Tidak tau sudah berapa lama ia tertidur, asahi terbangun masih sama dengan tadi kepala yang amat sangat sakit seperti terpukul benda besar dan keras.
Pintu kamar tersebut terbuka oleh seseorang yang tak lain kakaknya Yoshi.
Setelah pintu tertutup kembali Yoshi berjalan kearah ranjang sang adik "sa udah bangun, makan dulu yu nih kakak bawain curry buat kamu".
Anggukan yang hanya di dapat oleh yoshi, pertanda asahi menyetujui untuk makan. Yoshi menata bantal Asahi menambahkan satu bantal lagi untuk menyanggah badan sang empu.
"Buka mulutnya" Asahi menerima dengan senang hati, meskipun mulutnya terasa pait tapi asahi tetap memaksanya sebab perutnya yang terasa sangat lapar.
"Sa jangan sakit terus dong jangan buat kakak khawatir"
"Maaf kak"
"Gapapa dek, sehat sehat ya kamu.." tangan Yoshi naik membelai rambut sang adik.
"Oh iya dek kakak lupa di bawah ada jaehyuk katanya mau jenguk kamu, kamu mau ketemu sama dia ga?" Tanya Yoshi. Asahi kaget dong dengernya, tiba tiba banget. "Kalau kamu ga mau nanti kakak yang bilang lagi sama dia, kalau kamu lagi ga mau di ganggu" lanjut yoshi.
Asahi masih diam
"Ya udah Kakak bila..." Ucapan terpotong.
"Iya kak suruh kesini aja, sahi gpp kok"
"Bener ga papa? Kalau ga mau ketemu jg gapapa sa"
"Bener kak, kasian juga jauh jauh kesini mau liat asa masa ga jadi"
"Ya udah kakak panggil dl jaehyuk nya ya" ucapnya sambil melenggang pergi dari kamar sang adik.
5 menit menunggu dua pria tampan itu memasuki kamarnya mata mereka bersitatap beberapa detik sebelum Asahi yang memutuskan kontak mata mereka. Asahi bisa liat kalau muka jaehyuk itu sedikit gugup entah karena apa Asahi jga ga tau hehe.
"Nah ya udah kakak keluar dulu ya, kalian berdua ngobrol berdua..." Pintu yang awalnya hampir tertutup terbuka kembali. "jaehyuk awas kalau lu bikin adek gue ga nyaman apalagi buat dia nangis disini gue ga segan segan buat nonjok lu" ucap Yoshi berpesan.
"Iya bang" ngeri juga jaehyuk kalau udah liat yoshi begini.
Heningg keduanya hening hanya terdapat detak jarum jam saja yang terdengar di antara kecanggungan keduanya.
Jaehyuk mendekat, semakin mendekat kearah ranjang Asahi.
"Sa" panggil jaehyuk yang pertama.
"Hm"
"Gue mau minta maaf udah buat Lo sakit begini, gue beneran minta maaf sa gue nyesel udah bentak lu kemarin"sesal jaehyuk.
"Gue pantes kok buat ga di maafin lu, kemarin gue udah bener bener kelewatan banget sampai buat lu sakit gini" lanjutnya
"Jujur sa gue kemarin cuman takut aja lu makin jauh sama gue" natap wajah sang empu dengan sedikit rasa sedih dan menyesalnya. "Semenjak lu deket sama gualin, gue ngerasa kalau lu makin menjauhi gue..gue minta maaf sa kalau ini kesannya gue egois, gue cuman pengen lu deket sama gue doang ga sama yang lain..gue cemburu? Iya jelas kalau gue cemburu sama kedekatan lu sama guanlin" jelas jaehyuk.
"Sa apa masih ga bisa buat kita dekat lagi, sebagai teman juga gpp sa gue udah seneng..tapi kalau bisa gue pengen minta lebih dari sekedar temen biasa" Asahi balas natap jaehyuk, melihat semua kekesalan yang ia lakukan.
Mereka bersitatap kembali dalam waktu yang lumayan cukup lama kali ini. Sampai Asahi membuka suaranya untuk kali ini.
"Jae, bukannya gue ga mau Deket lagi sama lo apalagi sampai kita punya hubungan kembali tapi lu tau lu punya ka renjun je, gue ga mau hubungan kalian jadi ga baik baik aja cuman karena gue..." Ucapan Asahi sedikit terpotong kalau jaehyuk menyahutkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor vincit omnia || Jaesahi
Romansa"apakah aku pergi terlalu lama?" "apakah aku sudah tidak ada dihatinya?" "apakah aku sudah dibenci olehnya?" kisah seorang yoon jaehyuk yang di putuskan secara sepihak oleh pria manisnyaaa. Ternyata kehilangan seseorang yang dicintai sakit juga Art...