"Zean dada nya sesek" bisik Ferrel
"Tunggu sini" Ucap Zean
"Oke" ucap Ferrel
Lalu Zean keluar mengambil satu obat setelah itu masuk ke ruangan kembali
"Nih Rel suruh minum" Ucap Zean di angguki Ferrel
*semoga baik baik aja ya adekk kuuuu* Dalam hati Zean
"Minum ini dek" ucap Ferrel
"Paitt kak" ucap Christy
"Pait pait gini bisa bikin kamu sembuh dekk 2 aja ko oke?" Ucap Ferrel
"Iya ka" ucap Christy
"Sipp" ucap Ferrel lalu mengambil obat pil
*Gw harus keluar sekarang harus giliran* Ucap Zean dalam hati
"Gw keluar yak gantian" Bisik Zean pada Ferrel
"Jangan ze" ucap Ferrel
"Kalo ada apa apa gw diluar" ucap Zean kemudian keluar
"Ran masuk aja Ran" ucap Zean di angguki Aran
Dan kemudian Aran masuk ke dalam ruangan
"Loh Zean napa keluar dahh?" Ucap Fadel
"Gantian lahh del" ucap Zean
"Muka lu pucet ze ngga balik?" Ucap Flora melihat muka Zean sedikit pucat
"Ngga usah Flo" ucap Zean
"Pulang aja Ze kalo ada apa apa kita Telpon kamu" ucap Fadel
"Kalo gw kenapa napa lagian ini RS kan? Ngga usah khawatir" ucap Zean
"Sha pacar lu Sha" ucap Flora
"Ngga pulang aja?" Ucap Marsha
"Ngga suah ean di sini aja" ucap Zean
"Pulang aja yuk ama aku" ucap Marsha
"No" ucap Zean menolak
"Ayokkkk" ucao Marsha
"Del titip Ferrel, Christy, Ci shani, Ci gre, Chika, Aran dan lainnya ya Del" Ucap Zean
"Gw ngga bisa jaga mereka Zean" ucap Fadel
"Bisa gw bakalan trus dukung lu" ucap Zean
Lalu Zean terjatuh ke lantai rumah sakit, Dan Fadel pun memanggil Dokter
"Ka ka zeannnnnnn" Tangis Marsha
"Kak" Lirih Flora
Lalu Marsha memasuki ruangan dan menghampiri Ferrel yang berada di sofa
"Keluar sekarang" Bisik Marsha
"Kenapa Sha?" Ucap Ferrel
"Keluar ngga usah nanya nanya" ucap Marsha, Lalu Ferrel pun keluar
"Ze-zean?" Ucap Ferrel lalu berjongkok di dekat Zean
"ZEANNNN" Panggil Ferrel dengan tangisannya yang pecah sekali
"Zean bertahan jangan tinggalin gw, Gw cuma punya lo Zean, Yang kuat dong an, Kan lo lelaki terkuat yang gw temuin bangun ya An" Ucao Ferrel sedikit terbata bata karena tangisan nya
"Itu dok" ucap Fadel.
"Permisi saya akan membawanya ke ruangan" ucap Dokter
"Sha gw masuk dulu" Ucap Ferrel di angguki Marsha
"Loh kenapa nangis Rel?" Ucap Aran
"Aaaarrrrrggghhhh" Lirihan sedikit keras keluar dari mulut Ferrel
"Ngga ngga mungkin tidakkk hiks hikss hikss" Ucap Ferrel sambil menangis
"Heyy kenapa Ferrel Jayden Alexander?" Ucap Gracia
"Ze-ze-zean c-ci" Ucap Ferrel sambil tersisak
"Zean kenapa?" Ucap Gracia
"Sekarang cici ke ruangan 144 ci" Ucap Ferrel
Lalu Gracia dan Shani pun ke ruangan 144 yang berisi, Fadel, Flora, Marsha Dan Chiko
"Ze-Zean?" ucap Shani terbata
"Ngga mungkin" ucap Gracia
Lalu Ferrel keluar ruangan Christy dengan keadaan pecahh
"Zeannnnnn jangan tinggalin gw, gw masih butuh lo zeannnnn" Ucao Ferrel sambil menangis
"Dengan Shani ya?" Ucao Dokter menunjuk Shani
"Iya dok ada apa?" Ucap Shani
"Jadi adik kamu merasakan sakit yang dalam jadi jaga adik kamu baik baik jangan suruh dia berantem karena jika kena dada dia akan susah bernafas tolong sekali jaga ia dengan sebaik mungkin ya, Sayangi dia seperti kamu mencintai adik adik kamu lainnya jaga lebih dalam Zean, Zean butuh sayang dari seorang kaka perempuan jaga ya shan" Ucap dokter
"Iya dok akan saya jaga adik saya dengan sebaik-baiknya" Ucap Shani
"Jangan bentak dan marahi dia ya dia seperti nya mempunyai trauma yang sangat besar dan susah di hilangkan dari diri dia jaga dia dan perhatikan dia lebih dari hari hari sebenlumnya ya shan, Inget jangan bentak Zean nasehat in aja jangan marah atau bentak Zean, Zean mempunyai trauma besar inget ya shan saya permisi dulu" Ucap Dokter itu
"I-iy-iya dok silahkan" ucap Shani
*Zean maafin cici ya ze udah sering marahin Zean padahal Zean ngga salah, Jangan benci cici ya dek* ucap Shani dalam hati.
"Mohon perhatiannya jangan pernah bentak Zean" ucap Gracia yang mendengar percakapan Shani dan dokter
"Iya ci" ucap mereka serentak tetapi tidak untuk Ferrel, Ia masih merasakan sakit di dadanya karena sesak dari tangisan nya
"Permisi" ucao Ferrel melewati semua sodara ataupun bukan
"Ci boleh masuk?" Ucao Ferrel bertanya pada Shani
"Boleh Rel" Ucap Shani tanpa berfikir panjang ia memasuki ruang 144
Setelah masuk ia menarik 1 bangku mendekat kan kepada ranjang Zean dan ia menggenggam erat tangan Zean
"Haii Zean? Bangun yukkk Ferrel di sini loh buat Zean, jangan tinggalin Ferrel ya Zeannn, Ferrel masih kecil, Masih butuh dampingan kaka laki laki yang bernama March Zean Marvel, Tetep jaga aku ya Zean, Kita jaga cucu kakek Arkana dengan baikkk kita jaga berdua ya Zean, Ferrel tauu ko kalo kamu kuat bangun buat Ferrel dan Yang lainnya ya Zean, Kamu itu spesial jadi kamu pergi aku juga harus ikut, Kamu butuh apa? butuh sayap yang lindungin kamu? Ngga perlu sayap ada aku yang jadi sayap kamuuu, Jangan ninggalin Om Faiz sama tante Arsel ya Zean Jangan tinggalin Ferrel Jayden Alexander sendirian ya inget kamu itu rumah ngga berbentuk bangunan, Jadi you My home forever. Trus jadi kaka ku ya ean, Laove you MARCH ZEAN MARVEL sayang kamu banyak banyak Zeannnnn" Ucap Ferrel sambil menangis, Disitu ruangan hanya penuh tangisan pecah Ferrel
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
SAD ENDING APA HAPPY ENDING? SAD AJA KALI YAAAAA, BINTANG NYA JANGAN LUPAA