Beberapa bulan dan bahkan 2 tahun setelah pertemuan pertama online Qirana dan Crattnyat berlalu, mereka mulai terbiasa melakukan panggilan video dan chat sampai terpisahkan oleh Crattnyat yang ponselnya di sita ibunya yang sebenarnya sudah sering bahkan saat ia baru pertama kali mengenal Qirana dan tentu ia marah, ia bahkan sering belum mengucapkan sesuatu yang setidaknya dapat memberi jeda kepada mereka tapi Crattnyat tetap diam dan hanya bisa di tebak ibunya kesal karena hpnya disita. Di dalam hatinya ia berharap bahwa Qirana dapat sabar menunggunya.
Hari hari pun berlalu dan Crattnyat tetap masih terpikirkan akan Qirana yang mungkin menunggunya selama ini dan mengirimkan pesan namun tak di baca olehnya. Crattnyat merasa meninggalkan temannya dan aura Crattnyat menjadi kacau ketika seorang murid baru di pengajian nya mencoba membaca sifatnya pertama kali dan memang waktunya tidak tepat juga memang sifat Crattnyat sulit terbaca, kalau kata sang ibu itu karena faktor bulan lahir dan tanggalnya(?) tapi ia tak peduli.
Suatu hari Crattnyat dan keluarganya pergi ke Gandaria city Jakarta lebih tepatnya berada di tempat belanja. Crattnyat sama sekali tak tertarik kecuali 'Gramedia' mata Crattnyat tentu berbinar binar, ia masuk ke dalam toko itu dan menemukan surga bagi orang sepertinya terutama saat manga 'Bungo stray dogs' sudah hadir di Gramedia yang ia kunjungi, oh tentu matanya berbinar-binar di tambah dengan uang yang ia miliki setelah lebaran. Tentu ia akan membelanjakan nya untuk manga yang di sukainya itu dan orang tuanya memperbolehkannya karena mengetahui keinginan terbesarnya.
Saat sedang melihat lihat manga BSD, Crattnyat mendengar suara tak asing di telinganya tapi mungkin baginya itu hanya suara yang mirip sampai akhirnya ia melihat wajah sumber suara itu dan matanya melebar membulat. Bagaimana bisa? Itu karena Crattnyat melihat sesosok yang mirip dengan Qirana dengan mata hitam sedang nya, kacamata bulat berwarna merah muda dan jaket bergambar Wanderer juga nadanya yang benar benar mirip dengannya. Tak salah lagi, itu memang gadis yang selalu ia pikirkan. Crattnyat akhirnya mencoba memberanikan diri untuk memanggil sang gadis dengan namanya.
"Qirana.." panggilnya lalu gadis itu menengok ke arah Crattnyat lalu mengedipkan matanya beberapa kali lalu berkata "kamu siapa? Kamu manggil aku?". Mungkin Crattnyat bisa malu di tempat jika ia tak mendengarkan hatinya yang meyakinkan nya bahwa itu Qirana, "aku***** oh, aku ingat nama oc bsd nextgen kamu! Tazamirai" sang gadis yang di ajak bicara masih berkedip lucu sampai akhirnya "uwaaahhhhhh kamu****?!" Ia menyadari Crattnyat. Mereka berdua terdiam sejenak lalu kemudian, "ahhh!!! Ya ampun kamu di sini!!" "Iyaa kamu juga di sini!! Ya ampun apa ini!???" Mereka berdua berteriak bersama sampai Crattnyat menutup mulutnya dan Qirana dengan telunjuknya "shh...nanti kita di marahin..hihi" mereka pun cekikikan lalu Crattnyat mengambil salah satu manga "kamu mencari ini juga kan?" "Oh tentu saja, jangan tanya lagi mwehe". Mereka berdua melihat lihat manga apa yang harus mereka beli karena kalau kelepasan duitnya akan hilang sekejap.
Di Gramedia mereka berbincang sambil melihat lihat buk, namun sayang mereka harus berpisah tapi setidaknya Crattnyat sudah meminta alamat rumahnya begitu pula dia jadi mereka dapat bertemu. Jangan lupakan Crattnyat yang memberitahu alasannya kenapa hibernasi tidak buka WhatsApp.
Yeyyy selesai juga chap haluan aku ok, semoga kalian suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle: 12,13,14,15
HumorCrattnyat atau si author sendiri yang baru pindah sekolah karena masalah di sekolah lama. Namun bukan itu yang mau di bahas, ini cerita tentang seorang cewek yang pertama kali bertemu 4 orang teman unik nya ini dengan awal pertemuan unik juga . Mau...