau muntah.

"Jika saja Ayah tau..." Gumamnya saat membelokkan mobilnya masuk ke area perumahan. Rumah dua lantai itu hangat menyapa, gerbang perlahan dibuka dengan sapaan dan raut khawatir dari penjaga rumahnya. Jungkook menurunkan kaca mobilnya perlahan. Dahi penjaga rumahnya itu mengernyit, meskipun sebisa mungkin disamarkan Jungkook tetap menyadarinya.

"Besok, pastikan tidak ada tamu yang datang. Entah itu kolegaku atau manager Taehyung. Bilang Jeon Jungkook tidak ada dirumah."

"Kalau Presdir..."

"Iya. Ayah sekalipun." Jawab Jungkook tidak ragu dan kembali menutup kaca mobilnya. Selang beberapa meter BMW hitam itu terparkir rapi disusul Jungkook yang keluar dan membuka pintu belakang mobil, mengeluarkan Taehyung yang total tidak sadarkan diri.

Jungkook mengeluhkan tubuh suaminya yang terasa ringan, "dia diet ketat lagi atau apa?"

"Aku hanya ingin terlihat bagus di pernikahan." Mata Jungkook membola untuk beberapa detik, tidak mengira akan mendapat jawaban dari bibir merah itu. Bibirnya naik, menampilkan senyum diwajah tampannya.

"Kau bau." Taehyung kembali bergumam, tapi alih-alih menjauh Ia malah mengalungkan tangannya dibahu Jungkook. Tubuhnya menggelung, seperti meminta perlindungan, sebagian wajahnya tenggelam di dada suaminya. "Jangan turunkan aku seperti kemarin, atau aku akan menggigit lenganmu. Tahu?!"

Jungkook semakin dibuat gemas, kakinya melangkah lebar-lebar memasuki rumah dengan perasaan hangat. Tidak sia-sia jas mahalnya terkena muntah, toh di masih bisa membeli lebih banyak tapi Taehyung, tidak akan pernah dia dapatkan dua kali, dibelahan bumi manapun.

• • •

Suara dari hair-dryer yang sangat Taehyung kenali itu perlahan mulai mengganggunya. Taehyung ingat dia sedang berada dalam pemotretan di tepi danau dengan beberapa produk di tangannya tapi tiba-tiba suara dari alat itu mengganggu pekerjaannya. Atau lebih tepatnya itu menarik kesadaran Taehyung, produk yang Ia pegang, taman dengan danau yang indah itu menjauh dan Taehyung semakin naik ke permukaan sampai matanya terbuka cepat menampilkan iris coklat yang semua orang puji.

"Astaga!" Pekiknya. Tangannya refleks menarik selimut menutupi tubuhnya yang sejak tadi memang tidak terbuka. Taehyung mendudukkan diri, menyibak selimut yang mati-matian dia tarik seolah nyawanya berada disana dan menyadari kalau dia... telanjang?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HATE | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang