_ back? _

5 1 0
                                    


~~~~~~~~~~~~~~~~

~sebaik apapun lo,gua gk boleh naruh perasaan sama lo~
|Al|

~ Queenela Anayra Levinerz ~

~~~~~~~~~~~~~~

"Turun."

Queenela mendengar itu lantas mendongak, menatap paras Alfred yg amat tampan. Ia mengerutkan keningnya-bertanya

"Kalo gak berani gak usah sok ngajak naik. " Alfred berujar datar

El hanya memandang manik tajam itu dengan diam,sebelum akhirnya ia minta di turunkan

"Turunin aku-"

Alfred memotong ucapan nya "kenapa? "

"Aku malu al " Alfred terkekeh mendengar nya, tadi saja seolah tidak punya malu

"Gue kira lo gak kebagian" Ucapan Alfred membuat El bingung, kebagian? Apa maksud nya?

Melihat El yg mengerutkan keningnya,Alfred berujar kembali namun kali ini di sertai senyum miring nya itu membuat siapa pun geram akan tindakan nya " Urat malu" El me-melotot kan mata nya yak percaya, mana mungkin seseorang lahir kedunia tidak kebagian urat malu, dan btw urat malu itu dimana? Seketika otak nya yg pintar menjadi.... Em.. Idiot, mungkin?

"Enak aja! Kamu kali yg gak kebagian urat malu waktu lahir" Bantah nya tak terima

"Bacot." Alfred menurunkan tubuh ringkih El, menarik nya pergi dari sana karna sejak mereka turun dari wahana kora-kora beberapa saat lalu, mereka menjadi bahan gosipan para pengunjung pasar malam itu

El berjalan dengan tertatih-tatih, sulit nya menyeimbangkan kaki nya dengan Alfred membuat ia sering kali hampir terjungkal. "Garfi.... " El melirih, panggilan itu mampu membuat Alfred menghentikan langkah nya, menghadap El, menatapnya dengan datar.

"Al pelan -pelan dong jalan nya, kaki aku sakit " Dirinya mengeluh tanpa peduli dengan tatapan datar dari sang empu .

~

"Tuan, saya sudah menghubungi asisten nona Queen"

Pria yg di panggil tuan itu menaikan sebelah alisnya,menunggu lanjutkan kalimat sang asisten " Dia bilang, nona queen sedang bersama calon suami nya sekarang "

"Calon suami? "

"Ya tuan, nona telah di jodoh kan dengan anak pengusaha Inggris yg menjadi rekan kerja tuan Marx " Ucap nya menjelaskan

Laki-laki itu terkekeh sinis,namun detik kemudian wajah itu berubah menjadi datar dengan tatapan tajam menatap sebuah polaroid " Sahabat El? "Ucapan itu di angguk'i oleh asisten nya membuat ia kembali terkekeh

" Seberapa jauh lagi kau akan bertindak queen? "

~

"Lo ingat? " Alfred mengguncang bahu El ketika ia hanya diam tanpa mau membuka suara, Alfred jadi kalangkabut kala El merintih dengan memegangi kepala nya.

"El! " Alfred mencoba meraih ke dua bahu El kembali namun, ia tersentak kala tubuh ringkih itu kehilangan keseimbangan, ia mendekap tubuh itu kala sang pemilik tubuh kehilangan kesadaran nya . Menggendong nya ala bridal dan membawa nya pergi menuju parkiran, ia menghubungi salah seorang anggota nya untuk membawa mobil segera menyusul nya, karana tidak mungkin dia membawa El yg tidak sadar kan diri dengan menggunakan motor, bukan?

Psychopath GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang