1

1.2K 121 20
                                    

Vote Before Reading

Story for pdf

Happy Reading ...


FlashBack ...

Tiga Bulan yang lalu ...

"Ahh sial !! Mereka terus saja mengejar ku!! Jika bukan karena ayah ku yang memiliki banyak hutang, aku tidak sudi bekerja keras hanya untuk membayar hutangnya." Gumam namja cantik yang saat ini tengah berlari di sebuah jalanan yang cukup sepi.

Dia sudah berlari bermeter-meter demi menghindari para rentenir yang terus saja mengejarnya. Mendesaknya agar segera melunasi hutang ayahnya.

Jungkook berhenti sejenak, dia menoleh kesana kemari dan tampaknya dia berada di jalan buntu.

"Sial!! Kenapa Tuhan senang sekali mempermainkan ku? Aku harus pergi kemana?"

Jungkook bersembunyi di samping sebuah tong sampah besar, dan dia berharap jika para antek rentenir tersebut tidak bisa menemukannya.

Tak tak tak ..

Terdengar suara derap langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Jungkook memegang jantungnya yang saat ini berdetak brutal. Sungguh, Jungkook hanya berharap bisa lolos dari kejaran rentenir tersebut malam ini.

"Jika saja jumlah mereka tidak banyak, mungkin aku bisa menghabisinya. Tapi sialnya, mereka berjumlah lebih dari 10 orang. Bagiamana aku sanggup?" Batin Jungkook.

"Apa kalian berhasil menemukannya?" Teriak salah seorang pria yang tentu saja Jungkook dengar.

"T-tidak tuan, dia benar-benar berlari begitu cepat. Kami kehilangan jejaknya."

"Bodoh!! Kalian bodoh!! Bagaimana bisa kalian kehilangan jejak namja itu hah? Dia hanya namja kecil yang hanya mampu berlari."

"M-maaf tuan."

"Dasar tidak becus."

Dughhh ..

Pria tersebut menendang salah satu perut anak buahnya hingga pria itu jatuh tersungkur di atas aspal ..

"Hah sudahlah, ayo kita kembali dan besok, kita akan kembali mencarinya. Jika dia tidak mampu membayar, aku akan menjadikannya pria simpanan ku, omong-omong dia cantik."

"B-baik tuan."

Rombongan pria berjas hitam tersebut pun segera meninggalkan lokasi Jungkook saat ini. Dan akhirnya, Jungkook bisa bernafas lega.

"Hah .. akhirnya aku bisa keluar, pria gila .. mereka beraninya bermain keroyokan." Gumam Jungkook.

Jungkook segera bangkit dan berjalan kembali ke arah dimana apartemennya berada. Meski Jungkook hidup susah, tapi dia pekerja keras, hingga mampu menyewa sebuah apartemen yang terbilang cukup bagus.

Jungkook berjalan kembali menyusuri jalanan yang begitu sepi. Dan tiba-tiba saja terdengar suara sebuah tembakan dari arah yang tidak jauh darinya.

"Ahkk .. bajingan!! Siapa lagi yang sedang ribut malam-malam seperti ini. Tidak tidak, aku tidak boleh terlibat dengan perkelahian lagi. Aku harus pulang dan beristirahat, karena besok aku harus kembali bekerja."

Sementara itu, tidak jauh dari lokasi Jungkook saat ini, terlihat sekumpulan pria berjas hitam tengah berkelahi dengan seorang pria tampan yang terlihat tengah bersedekap dada dengan sebuah pistol di tangannya.

Dia tengah memperhatikan beberapa anak buahnya bertarung dengan sesekali menembakkan timah panas yang ada di genggamannya saat ini.

"Lambat !!" Gumam pria tersebut.

Hingga tiba-tiba saja, dia kembali menembakkan pistolnya pada beberapa orang lawannya hingga semuanya benar-benar tumbang.

"Beres!!"

Dia meniup ujung pistolnya, dan menatap salah satu anak buah kepercayaannya yang saat ini tengah berjalan ke arahnya.

"Apalagi yang akan kita lakukan tuan?"

"Pulang .. bukankah pertempuran malam ini sudah selesai?"

"Sudah tuan."

Taehyung mengangguk, pria bernama Jimin yang bersamanya segera membukakan pintu mobil untuk pria tersebut, sebelum dia memasuki mobilnya.

"Tapi tunggu, bawa aku ke hotel Sunflower. Aku ingin minum di sana."

"Baik tuan, aku akan membawamu kesana."

Taehyung mengangguk, dan Jimin segera mengemudikan mobil milik tuannya tersebut. Sedangkan para anak buah yang mereka bawa, mereka kembali ke markas dimana Taehyung menempatkan mereka.

Taehyung memejamkan matanya sejenak, pertarungan malam ini benar-benar terasa membosankan menurutnya, karena tidak ada yang mampu melawan dirinya.

Sungguh, Taehyung merupakan seorang pria haus darah dan juga haus kekuasaan. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, termasuk membunuh orang-orang yang akan menghalangi jalannya.

***

Dddrrrtttt ...

Dddrrrtttt ...

Jungkook masih berjalan menyusuri jalanan sepi yang mengarah pada apartemen nya. Hanya saja, tiba-tiba ponselnya berdering, dan dia segera mengangkat panggilan dari salah satu temannya.

"Hallo jin Hyung, ada apa?"

"Koo, bisakah kau gantikan aku bekerja di hotel Sun flower malam ini? Aku tidak enak badan. Dan aku tidak bisa bekerja."

"Hotel sun flower? Apa yang harus aku lakukan di sana Hyung? Aku bahkan tidak memiliki pengalaman apapun."

"Jangan khawatir, seseorang akan mengarahkan mu bekerja. Aku mohon Koo, aku tidak ingin di pecat hanya karena aku tidak masuk malam ini."

"Astaga .. Bos mu jahat sekali Hyung."

"Jangan berkata seperti itu. Pemilik hotel tersebut merupakan seorang konglomerat berdarah dingin. Dia tidak akan segan menghabisimu jika mendengar mu berkata yang tidak-tidak padanya."

"Astaga ... Benarkah?"

"Benar ... Jadi, kau harus lebih menjaga ucapan mu. Dan kebetulan aku giliran shift malam, aku akan mengabari salah satu temanku dan mengatakan jika kau akan menggantikan ku bekerja malam ini. Jadi, mereka akan menyambut mu dengan baik."

"Apa aku bisa menolak Hyung?"

"Tidak bisa ... Kau pergi kesana sekarang dan aku akan menghubungi temanku .. terimakasih jungkookie."

Jungkook mendengus setelah panggilan dari seokjin berakhir. Dia terpaksa harus mengikuti keinginan teman baiknya tersebut. Dan sepertinya, Jungkook harus bergegas.

"Sialan!! Posisi ku selalu berada dalam bahaya. Baru saja lolos dari bahaya, dan sekarang aku harus menghadapi bahaya lain." Gumam jungkook.


To be continued...

Cerita FOR PDF ...

My Pretty Boy (vkook) End Pdf✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang