"Lisa!!!!, kamu tau ini sudah yang keberapa kalinya kamu masuk sini?!!!!"
teriak seorang pria tua botak berkacamata yang nampak marah besar dengan seorang murid yang berdiri di hadapannya sekarang. murid itu bernama Lalisa manoban. satu-satunya murid di sekolah Ba-He Nol highschool yang berani-beraninya berbuat ulah dengan kepala sekolah.
"bapa, saya mau nanya"
"20 - 1 berapa pak?"
" e-ehh, uhmmmm 19, emang kenapa?"
lisapun tersenyum senang mendengar jawaban yang keluar dari mulut pria itu.
" nah itu bapa tau, kayanya sihhh sama yang sekarang saya udah 20 kali masuk bk, hehehehe"
" LISAAAAAAA!!!!!!"
*tok,tok,tok*
"SIAPA?!!!!"
"permisi paa, ini walinya seorang siswi atas nama Lalisa manoban sedang menunggu anda"
mendapat pemberitauan seperti itu, sang kepala sekolah mencoba untuk menenangkan dirinya. karena, sebagai kepala sekolah, semarah apapun ia kepada murid-muridnya, ia tetap harus berusaha profesional didepan orang tua mereka.
"masuk"
'bjirrr, mati gueee, si ronggeng datengg'
" baik pakkk"
*cklek*
Lisa menutup kedua matanya merinding. ia merasa ada yang menusuk punggungnya dari belakang. dan benar saja, ketika ia merasa ada yang mendekatinya tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang langsung mencubit keras punggungnya.
" AGHHHHHH!!!!!, UMIIII, sakit tauuu"
"umi, umi, kea islam aja loooo"
' ya iya sihhhh, tapi nggk usah gitu juga napa ahh' batin lisa seraya berdecih
"maaf pak, kalau boleh tau, kesalahan apa lagi yang anak saya lakukan paa??" tanya mamanya lisa seraya berusaha untuk tersenyum. namun sayangnya senyum yang ia usahakan setengah mati untuk terbentuk malah hancur begitu saja setelah mendengar apa yang kepala sekolah itu katakan.
" jadi begini bu, bulan ini saya menerima laporan kalau ada hampir 50 kasus prank yang siswi-siswi dapatkan dari anak anda, termasuk saya dan para guru-guru. bahkan prank tersebut nampaknya sudah tidak dapat digolongkan dalam prank yang normal."
merasa sakit leher, mama lisa langsung menggretakkan lehernya ke arah kanan dan kekiri. secara spontan tangannya memukul punggung putri semata wayangnya itu bertubi-tubi.
" woiiii, bjirrrr lo ngapain sihhh disekolahhhh?!!!!, gue suruh belajar juga ahhhh, bukannya belajar malah ngeprank orang terusss woiiiiiiii " omelnya seraya memukuli lisa
" e-eh bu, stop buuuu, ini kekerasan terhadap seorang anak buuuu"
"maaaaa, sakit sakittt iya iya maaappp" rengek lisa sembari berusaha untuk melindungi tubuhnya.
"sudah sudah ibu, daripada anda marah marah,lebih baik denger apa yang mau saya sampaikan dulu."
mama lisa pun mulai tenang setelah mendengar ucapan kepala sekolah tersebut.
"baiklah, kalau begitu, apa yang ingin anda sampaikan kepada saya??"
"nahh jadi begini, setelah mengadakan rapat dengan para guru-guru, kami sepakat mengenai satu hal untuk siswi Lisa"
" kami sepakat bahwa Ba-He Nol highschool tidak dapat menerima kehadiran nak lisa lagi dalam sekolah kami."
"mulai hari ini, nak lisa tak perlu lagi datang dan dapat langsung pulang. dan semoga hal ini dapat dijadikan pelajaran bagi nak lisa dan dapat menambah tanggung jawab ibu untuk mendidik anak ibu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Just me and the fanboys ]
Fanfiction" Lisa, besok kamu mama masukin ke asrama khusus buat cowo" "Lahhhhhh, mahhhh" " kan Lisa ndak punya kon*o*"-lisa (∩ ͡° ͜ʖ ͡°)⊃━☆゚ mengisahkan tentang lisa, si pecicilan tengil dan bisa di bilang juga sebagai...