Zack menoleh pada dirinya sendiri, dan bergumam tak percaya dan cemas.
"Sial, ini benar-benar terjadi lagi..." Dia melihat sekeliling pada kekacauan dan kebingungan yang terjadi, dan merasakan dirinya perlahan menjadi semakin jengkel dan frustrasi dengan seluruh situasi yang tidak masuk akal ini.
[Lanjutan]
Zack terus melihat sekeliling, fokusnya beralih dari orang ke orang, ketika dia mencoba menemukan gerakan atau perilaku yang mencurigakan. Dia bertekad untuk menemukan pembunuhnya, dan tidak membiarkan orang lain lolos dari apa yang baru saja terjadi di sini. Namun, semua orang di sekitarnya hanya bertindak karena panik dan kacau, yang membuat Zack semakin frustrasi dan gelisah.
Di saat-saat kekacauan dan kebingungan, waktu bisa terasa seperti melambat, atau bahkan membeku. Zack, bagaimanapun, tidak bisa membuang waktu untuk mencoba menyatukan semuanya. Ia bertekad menemukan pelaku secepatnya agar bisa diadili.
Para guru sekarang melakukan yang terbaik untuk mencoba menenangkan dan meyakinkan siswa yang panik dan gugup. Beberapa guru juga membantu membawa jenazah tersebut, dan membawanya ke ruang perawat secepat mungkin.
Stiles dan Karin jelas tidak terintimidasi oleh kekacauan dan lingkungan di sekitar mereka. Mereka berdua tampak cukup tenang dan percaya diri, serta tidak tergoyahkan oleh kepanikan dan kekacauan yang melanda seluruh auditorium. Hal ini berbeda dengan siswa di sekitar mereka, yang sebagian besar tampak membeku karena ketakutan atau panik dan berlarian dalam kebingungan.
Suara-suara dari pengeras suara sekolah tiba-tiba memecah gumaman dan kekacauan yang hiruk pikuk, dan memanggil semua siswa untuk segera dan segera kembali ke ruang kelas mereka. Pesan itu ditanggapi dengan keheningan pada awalnya, ketika semua siswa mencoba memproses pengumuman tersebut. Beberapa siswa segera mulai pergi, karena mereka sangat ingin keluar dari situasi tersebut.
Suasana di SMA Yoongbin kini dipenuhi dengan keheningan yang menakutkan dan tidak menyenangkan. Auditorium menjadi sunyi dan hening setelah pengumuman pembicara, dengan satu-satunya suara yang terdengar hanyalah gema langkah kaki yang lembut dan suara-suara teredam dari area sekitar. Ada perasaan tidak nyaman dan tegang di udara, seolah-olah lingkungan pun kini menahan napas.
Perasaan tidak nyaman dan tegang tetap ada, ketika sekolah tiba-tiba menjadi sangat sunyi dan sunyi dengan koridor yang biasanya berisik dan lorong-lorong yang sibuk. Kecemasan dan kegelisahan para siswa terlihat jelas, ketika mereka perlahan dan ragu-ragu kembali ke ruang kelas, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Alice sekarang menangis, ketika dia mencoba berbicara dengan Karin dan Elsa. Kata-katanya yang gemetar dipenuhi rasa tidak percaya dan panik, saat dia mencoba memproses seluruh situasi kacau yang baru saja terjadi.
"Aku tidak mengerti apa yang terjadi..." dia menangis kebingungan dan panik, suaranya bergetar saat dia berusaha untuk berbicara.
Alice sekarang menatap Karin dan Elsa, masih menangis, saat dia mencari kenyamanan dan kepastian. “Aku takut…” gumamnya, tangannya gemetar dan gemetar saat rasa takut dan ketidakpastian mencengkeram dirinya.
Alice tiba-tiba berhenti berbicara, saat dia mencoba melawan emosinya. Dia menarik napas dalam-dalam beberapa kali, mencoba mendapatkan kembali ketenangannya. Namun, perasaan takut, tidak nyaman, dan cemas masih ada, hanya di bawah permukaan. Dalam benaknya, dia tidak bisa tidak memikirkan tentang apa yang terjadi hari ini, dan peristiwa yang menyebabkan hal itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/365700566-288-k618752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER FOLDER
RomanceElsa, Alice, Karin, Zack, dan Stiles. Remaja itu harus berjuang melewati rintangan-rintangan yang akan mereka hadapi dalam perjalanan ini. Dalam perjalanan ini, mereka harus menyelidiki semua petunjuk dan mencari bukti yang akan membawa mereka ke pl...