Keesokan harinya, giyu dan tanjiro berangkat kesekolah bersama. Hari ini adalah hari awal bagi rengoku untuk mengajar di kimetsu gakuen.
Skip.
"Kabar buruk, tanjiro. Rengoku mengajar di kelas mu." -giyu
"Benarkah..? Terimakasih infonya, tomioka-san" -tanjiro
Giyu mengangguk pelan dan berjalan meninggalkan tanjiro.
// Di kelas //
"Aku dengar guru sejarahnya baru, loh" -aoi
"Beneran? Kira² laki-laki atau perempuan?" -kanao
"Aku berharap laki-laki sih" -aoi
"Semoga saja, ya" -kanao
Tiba-tiba ada seseorang masuk ke dalam kelas mereka. Lelaki itu bertubuh tinggi dan berotot. Dia memiliki rambut panjang bewarna kuning cerah dengan garis-garis merah mirip api, serta dua poni sebahu dan dua poni sepanjang dagu di sisi kepalanya.
Alis hitam cabang, dan mata emas yg memudar menjadi merah dengan pupil putih. Ia mengenakan kemeja putih serta dasi merah di kerah bajunya."Selamat pagi semuanya!"
"Pagi..!" Sahut para siswa
"Perkenalkan saya rengoku kyojuro, guru sejarah kalian yg baru. Saya harap kita bisa lebih akrab, ya!"
"Dia terlihat orang yg ceria kan, tanjiro?" -zenitsu
"Entahlah" -tanjiro
"Ada apa, tanjiro..?" -zenitsu
"Nggak papa, kok." -tanjiro
*𝐁𝐞𝐥 𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭🔔
"Tanjiro" panggil rengoku
"Iya..?" -tanjiro
"Akhirnya kita bertemu lagi, ya" -rengoku
"Iya" -tanjiro
"Kira-kira sudah berapa tahun kita nggak bertemu?" -rengoku
"Iya" -tanjiro
"Tanjiro, kamu masih marah?" -rengoku
"Tidak" -tanjiro
Rengoku merasa tanjiro masih membencinya karena masalah SMP dulu.
"Tanjiro, maaf. Waktu itu.. Setelah kamu pindah sekolah, aku terus memikirkan mu. Aku yakin kamu pasti membenciku." -rengoku
"Itu bukan salah anda, saya pindah sekolah bukan karena ingin menjauhkan diri dari anda." -tanjiro
"Kamu membenciku, kan?" -rengoku
"Saya rasa begitu" -tanjiro
"Begitu, ya. Sekarang kamu sudah mempunyai orang baru, kan? Jadi mudah bagi mu untuk melupakanku" -rengoku
YOU ARE READING
Ai no rin'netenshō || Giyutan-Rengotan || Kimetsu No Yaiba
Ficção AdolescenteKimetsu gakuen academy. [SMA SMP gabungan] || Era modern Para pembasmi iblis yg berjuang keras saat melawan kibutsuji muzan, si raja iblis. Banyak perasaan sedih, marah, kesal yg tercampur aduk di pikiran mereka semua. Pada akhirnya para hashira dan...