Yogyakarta, malam hari Pukul 20:24
Pria bernama Lionel kini baru saja selesai membeli martabak, karena kata ayahnya ada tetangga baru di depan rumah mereka, jadi Lionel berinisiatif membeli martabak untuk tetangga barunya. Selain itu juga karena tempat tukang martabak itu searah dengan jalan pulang dari studio. Iya, sedari tadi pagi Lionel berada di studio karena Band nya akan mengeluarkan Album baru, jadi mereka membicarakan tentang itu.
Ia membawa mobil kesayangannya, Mazda MX-5. Ia menyetel lagu R U Mine? - Arctic Monkeys
Menatap fokus pada jalan di depannya, malam ini tidak terlalu banyak kendaraan yang lewat, jadi Lionel membawa mobilnya dengan cepat.
Ia melirik ke kanan lalu tertawa kecil, ia tadi melihat ada anak lelaki berusia enam atau tujuh tahun menyatakan cintanya terhadap perempuan. Pengen gitu rasanya gue teriakin belajar dulu yang bener, tapi dulu gue juga gitu. Batin Lionel.
Dulu, Lionel saat masih seusia itu juga pernah menyatakan perasaanya terhadap perempuan yang ia sukai. Hanya saja, ia jelas di tolak karena mereka berbeda agama. Padahal saat itu Lionel sudah sangat effort, ia membawa setangkai bunga dan mahkota yang ia buat sendiri dari bunga dan daun.
Ia memberhentikan mobilnya ketika lampu berganti menjadi warna merah. Lionel terdiam, menatap ke arah depan lalu menghela nafas.
"Hari yang sangat melelahkan, tapi juga menyenangkan. " Lirihnya, ia memijat dahinya saat mengingat bahwa tadi ia sempat beradu mulut dengan atasannya karena atasannya, Bang Riko sempat ingin mengganti konsep Album kali ini.
Lionel menghela nafas panjang, melirik ke kanan & kiri. Saat menyadari bahwa lampu sudah berganti warna menjadi hijau, Lionel langsung menancap gas mobilnya.
Ia tak perduli dengan keadaan di jalan karena dirinya sudah terlalu menggunakan banyak energi hari ini.
Sesampainya di rumah, Lionel memarkirkan mobilnya di garasi lalu mematikan music yang ia dengar. Mengambil plastik berisi dua martabak, Ia turun lalu menutup pintu mobilnya.
"Assalamualaikum, Ayah! Ini mamas udah beli martabaknya. " Ucap Lionel saat menginjakkan kaki di dalam rumah tersebut. Pria paruh baya menghampirinya, Lionel dengan hormat langsung menyalimi tangan pria paruh baya itu.
"Gimana tadi diskusi buat album barunya, mas?. " Tanya pria paruh baya itu yang tak lain adalah Ayahnya, Zeoniel. Lionel menghela nafas panjang. "Berjalan lancar kok yah, tapi tadi mamas sempet ribut sama Bang Riko karena dia bilang kalau mau ganti konsep album ini. " Balas Lionel
Zeoniel menyentil jidat Lionel dengan pelan. "Kamu ini ya. Tapi yang menang kamu kan? Bukan dia?. " Itu pertanyaan pertama yang dilontarkan Zeoniel. Lionel terkekeh pelan, lalu mengangguk cepat. "Jelas mamas yang menang, mamas ga akan biarin dia menang. Lagian konsep album baru ini tuh udah dipikirin dari dua bulan lalu, terus sekarang tinggal recording doang, eh malah Bang Riko mau ganti konsep. "
Zeoniel menepuk pundak Lionel. "Hebat anak ayah. Sekarang kamu anterin martabaknya kesana ya. " Ucap Zeoniel menunjuk rumah di depan rumah mereka. "Siap pak boss!. " Balas Lionel sambil tertawa kecil lalu berjalan menuju rumah tetangga barunya.
Lionel beridiri di depan pintu itu, menarik nafas dalam-dalam lalu mengetuk pintu rumah itu sebanyak 3 Kali. Dari luar, Lionel mendengar suara langkah kaki yang lumayan cepat dari dalam rumah tersebut.
Saat pintu di buka. Lionel terpaku, badannya tak bisa bergerak pada saat itu karena siapa sangka. Gadis cantik dengan tinggi dibawah Lionel. Gadis itu memiliki rambut yang tak terlalu panjang dan juga sedikit berantakan, tatapan matanya yang sangat indah, matanya seperti mata kucing, ia mengenakan Sweater oversize dan Celana pendek. Gadis itu tersenyum manis ke Lionel dan menatap lekat mata Lionel.
Gadis itu menatap Lionel keheranan karena pria yang berdiri di depannya hanya diam terpaku. "Kak...? " Ucapnya, Lionel langsung tersadar dari lamunannya.
"Cantik." Secara tiba-tiba, kata itu keluar dari dalam mulut Lionel. Gadis di depannya menatap Lionel dengan penuh pertanyaan di kepalanya lalu terkekeh pelan.
"Kak? Gapapa? " Tanya gadis itu. Lionel menggeleng cepat. "Ah, ini. Saya ada ini untuk kamu dan keluarga, diterima ya. " Lionel menyodorkan kantung plastik berisi dua martabak. Dengan senang hati gadis itu menerimanya
"Oh iya, kenalin. Saya Adnan Ghazanfar Lionel Harjuna. Kalau kamu? " Lionel membuka pembicaraan, ia mengulurkan tangannya. "Gue Zayerina Cazha Alesha Khayla. Panggil aja Erine. " Gadis cantik itu bernama Erine. Erine menglurkan tangannya kepada Lionel, mereka berjabat tangan.
"Siap Erine. Saya pulang dulu ya. Assalamualaikum! " Ucap Lionel meninggalkan rumah itu, ia berjalan sedikit cepat.
Sampai di rumah ia langsung naik ke kamarnya, Lionel mengunci pintu kamarnya lalu duduk di balkon kamarnya.
"Tetangga baru gue tuh tadi Bidadari kali ya? Cantik nya ga masuk akal banget ya Allah. " Ucap Lionel memandangi langit malam itu yang penuh bintang, ia tersenyum.
"Padahal gue udah sering ketemu cewe cantik, tapi kenapa pas sama dia rasanya beda. " Lionel berucap kembali. "Rasanya kaya ada kupu-kupu yang menggelitik dalam diri gue. " Wait. Apa? Kupu-Kupu? Lionel jatuh cinta lagi kepada seorang wanita setelah 7 tahun hidup tanpa cinta?
"Hahahah, menarik. Semesta, aku memohon padamu, tolong bantu aku mendekatinya. " Lionel bergumam lalu tersenyum manis.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_HAY HAY!!!!! BAGAIMANA KABAR KALIANNN?? Semoga sehat selalu yaw!
Aku ada buat akun Twitter/X Lionel & Erine, kalian mau aku kasih tau dari sekarang atau nanti aja?
BYE BYE MALUV!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yogyakarta dan Kita (Orine)
RomanceYogyakarta dan Kita. Kedatangan tetangga baru di komplek rumahnya membuat suasana menjadi lebih indah bagi Lionel. Tetangga barunya yang selalu membawa kebahagiaan dalam hatinya, namanya Zayerina Cazha. Pada pandangan pertama, Lionel langsung jatuh...