Wangi

Prolog

WANGI.

Berawal dari cerita seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh di kota. Namun seiring berjalannya waktu, kehidupan gadis itu berubah. Di usianya yang menginjak 17 tahun, ia dan keluarganya terpaksa untuk pindah dan hidup di pedesaan yang cukup terpencil. Tentunya kehidupan di sana akan sangat berbeda jauh dengan saat dirinya hidup di kota. Banyak hal yang berubah, bahkan tidak hanya berubah, gadis itu pun juga memiliki kehidupan baru yang tidak pernah ia pikirkan.

Mella, nama gadis itu. Dirinya merasa berat hati untuk meninggalkan kota, tempat tinggal, sekolah dan juga teman-temannya. Namun, tidak ada pilihan lain, ia harus mengikuti keluarganya yang harus terpaksa pindah karena alasan ekonomi. Ayah, ibu, kakak, dan 2 adik kembarnya pun juga merasa sangat keberatan. Tapi ini semua demi kehidupan selanjutnya, siap atau tidak siap mereka harus siap untuk memulai kehidupan yang baru.

Sekeluarga itu pindah ke desa tempat kelahiran ibunya. Sebenarnya mereka sudah tidak punya keluarga atau kerabat di desa tersebut, tapi di sana mereka masih memiliki rumah peninggalan keluarga ibunya. Di rumah itulah mereka akan tinggal, rumah yang cukup besar dan luas, tapi telah ditinggalkan selama bertahun-tahun lamanya.

Bisa dikatakan kehidupan Mella dan keluarganya akan berubah 100 persen. Apalagi rumah yang akan mereka tinggalin itu lumayan jauh dari kepadatan penduduk, hanya ada sekitar 3 rumah didekat rumah tersebut. Kanan kiri jalan menuju rumah masih banyak pepohonan, mulai dari pohon berukuran kecil hingga sangat besar. Tentunya sejuk dan indah daerah tersebut, namun gelap dan sepi bahkan mencekam akan terasa jika hari mulai petang.

Hal yang mungkin dianggap sepele itu kemungkinan besar berpengaruh besar terhadap kehidupan keluarga Mella, terutama bagi Mella sendiri. Rasa khawatir pasti dirasakan mereka, yang sebelumnya tidak pernah merasakan hal seperti itu.