Pernah bertemu? [2]

43 5 21
                                    

- START THE CHAPTER! -

keesokan paginya.

Ayon, seorang pemuda yang semalam menemukan surat di depan pintu kamar kostnya, semalam ia tak sempat ingat ingin membukanya karna ia sendiri langsung merebahkan tubuhnya di kasur nya dan tidur dengan lelap.

setelah membersihkan dirinya dan memakai pakaiannya tentu saja, ia duduk di pinggir kasurnya yang tinggi nya sampai pinggang dia,sembari memegang surat yang kemarin ia temukan. ia merobek kertas itu karna sudah tak sabar apa isi surat tersebut, ternyata.

itu sebuah undangan.

bukan undangan biasa, undangan untuk memenangkan hadiah yang bisa dibilang sangat besar, Ayon langsung melongo tak percaya melihat nominal hadiah tersebut. sangat besar, hingga mungkin ia bisa membayar hutangnya dan sisanya ia bisa membayar kamar kosnya. tinggal beberapa hari lagi sudah jatuh tempo untuk membayar uang kos.

tapi, Ayon sempat heran, mengapa tak di sebutkan permainan nya? hanya ada nominal, pengisian data, dan alamat. aneh, pikir Ayon saat itu.
tetapi, rasa penasarannya sudah memuncak di tambah ia juga sudah kehilangan harapan untuk mengumpulkan uang yang banyak dalam waktu 2 minggu saja?!

akhirnya, ia mengambil hoodie hitamnya dan memakainya, keluar dari kamar kosnya dan meninggalkan kamar kostnya.

-

"really? gw harus masuk ke stasiun nya?.. sial." gumaman kesal yang di keluarkan pemuda itu, ia mengeluarkan kartunya dan menempelkan ke pintu masuk stasiun. seperti membeli tiket lewat kartu khusus.

Saat Ayon berjalan santai untuk menaiki tangga, tak ada yang masalah namun ia tak sengaja menabrak seseorang yang sedang mengobrol dengan lelaki lain. mereka berdua terjatuh bersama, orang itu terlihat kesal karna ia di tabrak.
tetapi amarahnya terhenti karna melihat Ayon, manik hijau bertemu manik biru milik Ayon. entahlah, Ayon merasa pernah bertemu orang ini sebelumnya.

like Dejavu huh?

"maaf bang, gw ga sengaja.." Ayon segera meminta maaf kepada pemuda bermanik hijau, membantu nya untuk bangun. lalu pemuda itu mengangguk kecil "iya.. g-gapapa." ucapnya yang terbata bata.

lelaki berkacamata hitam memegang pundak pemuda itu, "lu gapapa pey?" tanya lelaki yang lebih tinggi dari pemuda bermanik hijau, yang di tanya hanya mengangguk kepalanya.

"sekali lagi maaf ya.." ucap Ayon, ia tak ingin terkena masalah saat ini. lelaki yang lebih tinggi itu mengangguk "iya lain kali hati hati.", lalu Ayon pergi duluan menaiki tangga.

"entah mengapa.. gw kek pernah ketemu cowo itu, tapi di mana?" batin Ayon yang melihat kebelakang, terlihat kini kedua lelaki itu masih berada disana, mengobrol santai.

-

Akhirnya ia sampai di tempat tujuannya, tempat FCK. ia masuk ke dalam restoran tersebut dan segera menuju ke kasir, kedatangannya di sambut hangat oleh kasir tersebut.

"selamat datang kak, ada yang bisa saya bantu?" tanya kasir tersebut dengan halus dan sopan, Ayon segera menunjukkan surat yang ia buka tadi.
"ini maksudnya apa ya?.." tanya balik Ayon kepada kasir tersebut, tetapi Ayon tak mendapatkan jawaban. hanya tatapan kaget dari sang kasir

"silahkan anda berbicara ke atasan kami." ucap dingin lelaki itu, Ayon mendengar itu sedikit terkejut dan bingung. kenapa harus menghadap ke atasan mereka? tapi yasudah, ini kesempatan tak mungkin datang dua kali bukan?

Nyawa hanyalah taruhan.[disconnected]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang